Haikal – Davinci: Rumah Bercerita Hadir Untuk Ciptakan Ruang Aman dan Kesadaran Mental di Kalangan Mahasiswa

Berita UPN

Pemira 2024 UPNVJ memasuki tahap final dengan tiga paslon yang memperebutkan kursi kepemimpinan BEM-U. Salah satunya adalah paslon nomor urut dua yaitu Haikal Kasyfi dan Davinci Pasial.

Aspirasionline.com – Penyelenggaraan Pemilihan Raya (Pemira) Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta (UPNVJ) tahun 2024 tengah berlangsung. Sama dengan tahun lalu, Pemira tahun ini menghadirkan tiga pasangan calon (paslon) ketua dan wakil ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas (BEM-U) yang akan bersaing memperebutkan kursi kepemimpinan.

Salah satu dari ketiga paslon dalam Pemira tahun ini adalah Muhammad Haikal Kasyfi dari jurusan Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) angkatan 2022 sebagai calon ketua BEM UPNVJ 2025/2026, serta Davinci Pasiak dari jurusan Kedokteran, Fakultas Kedokteran angkatan 2023 sebagai calon wakil ketua BEM UPNVJ 2025/2026 dengan paslon nomor urut dua.

ASPIRASI berkesempatan melakukan wawancara eksklusif dengan calon Ketua dan Wakil Ketua BEM dari paslon nomor urut dua, Haikal  dan Davinci, di sekretariat ASPIRASI pada Kamis, (7/11).

Dalam wawancara tersebut, paslon nomor urut dua menjelaskan program kerja unggulan mereka dan strategi dalam menangani berbagai permasalahan kampus jika terpilih sebagai Ketua dan Wakil Ketua BEM UPNVJ.

Berikut hasil wawancara eksklusif ASPIRASI bersama paslon nomor urut dua:

Mengapa kalian memutuskan untuk maju sebagai calon ketua dan wakil ketua BEM Universitas?

Karena kita punya visi besar, kita punya narasi besar yang sudah kita gagas sebelum kita mendaftar. Kita ingin menjadikan BEM UPN  “Veteran” Jakarta sebagai pusat unggulan keilmuan, pengabdian pergerakan yang berkontribusi secara inklusif, kolaboratif, responsif, dan aktif dalam mendorong pengembangan Kema UPN “Veteran” Jakarta dan masyarakat luas. Jadi karena visi besar ini, terus juga support dari teman-teman di fakultas, baik itu di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) dan di Kedokteran, itu yang membuat kita semangat untuk maju di kontestasi Pemira UPN “Veteran” Jakarta tahun ini.

Mengapa kalian memilih Lokanirmala sebagai nama kabinet?

Jadi Lokanirmala ini kita ambil dari dua bahasa sansekerta, Loka dan Nirmala. Loka memiliki arti semesta yang kita interpretasikan sebagai tempat untuk berkembang, berinovasi berkarya bagi Kema UPNVJ dan juga yang terpenting adalah tempat untuk kita mengabdikan diri untuk Kema UPNVJ dan juga kepada masyarakat sekitar. Kalau Nirmala, Nirmala memiliki arti sebagai suci, bersih, dan juga tidak terkontaminasi. Ini menginterpretasikan adalah kita sebagai Badan Eksekutif Mahasiswa dalam melakukan suatu tindakan akan bersikap transparansi, terbuka kepada mahasiswa, dan juga yang terpenting adalah mengedepankan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi.

Bagaimana cara kalian menggandeng dan berkolaborasi bersama eksternal yaitu  Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan Organisasi Mahasiswa (Ormawa) lain yang ada di UPNVJ?

Sebelum kabinet itu aktif dalam menjalankan program kerja perlu ada pembangunan koordinasi awal dengan teman-teman Ormawa dan teman-teman UKM, supaya terjadi penyelarasan dalam program kerja. Kita ada contoh, kita ada Kementerian Kewirausahaan dan Pengembangan Karir, di mana kita ada program kerja workshop disitu. Workshop itu misalnya kita akan jalankan setiap satu bulan sekali. Di mana mungkin kita akan berkolaborasi bersinergi mengundang teman-teman fotografi atau Aspirasi. Mungkin memberikan ilmunya kepada teman-teman Kema di workshop tersebut. Pembangunan koordinasi awal ini yang akan kita fokuskan supaya penyelarasan program kerja selama setahun ke depan itu dapat terlaksana dengan baik dan dengan lancar.

Apa proker unggulan yang membedakan  kalian (02) dengan paslon lainnya?

Pertama Veteran Berdampak, di mana sebenarnya kalau misalkan tahun ini kita udah melihat Sustainable Village, ini pengabdian kepada masyarakat tetapi terpusat di desa. Nah kita, saya dan juga Mas Haikal melihat bahwa ya kita sebagai badan eksekutif sudah pergi jauh kepada desa-desa terpencil, tapi ternyata masyarakat sekitar UPN “Veteran” Jakarta belum merasakan dampak dari badan eksekutif sendiri. Maka dari itu kami mengadakan  Veteran berdampak, yang nantinya kami akan berkolaborasi dengan fakultas-fakultas yang ada, tujuh fakultas. Kami akan melakukan kunjungan kepada masyarakat yang ada di sekitar UPN “Veteran” Jakarta. 

Program kerja selanjutnya itu ada namanya FESDA, Festival Daerah ini muncul akibat daripada perasaan kami sebagai anak daerah. Saya dari Manado, Sulawesi Utara, juga Mas Haikal dari Minang. Kami ada keresahan yang di mana tidak ada wadah bagi kami untuk dapat bertemu, berdiskusi bersama teman-teman kami dari daerah. Karena saya pribadi dan juga Mas Haikal telah bertemu berapa orang dari daerah, yang dimana mereka mengalami keresahan yang sama, mereka tidak ada wadah untuk bertemu, berkomunikasi dengan teman-teman dari daerah. Yang di mana kami sangat tahu kalau misalkan ketemu dengan teman-teman dari daerah itu mengobati rasanya rindu kita akan daerah. Nanti teknisnya itu kami akan membuat suatu festival. Dapat kami laksanakan di Limo atau Pondok Labu, menampilkan dari kebudayaan-kebudayaan yang ada. Lalu pastinya kami akan berkolaborasi dengan paguyuban-paguyuban yang ada di UPN “Veteran Jakarta”, seperti paguyuban Minang, Batak, lalu Bogor dan sebagainya.

Lalu habis itu ada namanya rumah bercerita yang di mana ini muncul akibat analisis kami, terkhusus saya sebagai anak kesehatan, yang di mana menurut data 76% mahasiswa mengalami permasalahan kesehatan mental dari ringan sampai sedang. Nah inilah yang kami berikan fokus lebih, kami ingin memberikan perhatian terhadap mahasiswa-mahasiswa yang mengalami kesehatan mental. Rumah bercerita ini nantinya kami akan memberikan suatu hotline yang di mana mahasiswa, para korban daripada kekerasan seksual, korban daripada pembullyan, beban akibat dari perkuliahan, pokoknya terkait  kesehatan mental, Kami anjurkan untuk dapat berkomunikasi lewat dengan hotline yang kami berikan. Mereka dapat berkonsultasi secara online atau secara offline bertemu secara langsung.

Lalu juga ada Veteran Book Party, ini suatu program kerja yang nantinya seperti literasi di mana kita akan mengadakan program kerja literasi ini di tempat-tempat hijau, seperti di taman dan sebagainya yang dimana mahasiswa dapat berkumpul membaca sebuah buku dan juga berdiskusi terkait dengan buku apa yang dia baca, dan juga ini juga membentuk daripada pengalaman atau peningkatan literasi daripada mahasiswa, karena mahasiswa sebagai forum intelektual, tapi dalam proses pembentukannya itu mahasiswa mengalami cacat, cacat dalam minim literasi. Sehingga mengakibatkan ketika mahasiswa mengkritik suatu hal tidak berbasis daripada suatu pengetahuan tapi jadinya asbun.

Ada vision juga Veteran Issues Discussion Seperti FGD Forum for Discussion. Di mana kita membahas terkait dengan isu-isu kampus dan isu-isu nasional yang memang sedang hangat. FGD ini ya mekanismenya akan kita laksanakan secara sebulan sekali, mengundang teman-teman Ormawa, teman-teman UKM, dan juga secara terbuka mengundang Kema UPN “Veteran” Jakarta yang ingin hadir berdiskusi di Veteran Issues Discussion. Terus juga ada Veteran Policy Brief, itu kita akan membuat policy brief kepada lembaga terkait yang memang sesuai dengan isu yang sedang kita tulis, isu yang sedang hangat.

Bagaimana langkah kalian dalam penyerapan aspirasi antara kampus Limo dan Pondok Labu?

Kita dari Lokanirmala itu punya program kerja yang namanya Rapat Evaluasi Dengan Aspirasi Kema atau REDAK. Nah REDAK ini secara mekanisme akan kita pakai, kita akan bertemu secara langsung dengan teman-teman himpunan di sekret himpunan teman-teman  secara langsung, supaya bisa mendengarkan secara detail permasalahan-permasalahan yang terjadi di himpunan seperti apa.

Bagaimana tindakan kalian untuk mengatasi keluhan kesenjangan fasilitas yang dialami mahasiswa di Limo?

Kita pengen lebih mengakomodir teman-teman yang ada di (kampus) Limo. Nanti kita dari teman-teman advokasi itu bakal bertanggung jawab, kita punya Person in Charge (PIC) setiap fakultas. Nanti teman-teman Limo yang memang sudah merasa ngetap duluan tempat yang mereka ingin tempatkan bisa menghubungi teman-teman advokasi dari BEM UPN “Veteran” Jakarta, supaya teman-teman advokasi bisa melanjutkan ke pihak kampus yang mengurusi ruangan, dan supaya gak ada lagi berita ada teman-teman Limo yang ketinggalan, terlambat dibandingkan teman-teman Pondok Labu terkait dengan peminjaman ruangan.

Apakah ada target yang ingin dicapai dalam program kerja unggulan “Rumah Bercerita”?

Meningkatkan kesadaran mental dan juga meminimalisir suatu hal yang tidak diinginkan.  Karena kalau misalkan, Saya pribadi (Davinci) sebagai anak kesehatan memahami terkait dengan orang yang mengalami (gangguan) kesehatan mental, mereka perlu wadah untuk bercerita, menyuarakan atau mengeluarkan isi dari beban yang ada di dalam pikiran mereka. Karena kalau misalkan dikeep di dalam diri mereka itu dapat menjadi beban yang pada akhirnya dapat mengakibatkan suatu hal yang tidak diinginkan. Karena kami mendorong buat para korban itu untuk mengeluarkan daripada isi yang ada di dalam diri mereka itu.  Kita mendorong untuk bercerita, berkonsultasi sama orang-orang yang memang kita filtrasi di tempat itu.

Apakah ada target yang ingin dicapai dalam hal partisipasi mahasiswa atau peningkatan kesadaran terhadap isu kesehatan mental?

Meningkatkan kesadaran mental dan juga meminimalisir suatu hal yang tidak diinginkan.  Karena kalau misalkan,  saya (Davinci) pribadi sebagai anak kesehatan memahami terkait dengan orang yang mengalami kesehatan mental, mereka perlu wadah untuk bercerita, menyuarakan atau mengeluarkan isi dari beban yang ada di dalam pikiran mereka. Karena kalau misalkan di keep di dalam diri mereka itu dapat menjadi beban yang pada akhirnya dapat mengakibatkan suatu hal yang tidak diinginkan. Karena kami mendorong buat para korban itu untuk mengeluarkan daripada isi yang ada di dalam diri mereka itu.  Kita mendorong untuk bercerita, berkonsultasi sama orang-orang yang memang kita filtrasi di tempat itu.

Bagaimana upaya yang kalian lakukan untuk menciptakan ruang aman bagi Kema UPNVJ terkait isu kekerasan seksual  dan perundungan?

Kita akan tetap melanjutkan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Mahasiswa (P3M). Terus juga kita tetap melanjutkan hotline website siaga itu yang diamanahkan juga oleh BEM UPN “Veteran” Jakarta. Terus juga kita bakal melakukan langkah preventif dan promotif, seperti misalnya campaign, sosialisasi penyuluhan terkait dengan kekerasan seksual,  terkait dengan edukasi berbasis konten ataupun berbasis seminar atau webinar kepada teman-teman Kema UPN “Veteran” Jakarta.

Bagaimana cara kalian berdua untuk meningkatkan budaya kritis dan membangun antusiasme di UPNVJ?

Itu cara kita yang membuka ruang diskusi sebesar-besarnya. Makanya kita ada Veteran Issues Discussion, Kita ada Veteran Book Party juga. Terus kita nanti bakal ada mentoring di tahun ini, aku kan (Haikal) sebagai Kepala Departemen Pendidikan dan Keilmuan Di BEM UPN “Veteran” Jakarta, ada yang namanya program kerja Mentoring Beasiswa. Kita mengundang awardee dari LPDP, Chevening, terus juga IISMA untuk melakukan sharing pada teman-teman Kema UPN “Veteran” Jakarta, dan mentoring ini yang nanti akan kita lanjutkan, ruang diskusi ini yang akan kita luaskan.

Reporter: Hanifah Nabilah| Editor: Sofwa Najla.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *