BEM FIKES Mengeluhkan Masalah UKT, Dekan Singgung Perlunya Indikator Ormawa

Berita UPN

Pada kegiatan FAM, BEM FIKES mengeluhkan perihal penyelesaian permasalahan penyesuaian UKT yang dirasakan mahasiswa FIKES

Aspirasionline.com − Datang dengan laporan hasil survei yang telah dilaksanakan selama tujuh hari. Ketua BEM Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES), Febri Adrian memaparkan permasalahan terkait permasalahan UKT mahasiswa FIKES. Menurut Febri, permasalahan ini dipilih karena mencakup tingkat universitas, sehingga tepat bila diulas dalam Forum Aspirasi Mahasiswa (FAM) 2021 yang berlangsung Rabu (14/7) lalu.

Dalam paparannya Febri menyebutkan, dari 375 responden dengan presentase 73,3% mengaku mengalami kesulitan ekonomi akibat pandemi. Lantas mayoritas responden berharap agar informasi terkait penyesuaian UKT yang diberikan jelas, serta tidak ada perubahan secara mendadak.

Febri juga mengajukan pertanyaan terkait penyelesaian masalah penyesuaian UKT. “Apakah nanti di semester ganjil ada pengajuan? Jika memang ada, kapan? Dan mohon bisa diinformasikan jauh-jauh hari, termasuk persyaratan administrasi,” tanya Febri dalam forum yang dihadiri langsung oleh jajaran rektorat dan dekanat seluruh fakultas.

Menanggapi hal tersebut, Rektor UPNVJ, Erna Hernawati kembali mengingatkan kepada seluruh peserta forum, bahwa kampus akan menindaklanjuti hal tersebut.  Menurut Erna, pihak telah berulang kali menjelaskan penyelesaian permasalahan UKT. “Apa (mahasiswa, red) tidak ada bisa menangkap ya. Tadi saya sudah sampaikan dari awal yang terkait dengan kebijakan UKT, dan semua kembali membahas UKT. Kalau memang sudah ada ya tidak perlu disampaikan lagi, tanggapan yang akan kita sampaikan ya sama juga,” terang Erna dalam sesi tanya jawab.

Dekan FIKES, Wahyu Sulistiadi pun menegaskan bahwa pihak fakultas maupun universitas menjunjung tinggi peraturan yang sudah diamanahkan oleh undang-undang terkait dengan UKT dan permasalahan ekonomi mahasiswa. Menurut Wahyu, sudah jelas komitmen dari pemerintah yang menyebutkan bahwa tidak boleh sampai ada mahasiswa berhenti karena tidak mampu bayar kuliah.

“Jadi pasti fakultas akan menyelesaikan agar tidak ada yang berhenti (karena masalah ekonomi, red), ” jelas Wahyu.

Indikator Ormawa

Wahyu juga mengusulkan, agar diadakannya indikator bagi BEM atau Organisasi Mahasiswa (Ormawa) di UPNVJ. Menurut Wahyu, indikator ini diperlukan untuk memastikan bahwa mahasiswa UPNVJ berkualitas dan mempunyai ciri bela Negara.

“Di universitas dan fakultas sudah ada indikator, nah sekarang coba kita rumuskan di BEM. Ini loh indikator BEM,” imbuh Wahyu

Menurut Wahyu, jika indikator ini dapat berjalan sesuai rencana maka akan menghasilkan mahasiswa yang unggul dan berprestasi, serta dapat menjadi teladan dan panutan bagi universitas lain. Wahyu memberikan contoh, misal ormawa-ormawa yang berkualitas itu yang seperti apa. Sehingga menurutnya, semua pihak bisa sama-sama merumuskan. Sehingga dapat menciptakan BEM yang berkualitas dan bisa menjadi contoh BEM di Indonesia.

“Nah kita menanti hal-hal seperti itu,” pungkas Wahyu.

Meski tak menyebutkan tentang indikator penilaian Ormawa, Wakil Rektor bidang Akademik dan Kurikulum, Anter Venus juga menyinggung hal serupa. Menurutnya, organisasi mahasiswa juga diharapkan mampu mendorong mahasiswa untuk dapat ikut serta menyukseskan program-program yang ada.

“Kalau ada program seperti MBKM (kampus merdeka, red), cobalah itu ormawa hadir dan semarakan. Tidak cuma isu tentang UKT. Sukseskan juga program-program ini supaya mencapai target yang diharapkan,” ujar Venus.

Reporter: Ikhwan Agung | Editor: M. Faisal Reza.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *