Pemberdayaan Disabilitas, Mobil Klasik, dan Secangkir Kopi Ala Kito Rato

Kuliner

Kito Rato bukan hanya kedai kopi dengan konsep apik dengan Mobil klasik VW-nya, melainkan juga ada misi kesetaraan untuk teman-teman disabilitas yang terus mereka perjuangkan.

Aspirasionline.com — Berawal dari kejenuhan Wahyu Alistia akan pekerjaannya yang tidak sesuai dengan kepuasan dirinya, ia mengajak dua kawannya, Saldi Rahman dan Rendy Agusta untuk mendirikan suatu usaha yang anyar digandrungi anak muda—bisnis minuman olahan kopi.

Wahyu, Rendy, dan Saldi mengalami disabilitas fisik. Wahyu mengalami keterbatasan di tangannya akibat kecelakaan, begitu pula Rendy. Sedangkan Saldi mengalami keterbatasan pada kakinya akibat kecelakaan lalu lintas.

Namun, mereka tak menjadikan hal itu sebagai hambatan untuk berproses. Sampai akhirnya, pada 18 Agustus 2019 lalu, tercetuslah kedai kopi Kito Rato di Granada Square Kencana Loka, Rawa Buntu, Tangerang Selatan.

“’Kito Rato‘ sendiri diambil dari bahasa Melayu yang artinya setara karena perbedaan itu kaya makna,” terang Wahyu Alistia atau yang kerap disapa Alis kepada ASPIRASI pada Rabu, (4/12) lalu.

Menurut Wahyu, Kito Rato hadir tidak hanya sebagai sebuah usaha bisnis saja, melainkan juga menjadi role model untuk orang disabilitas yang lain.

“Kita ingin merubah pola pikir teman-teman disabilitas khususnya yang dari daerah kalau ternyata mereka punya kemampuan di suatu bidang ya kenapa tidak dicoba, toh usaha itu kan bebas,” jelas Alis.

Satu hal unik yang membuat kedai kopi ini berbeda dari yang lainnya yaitu konsep Mobil VW-nya. VW Combi berwarna biru-putih terlihat menonjol saat kita mendatangi lokasi.

“Kenapa konsepnya harus pakai VW, karena kita lihat dari unik dan daya tariknya, selain itu juga karena brand kita belum kuat jadi kita ambilnya dari uniknya itu,” terang pria kelahiran Mesuji ini.

Kito Rato menyediakan berbagai macam minuman, menu yang mereka gadangkan sebagai menu favorit yaitu Ice Coffee Susu Gula Aren — minuman yang berkomposisi dari kopi, susu sapi tawar, dan gula aren. Terdapat juga menu lainnya yaitu Americano, Vanilla Latte, Ice Yakult, dan Ice Blend. Kisaran harga di Kito Rato ini cukup terjangkau untuk kantong remaja mulai dari Rp10.000 hingga Rp20.000.

Jam operasional kedai kopi ini yaitu setiap hari dan dibuka mulai dari jam 14.00 WIB hingga jam 21.00 WIB, kecuali jika Kito Rato sedang menghadiri sebuah acara maka kedai akan tutup. Biasanya ramai pada hari libur seperti malam minggu dan minggu pagi.

Tempatnya nyaman meskipun tidak terdapat banyak bangku yang tersedia, tempat yang cocok digunakan untuk nongkrong dengan teman, harganya yang terjangkau juga menjadi salah satu alasannya.

Hal ini dibenarkan oleh Wahyu, salah satu pelanggan Kito Rato. Ia juga mengaku bahwa kedai ini unik. “Selain perpaduan rasanya yang pas, ya kalo uniknya dengan kondisi yang tau sendiri kan, kekurangan, tapi mereka juga bisa, tidak kalah dengan yang lain,” ungkap Wahyu saat ditemui ASPIRASI.

Berbagai acara juga telah diikuti Kito Rato guna memperkenalkan brand-nya. Misalnya, mereka berpartisipasi dalam sebuah event di Gelora Bung Karno dalam memperingati Hari Disabilitas Internasional yang berlangsung selama dua hari pada tanggal 2-3 Desember 2019.

Reporter: Marsya Mg. |Editor: Firda Cynthia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *