Calon Rektor UPNVJ Ibnu Hammad: Menginovasikan UPNVJ dengan SOSTAc
Pemaparan calon rektor nomor urut enam Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta (UPNVJ) dengan model SOSTAC dan peta jalan menuju kampus yang inovatif.
Aspirasionlie.com – Ibnu Hammad yang merupakan alumnus dari Universitas Indonesia ini dipilih sebagai salah satu dari enam kandidat bakal calon rektor terpilih UPN “Veteran” Jakarta. Pria yang akrab disapa Ibnu tersebut merupakan guru besar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia (UI). Saat ini ia menjabat sebagai Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Dosen yang pernah mengajar pengantar ilmu komunikasi di UPNVJ ini menjadi kandidat nomor urut enam pada debat yang dilaksanakan pada Senin 30 Juli lalu. Dalam pemaparannya, ia menyampaikan visinya yaitu mewujudkan UPNVJ menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH), inovatif, dan berdaya saing yang berwawasan bela negara. Untuk mewujudkannya ia memperkuat dengan Rencana Strategi (RENSTRA) yang diarahkan untuk meningkatkan kapasitas institusi dan tata kelola organisasi ke arah Total Quality Management (TQM) Perguruan Tinggi berbasis Balance Scored.
Balance scorecard sendiri meliputi perspektif financial, customer, internal business process, dan learning and growth sehingga akan muncul peningkatan kinerja manajemen organisasi dalam melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi. “Tentu ini akan menjadi karakter yang terbawa dalam setiap implementasi program kerja,” ungkapnya.
Untuk merealisasikan RENSTRA dibutuhkan berbagai inovasi baik dalam bidang akademik maupun non-akademik. Ibnu juga menjelaskan perihal faktor manipulatif yang berperan dalam tercapainya inovasi. Faktor tersebut dimaksudkan sebagai faktor yang dapat didesain dan direkayasa guna mencapai tujuan dari Permenristekdikti No 44 tahun 2015 tentang standar nasional pendidikan tinggi. “Didalamnya mencakup tentang keuangan, sumber daya manusia, dan sebagainya sehingga dapat mencapai sasaran tatakelola, kesejahteraan, dan tri dharma perguruan tinggi,” jelas pria yang pernah menjabat sebagai ketua area perubahan reformasi birokrasi Kemendikbud tersebut
Kemudian, ia melihat bahwa penyusunan Rancangan Kerja dan Anggaran Kementrian Negara atau Lembaga (RKAKL) PTN Satker masih berpaku pada RKAKL tahun sebelumnya. Melihat keadaan tersebut Ibnu memaparkan solusi penyusunan RKAKL berdasarkan model Situation Analysis, Objective, Strategy, Tactic, dan Action Plan (SOSTAC) serta Monitoring dan Evaluating. Model ini bertujuan untuk mewujudkan UPNVJ yang inovatif dari unit kerja sampai dengan universitas.
Meski begitu, untuk mewujudkan model tersebut tetap membutuhkan tujuh komponen. Komponen pertama adalah analisa situasi. Kedua, penetapan sasaran objektif dengan cara mendukung visi dan misi UPNVJ. Ketiga, perencanaan strategi yang mengacu pada penyusunan RKAKL. Selanjutnya, pemilihan taktik untuk mengintegrasikan RKAKL UPNVJ. Kemudian, terdapat rencana aksi. “Keenam adalah sistem monitoring yang berguna supaya program kerja sesuai dengan yang disusun. Terakhir, evaluasi yng berisi keluaran agar sesuai dengan tujuan inovasi,” paparnya.
Selain komponen tersebut, Ibnu juga menjabarkan peta jalan menuju UPNVJ yang inovatif yang berisi sasaran-sasaran yang ingin dicapai selama empat tahun apabila ia terpilih sebagai rektor. “Jadi kita tidak hanya bicara kemajuan tahun pertama, tahun kedua, tahun ketiga maupun tahun keempat tetapi itu sebagi peringatan agar mencapai sasaran tersebut,” jelasnya.
Terakhir Ibnu berharap agar bisa membangun UPN “Veteran” Jakarta dengan rasional,termonitor, terukur dan terevaluasi. Sehingga dengan dengan model SOSTAC dapat dipertanggung jawabkan. “Inovasi yang saya tawarkan adalah inovasi sebagai alat bukan tujuan, mari kita sama-sama membangun inovasi dengan 10 persen analisis dan 90 persen jalan keluar karena ciri orang cerdas adalah bukan yang mempermasalahkan masalah tapi yang menyelesaikan masalah,” tutupnya.
Reporter: Nabila Tiara |Editor : Ida Sapriani