Madah Bahana Universitas Indonesia (MBUI) Kembali Ukir Prestasi Di IDCC
Berdiri sejak Tahun 1964, MBUI terus mengukir prestasi yang mengharumkan nama universitas, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Aspirasionline.com – Madah Bahana Universitas Indonesia (MBUI) merupakan sebuah Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang bergerak dalam bidang seni. UKM yang popular dikalangan mahasiswa ini menjadi wadah bagi mereka yang memiliki minat terhadap dunia Marching Band. Nama Madah Bahana sendiri memiliki arti “Hymne yang Berbunyi Nyaring”.
Seakan tak puas dengan segudang prestasi yang dimilikinya, MBUI kembali mengikuti perlombaan Indonesia Drum Corps Championship (IDCC) yang diadakan di Stadion Maulana Yusuf, Serang, Banten pada tanggal 2-4 Desember 2016. Menghadirkan juri dari Amerika, lomba ini merupakan lomba tingkat nasional yang berstandar internasional.
“Itu merupakan lomba pertama yang jurinya dari Amerika. Indonesia sebenarnya sudah banyak mengadakan lomba-lomba marching band. Tapi, lomba dengan skala lapangan seperti ini jarang, apalagi dengan kualitas juri yang bagus. Menurut MBUI, lomba ini layak untuk diikuti,” ujar Desi, Manajer Dana Usaha MBUI pada Jumat (2/12) lalu.
Untuk mengikuti IDCC, MBUI telah melakukan berbagai persiapan sejak bulan Februari lalu, mulai dari persiapan materi, fisik, hingga mental. Latihan pun rutin digelar sebanyak tiga kali dalam seminggu, yaitu pada hari Selasa, Kamis, dan Sabtu atau Minggu yang bertempat di Gymnasium, Pusat Kegiatan Mahasiswa UI (Pusgiwa UI), Lapangan Tenis, atau Lapangan Hoki yang terdapat dalam kawasan UI.
Saat H-4 menjelang lomba, MBUI mengkarantinakan pasukannya agar mereka dapat fokus dalam berlatih dan mematangkan materinya. “Karantina itu berarti kita latihan setiap hari, dengan jadwalnya yang bisa dari pagi sampai tengah malam,” terang Desi.
Padatnya jadwal latihan membuat Dyah Dwi Pertiwi, salah satu anggota pasukan MBUI merasa kesulitan untuk mengatur waktunya, “Orang tuaku awalnya senang anaknya bisa aktif di universitas apalagi MBUI itu termasuk bagus dan terkenal. Tapi, memang ada masanya dimana terkadang orang tua ngelarang anaknya karena pulang terlalu malam dan sulit untuk membagi waktu. Tapi, mungkin karena aku berusaha bertahan, orangtuaku sampai sekarang mendukung dengan baik,” ujar mahasiswi psikologi ini saat dihubungi via Line pada Jumat (2/12)
Perjuangan Dyah dan kawan – kawan pun tak sia – sia. MBUI berhasil didaulat menjadi juara kedua IDCC pada Minggu (4/12). Sedangkan juara pertama direbut oleh Pondok Pesantren Kabupaten Tangerang. Saat dihubungi via Line pada Senin (5/12), Dyah mengaku puas akan hasil yang diterimanya. “Alhamdulillah ya, bangga banget bisa masuk ke tim pasukan tahun ini dan bisa kembali membanggakan almamater,” ucapnya bangga.
Reporter : Maharani Mg. |Editor : Aprilia