Pemira UPNVJ 2024: Penetapan Ketua dan Wakil Ketua BEM yang Tertunda

Berita UPN

Pelaksanaan Pemira UPNVJ 2024 menarik antusiasme tinggi dari mahasiswa meskipun tetap diwarnai dengan keluhan, hingga proses sidang penetapan Ketua dan Wakil Ketua BEM UPNVJ terpaksa ditunda.

Aspirasionline.com – Pesta demokrasi kampus, atau yang dikenal Pemilihan Raya (Pemira) untuk memilih ketua dan wakil ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta (UPNVJ) periode 2025/2026 telah dilaksanakan di Kampus Pondok Labu dan Limo, pada hari Selasa, (12/11). 

Pemira yang dilaksanakan serentak di Kampus UPNVJ tersebut disambut dengan tingginya antusiasme dari para mahasiswa. Proses pemungutan suara dimulai pada pukul 08.00 hingga 15.30 Waktu Indonesia Barat (WIB). 

Pelaksanaan pemilihan Ketua dan Wakil Ketua BEM UPNVJ di Kampus Pondok Labu tersebar menjadi tiga lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS), yaitu di selasar Fakultas Ilmu Komputer (FIK), di selasar Gedung Wahidin Fakultas Kedokteran (FK), dan di selasar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB). 

Sementara itu, Kampus Limo hanya memiliki satu TPS yang berlokasi di selasar Gedung Medical Education and Research Center (MERCe) Fakultas Kedokteran (FK).

Antusiasme Mahasiswa dalam Pemira UPNVJ Tak Luput dari Keluhan

Antusiasme mahasiswa terlihat kala TPS dibuka, tampak mahasiswa mulai berdatangan dan perlahan-lahan memasuki area pemilihan suara. 

Menurut pantauan reporter ASPIRASI, di selasar FIK, tepatnya pada pukul 12.09 WIB mahasiswa ramai mengantri menggunakan hak suaranya.  

Salah satu mahasiswa FIK Program Studi (prodi) Sistem Informasi angkatan 2023, Afifi Rufaida, membagikan pengalaman pertama kalinya menggunakan hak suara pada Pemira UPNVJ tahun ini. 

Excited sih karena pertama kali memilih ketua BEM dan Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) juga. Aku juga beberapa kenal dengan calon-calonnya dan aku harap yang aku pilih bakal menang,” ujarnya dengan penuh harapan saat diwawancarai oleh ASPIRASI pada, Selasa (12/11).

Dalam menentukan pilihan Ketua dan Wakil Ketua BEM UPNVJ, setiap mahasiswa memiliki pertimbangan masing-masing. Bagi sebagian besar, visi dan misi pasangan calon menjadi faktor utama yang dipertimbangkan. 

“Yang paling penting adalah visi misinya sih karena dari visi misinya dari calon BEM dan Wakil Ketua BEM kita bisa melihat kapasitas yang mereka punya seperti apa, apakah program kerja mereka akan  membawa UPNVJ ke arah yang lebih maju lagi atau tidak,” tutur Afifi.

Afifi menambahkan bahwa rekam jejak setiap pasangan calon penting untuk dijadikan pertimbangan karena hal tersebut dapat menunjukkan apakah mereka memiliki reputasi yang baik atau buruk.

Senada dengan Afifi, Zhafira Nur Syifa, salah seorang mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) prodi Ilmu Keperawatan angkatan 2024 turut mengungkapkan pengalaman pertamanya dalam berkontribusi secara langsung dalam demokrasi kampus.

“Sebagai mahasiswa baru tentunya jadi merasa pertama seneng gitu loh apalagi ini pemilihan ketua BEM yang tentunya beda dari SMA (Sekolah Menengah Atas),” tuturnya  saat diwawancarai oleh ASPIRASI pada Selasa, (12/11).

Kendati demikian, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) prodi Ilmu Politik angkatan 2022, Revo Linggar menuturkan hal berbeda, bahwasannya ia melihat dari lokalitasnya yang sama dengan jurusannya.

“Karena di FISIP ada dua pasangan calon, kalau gue sebagai mahasiswa atau program program yang gue rasa kurang pas buat mahasiswa, gue akan mempertimbangkan calon dari fakultas lain. Tapi yang pertama, gue akan berusaha untuk melihat dari fakultas sendiri,” ujarnya saat diwawancarai oleh ASPIRASI pada, Selasa (12/11).

Namun, saat pelaksanaannya, di TPS 01 (di selasar FIK) mahasiswa sempat mengkhawatirkan keamanan barang pribadi selama pelaksanaan Pemira yang menjadi salah satu keluhan. 

Tak sedikit mahasiswa keluhkan minimnya pengawasan terhadap barang berharga pribadi saat mereka memberikan suara, mengingat waktu yang cukup lama antara proses pencoblosan dan pengembalian barang.

Keluhan ini datang dari salah satu mahasiswa Fakultas Hukum (FH) angkatan 2023, Artikasari, menurutnya sistem keamanan pada Pemira dinilai tidak efektif. 

Handphone kita nggak ditata dengan baik. Bahkan, ada beberapa orang yang lupa handphone mereka, terus mereka udah pergi gitu, jadi balik lagi deh ke TPS buat ambil handphone-nya itu kan jadinya nggak efektif,” ujarnya saat diwawancarai oleh ASPIRASI pada Selasa, (12/11).

Tak berhenti disitu, salah satu mahasiswa Fakultas Teknik (FT) prodi Teknik Industri angkatan 2022, Daniel Steven Santoso, turut keluhkan antrian pemungutan suara yang membingungkan. 

“Ketika mulai antri, nggak dikasih tau ini antrian untuk apa dan sebagainya. Baru di tengah antrian diberitahu, misalnya, ini antrian untuk FT, ini untuk FIKES. Selain itu, transisi dari antri ke meja juga tidak diarahkan, jadi kami bingung apakah harus maju atau tidak,” keluhnya saat diwawancarai oleh ASPIRASI pada Selasa, (12/11).

Rekapitulasi Suara Berlangsung Sengit, Sidang Penetapan Ketua dan Wakil BEM UPNVJ Ditunda 

Setelah seluruh mahasiswa selesai memberikan hak pilihnya, proses rekapitulasi suara pun dimulai.

Berdasarkan pantauan reporter ASPIRASI pada pukul 17.30 di selasar FK, persaingan sengit terlihat antara pasangan calon (paslon) 02 dan paslon 03, yang kedua paslon tersebut saling berkejaran dalam perolehan suara.

Lebih lanjut, pada akhirnya, TPS yang bertempat di selasar FK, pasangan calon 02 berhasil keluar sebagai pemenang dalam persaingan ketat tersebut, dengan meraih 599 suara, mengungguli pasangan calon 03 dalam perhitungan akhir. 

Di sisi lain, TPS 01 tepatnya selasar FIK, perolehan suara dimenangkan oleh paslon 01 dengan total 525 suara, Paslon 02 dengan 99 suara, dan paslon 03 dengan 59 suara.

Sementara itu di TPS 03, yang berada di selasar FEB mendapatkan perolehan suara dimenangkan oleh paslon 03 dengan total 411 suara, disusul oleh Paslon 01 dengan 250 suara serta Paslon 02 dengan 130 suara.

Lebih lanjut, Di TPS 04 yang didirikan di Kampus Limo, pasangan calon (paslon) 01 keluar sebagai pemenang dengan total 666 suara, disusul oleh paslon 02 yang memperoleh 247 suara, dan paslon 03 dengan 196 suara.

Kala proses rekapitulasi suara usai, sidang penetapan Ketua BEM dan Wakil Ketua BEM UPNVJ periode 2025/2026 pun dilangsungkan. Sidang ini menandai tahap akhir dari pemilihan, dengan penetapan resmi hasil perolehan suara dan pasangan yang terpilih. 

Namun, berdasarkan pantauan reporter ASPIRASI, sidang yang dilaksanakan pada Selasa, (12/11), justru tidak kondusif. Tampak ketegangan timbul dari pihak-pihak yang mencoba menghalangi kelancaran sidang tersebut. 

Menurut keterangan Panitia Penyelenggara Pemira dalam press release-nya, saksi dari paslon nomor urut 02 dan 03 menolak menandatangani Berita Acara Pemungutan Suara di masing-masing TPS.

Dalam press release tersebut juga dijelaskan bahwa Panitia Penyelenggara Pemira UPNVJ telah berupaya menangani keluhan dari paslon 02 dan 03 terkait absensi yang tidak diizinkan untuk disebarluaskan sebelum sidang pleno.

Meskipun akhirnya, paslon 02 bersedia menandatangani berita acara, paslon 03 tetap menolak. Akibatnya, penetapan Ketua dan Wakil BEM UPNVJ terpaksa tertunda, dan semua pihak kini masih menunggu hasil sidang penetapan rekapitulasi berikutnya.

 

Foto: ASPIRASI/Azaliya

Reporter: Azzahwa | Editor : Nayla Shabrina

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *