Kehadiran Kuntilanak di Pekan Raya Jakarta
Aspirasionline.com- Somad Abdul Halim, yang berperan sebagai Sumiati alias kuntilanak. Setahun setengah bergabung dengan suatu komunitas dibilangan Jakarta. Komunitas manusia batu monas (KOMBATNAS), ia memerankan dua karakter, yaitu sebagai patung dan manusia hantu. “Hantu itu salah satu icon bangsa Indonesia juga,” ujar pria yang menggendong boneka anak kecil. Karena menurut Somad, Indonesia itu begitu banyak mistis dari segala bidang, dari situlah salah satu nilai jual Indonesia.
Pekan Raya Jakarta (PRJ) yang berlangsung dari Selasa (10/6) lalu memang menarik antusias warga Jakarta, ada 1300 lebih stand yang memenuhi jalanan sekitar Monumen Nasional (Monas). Pembukaan dibuka oleh Ahok selaku wakil gubernur DKI Jakarta.
Hadir dari pertama event Jakarta ini dibuka, kuntilanak ini sudah menghsilkan keuntungan. Tampil dari jam empat sore hingga sembilan malam. Penghasilan perhari bisa mencapai dua ratus ribu rupiah. Penghasilan yang didapat diperuntukan bagi pribadi, namun beberapa rupih disisipkan untuk komunitas atau untuk kepentingan anggotanya, apabila salah satu anggota komunitas sakit atau meninggal dunia, dari situ komunitas dapat membantu.
Somad yang berpenampilan selayaknya hantu kuntilanak, mengaku bahwa make up yang dipakai adalah hasil karya dia sendiri, “make up sendiri, tukang salon gak ada yang mau,” ujar si hantu kuntilanak ini sambil tertawa geli.
Antusias pengunjung terhadap hantu ini cukup membuat Somad kebanjiran pengunjung yang hendak foto bersama dengannya. Biasanya yang meminta foto bersama adalah anak-anak dari sekolah tingkat menengah, “yang jarang itu nenek-nenek sama kakek-kakek,” jawab Somad sambil bercanda.
KOMBATNAS tidak hanya hadir dalam event PRJ saja, KOMBATNAS juga diundang dalam sosialisasi hepatitis A di Kementrian Kesehatan (KEMENKES) sebagai patung. Somad selaku kuntilanak yang sekarang bekerja di PRJ berharap selama event ini berlangsung, semakin banyak pengunjung yang datang dan makin banyak yang ingin berfoto dengannya.
Winda