Tanggapan Mapala Kampus Lain Terhadap Kasus Mapala UII

Lintas Kampus

Kasus kekerasan mapala UII yang berujung memakan korban pada kegiatan diksarnya, merupakan salah satu dari sekian banyak kasus kekerasan senior terhadap juniornya, kejadian tersebut juga menuai tanggapan dari beberapa pegiat organisasi pencinta alam di kampus lain.

Aspirasionline.com – Belum lama ini terdapat beberapa kasus kematian yang terjadi terhadap mahasiswa akibat kekerasan yang dilakukan oleh para senior, salah satunya adalah kasus mapala Universitas Islam Indonesia (UII) yang menewaskan dua mahasiswa peserta pendidikan dasar (diksar) The Great Camping (TGC) pada Januari 2017 lalu.

Mananggapi hal tersebut, Budi Ramadhan selaku ketua umum Mahasiswa Pecinta Alam (MPA) Girigahana Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta (UPNVJ) mengatakan bahwa kita sepenuhnya tidak tahu kejadian sebenarnya. Pendidikan Mapala memang keras, bisa menganut semi-militer. “Di media diberitakan bahwa senior menganiaya junior, tapi kita tidak tahu kejadian di lapangannya. Dan bukan kapasitas saya untuk mengatakan apakah dia benar atau salah,” ungkapnya saat ditemui di sekretariat Girigahana pada Rabu, (8/2) malam.

Selain Girigahana, Melati Ferdarani yang merupakan anggota mapala salah satu kampus swasta di Depok yaitu MAPA Gunadarma, Universitas Gunadarma, menanggapi kejadian ini dengan prihatin. “Saya cukup prihatin sama kejadian itu. Kalau dari kejadian itu mungkin kurangnya pengawasan dari panitia pelaksananya, jadi mungkin kurang terkontrol aja,” ujarnya saat diwawancarainya melalui pesan singkat pada Kamis (9/2). Perempuan yang menjabat sebagai bendahara MAPA Gunadarma tersebut menambahkan bahwa diksar di MAPA sendiri lebih fokus ke mountaineering dan setiap tahunnya selalu dievaluasi dan diawasi langsung oleh pembina dan wakil rektor (Warek) III bidang kemahasiswaan.

Melati juga menyarankan agar lebih diperhatikan dan di seleksi kembali instruktur maupun peserta diksarnya agar tidak terjadi hal yang sama, dan menjalankan sistem pendidikan dasar yang sesuai dengan kondisi sekarang ini. Budi pun menambahkan bahwa bukan instansinya yang dibubarkan, tetapi sistem pendidikannya yang harus diubah. Dengan adanya kasus mahasiswa UII tersebut, kegiatan-kegiatan di dalam maupun di luar kampus, baik Girigahana UPNVJ dan MAPA Gunadarma tidak terpengaruhi. Kegiatan mapala di kedua kampus ini masih berjalan seperti biasa dan tidak dibatasi ruang geraknya.

Reporter : Adam Mg. |Editor : Sasgia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *