Ini Alasan Mengapa Tarif Parkir Naik
Aspirasionline.com – Kebijakan lahan parkir di Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jakarta (UPNVJ) mengalami perubahan. Salah satunya adalah kenaikan tarif parkir dari 1.000 menjadi 2.000 untuk motor, dan 3.000 menjadi 5.000 untuk mobil. Ketua Koperasi UPNVJ, Subur, mengatakan bahwa kenaikan ini sebelumnya telah disosialisasikan pada 10 Oktober 2016 yang dihadiri oleh Wakil Rektor II, Ketua Koperasi, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Majelis Permusyaratan Mahasiswa (MPM), Senat Mahasiswa, perwakilan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), dan perwakilan tiap fakultas. “Kenaikan tarif parkir efektif diterapkan pada 17 Oktober 2016,” ujarnya kepada ASPIRASI ketika ditemui di ruangannya.
Subur menjelaskan bahwa lahan pakir di UPNVJ sudah tidak dikelola oleh Badan Unit Usaha (BUU), melainkan sudah diambil alih oleh koperasi. Menurutnya, kenaikan tarif parkir didasari oleh dua alasan, yaitu mengenai masalah gaji pegawai parkir yang terlalu kecil dan untuk asuransi jaminan kehilangan motor. “Pegawai parkir itu yang menaungi adalah koperasi, bukan pihak UPN. Pendapatan mereka paling tinggi hanya 1,2 juta perbulan. Dulu waktu tarifnya belum naik, cuma 700 ribu perbulannya,” katanya.
Berkaitan dengan asuransi, Subur menjelaskan kalau uang asuransi diambil 500 rupiah dari tarif parkir. Maksimal jaminan adalah sembilan juta rupiah dengan syarat dan ketentuan sudah tertera di karcis parkir. Lalu, lanjut dia, lima persen dari pendapatan parkir disisihkan untuk kas koperasi. “Kas koperasi itu fungsinya untuk keperluan kasbon karyawan jika ada keperluan mendadak dan tanpa bunga. Dan untuk penambahan fasilitas parkir, seperti tempat penitipan helm gratis” Ujar pria yang sudah berada di UPNVJ sejak tahun 1983 itu.
Berbeda halnya dengan di kampus pecahan UPNVJ yang terletak di Limo, Depok itu belum mengalami kenaikan tarif. “Di Limo, saya belum berani naikkan tarif, karena kondisi lingkungannya belum rapih dan kondusif. Nanti jika sudah bagus, saya akan naikkan,” jelasnya.
Selain tarif parkir, perubahan kebijakan terjadi di lokasi parkiran. Menurut Cahyo Trijati, selaku Kepala Bagian Umum, Hukum dan Tata Laksana dan Barang Milik Negara, banyak motor-motor yang diparkirkan sembarang tempat sehingga menyebabkan lalu lintas kendaraan di sekitar kampus menjadi tidak tertib. Hal ini menurutnya juga beresiko untuk terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. “Monitoring sulit karena tidak masuk kantong-kantong parkir, jadi resiko kehilangan tinggi,” tuturnya kepada ASPIRASI, Kamis (24/11).
Hal yang serupa juga dilontarkan oleh Subur, “kalau dulu orang parkir dimana-dimana. Di depan fakultas teknik pernah kehilangan, di depan fakultas hukum sudah hilang dua kali. Terus yang punya mengadu ke saya, tapi tidak punya kartu parkir, tidak ada saksi, ya bagaimana mau kita proses, “ katanya.
Untuk merespon hal ini, Subur menutup titik-titik parkir seperti di sepanjang Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) sampai dengan gerbang masuk utama UPNVJ, di depan Fakultas Teknik (FT), di belakang Masjid Manbaul Ulum (MU), di depan Fakultas Hukum (FH), di samping Fakultas Kedokteran (FK) dan lapangan basket. Kemudian, dilanjutkannya dengan memindahkan lokasi parkir ke lapangan utama, lahan parkir di sebelah FISIP dan di belakang Fakultas Teknik. Subur, juga mengungkapkan bahwa ia menginginkan lingkungan UPNVJ tertib, rapih dan indah. “Malu lho, sudah negeri tapi parkirannya gak benar,” ujarnya.
Reporter: Rizki Mg. |Editor: Hersa