Di universitas tempat cita menapak, Di mana ilmu seharusnya memancar, Kegelapan korupsi merayap dalam diam, Menutupi harapan yang penuh harap. Di dalam ruang, di balik meja, Penuh bisikan tentang uang dan janji. Uang dan proyek jadi alat tukar, Fasilitas penunjang ilmu jadi barang dagangan. Gedung yang seharusnya suci, Kini ternoda oleh tangan-tangan kotor, […]
Continue Reading
September datang dengan langit kelam, Membawa duka dengan hitam yang dalam. Di antara riuh dan sunyi, terukir luka, Hari-hari itu, penuh dengan rasa duka. Di bulan ini, sejarah menulis kisah, Tentang kekacauan, tentang malam yang merintih tanpa lelah, Ketika bencana datang tanpa ampun, Mengubah hidup, mencabik-cabik harapan yang rapuh. Dalam gelapnya malam, ada […]
Continue Reading
Langkah kakiku kembali melangkah ke tempat yang sudah sekitar dua tahun ini aku datangi. Rasanya masih terasa sama, berat dan ingin kembali lagi pulang ke rumah. Namun, kenyataannya aku tidak bisa lari dari ini. Sudah satu jam semenjak seseorang tengah menjelaskan materi hari ini di depan kelas. Tubuhku memang hadir di kelas pagi ini. Namun, […]
Continue Reading
Di langit biru cerah, harapan terbang Seperti burung-burung kecil, bebas menjelajah Alunan tawa canda yang menghangatkan hati Melukis pelangi indah di hari-hari kami Namun pelangi itu kini telah hilang Harapan pupus Dilahap oleh orang rakus Malam pun gelap tanpa gemintang Kami ingin pelangi itu kembali Kami ingin kembali dengan tawa dan canda Kami […]
Continue Reading
Dalam dunia penuh warna Terjalin kasih antara laki-laki dan wanita Lahir bersama dengan hak yang setara Untuk merajut impian yang sama dalam jiwa Para puan hidup dalam nestapa Tumbuh di lingkungan keji nan bengis Para tuan hidup gembira Berdiri congkak menempuh hak akademis Histori mengalir dari masa ke masa Perlakuan itu tak patutnya […]
Continue Reading
Ada detak jam dinding yang membersamai malam itu, mengisi kehampaan yang mengudara di tengah pukul tiga pagi dengan asap rokok yang ikut terbang terjebak di langit-langit kamar. Rokok pertama, rokok kedua—lama-lama batang cerutu itu habis dilahap api, bersama dengan abu yang terjatuh di wadah yang sudah penuh. Waktu bibirku menyalip yang ketiga, tau-tau derit pintu […]
Continue Reading
Namaku Kasmirah, anak pertama dari empat bersaudara. Ibu sudah pergi sejak aku umur tujuh, bapak kawin lagi lantas tinggal di kampung yang jauh. Sejak Bapak pergi, nenek terpaksa menghidupi aku dan adik-adik dengan jadi buruh cuci. Hingga umurku yang ketiga belas, nenek yang semakin sakit-sakitan membuatku putus sekolah. Dengan upah yang tidak seberapa, setidaknya aku […]
Continue Reading
Gadis itu terjebak dalam jenggala Ditemani bahara Raganya binasa Tak ada lagi harsa Dipeluknya kaki penuh buntara Yang kini gulana Gundah menyelimuti jiwa Niskala rasanya Gemintang tak lagi menghiasi atma Tergantikan oleh hujan tengah malam yang amerta Dengan waspa Pilu ini tak kunjung habis dimakan kala Dipandangnya senjakala Menanti sepatah asa Oh, […]
Continue Reading
Mengingatnya seperti hari kemarin Tubuhnya kaku gemetaran Jeritannya terhenti meminta ampunan Jiwa yang terlalu rapuh untuk melawan Mengingatnya seperti hari kemarin Disakiti untuk memuaskan nafsu Hanya bisa terisak lesu Suaranya menjadi bisu Mengingatnya seperti hari kemarin Trauma yang selalu membekas Bergegas mencari jalan pintas Apa mati saja hingga menjadi ampas? Lalu apa? […]
Continue Reading
Siang itu, matahari sedang bersemangat sekali memancarkan sinarnya hingga menembus kaca jendela kantor Ares bekerja. Keringat terus mengucur membasahi dahi dan punggung Ares yang tengah sibuk menyusun laporan bulanan sejak pagi hari tadi. “Wah, berapa derajat sih cuaca hari ini? Kok rasanya panas banget sampe angin AC aja gak terasa hembusannya,” keluh Ares. “Hahaha. Emang […]
Continue Reading
