
Wajah Baru Parade UKM 2019
Berbeda dengan tahun sebelumnya, pelaksanaan parade UKM kali ini tidak dilaksanakan di kampus UPNVJ Pondok Labu. Perbedaan ini lantas menimbulkan beragam masalah.
Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan universitas untuk menyambut mahasiswa baru. Tak ketinggalan Unit kegiatan Mahasiwa (UKM) turut berpartisipasi dalam agenda tahunan tersebut melalui parade UKM.
Melalui parade tersebut, UKM yang ada di UPNVJ akan memperkenalkan serta mendemonstrasikan kegiatannya kepada mahasiswa baru. Tujuannya agar mereka dapat menemukan UKM yang sesuai dengan minat dan bakatnya selama berkuliah di UPNVJ.
Lambannya Kepastian Parade UKM
Mulanya Parade UKM direncanakan bertempat di lapangan UPNVJ Limo, pada hari Jumat (16/8) sebagai penutup dari rangkaian acara PKKMB. Tak lama, rencana tersebut berubah.
Lapangan Marinir, Cilandak tempat PKKMB tingkat universitas didaulat menjadi tempat pelaksanaan parade UKM. Hal ini terjadi lantaran lapangan UPNVJ Limo dinilai sulit mengakomodasi kegiatan parade jika dilaksanakan di sana.
Afif Dharma selaku ketua pelaksana Parade UKM 2019 mengungkapkan tidak memungkinkan apabila parade UKM tetap dilaksanakan di UPNVJ Limo. “Akses ke tempatnya sempit, kedua parkir untuk mahasiswa baru maupun panitia susah, lalu kamar mandi dan posko kesehatan juga susah untuk dikondisikan, terangnya saat ditemui ASPIRASI Kamis (25/7).
Kendati demikian Afif belum dapat memastikan hal tersebut lantaran pihak rektorat masih belum memberikan keputusan mengenai parade UKM. Ketidakpastian pelaksanaan parade dinilai menjadi hambatan dalam proses persiapan bagi UKM. Salah satu nya UKM Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Girigahana.
Muhammad Ryan, selaku ketua umum Mapala Girigahana mengungapkan pihaknya sampai membuat dua konsep untuk pelaksanaan PKKMB tahun ini. “Plan tersebut dipersiapkan guna menhadapi adanya perubahan lokasi, yang rencananya akan dilaksanakan di lapangan Marinir Cilandak,” tuturnya pada ASPIRASI Rabu (24/7).
Ryan menilai waktu yang dibutuhkan untuk memastikaan pelaksanaan parade terlalu lama. Ia mengungkapkan ketidakpastian tersebut membuatnya belum bisa memutuskan konsep mana yang akan digunakan UKM-nya untuk parade tahun ini.
Kendala ketidakpastian ini juga dirasakan oleh UKM Seni Tari Veteran Jakarta (STVJ). Novaditya Putri Ayuhandayani, selaku ketua umum memaparkan kekhawatirannya terhadap tempat pelaksanaan yang tak kunjung pasti. Putri menjelaskan bahwa sebelum menentukan tarian yang akan ditampilkan, pihaknya harus mempersiapkan arah gerakan dan blocking terlebih dahulu. “Jika sudah melihat tempatnya, baru bisa dikoordinasikan kepada penari,” ungkap mahasiswi jurusan Kesehatan masyarakat itu.
Mengenai ketidakpastian tersebut, Afif menjelaskan sebabnya pihak rektorat yang belum memberi informasi secara pasti mengenai tempat, waktu dan anggaran pelaksanaan. Afif menjelasakan bahwa pihak rektorat menghendaki acara besar ini terselenggara dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, mengingat siangnya umat muslim sivitas kampus harus melaksakan salat Jumat. Untuk tempat sendiri, Afif menerangkan terdapat dua tempat sedang diupayakan, yaitu Balai Prajurit Marinir atau Lapangan Maririr.
Akomodasi UKM dipertanyakan
Perpindahan tempat parade mau tidak mau membuat UKM harus membawa perlengkapan dan anggotanya ke tempat pelaksanaan yang baru. Hal ini membuat UKM bertanya-tanya mengenai ada tidaknya akomodasi bagi mereka.
Deeleo Mevarel dari Teater Hijau Lima Satu (THLS) UPNVJ, mengeluhkan perihal akomodasi dan transportasi yang masih belum jelas. Meski demikian, mahasiswa yang akrab disapa Arel tersebut mengatakan bahwa timnya tidak merasa diberatkan jika nantinya akomodasi tidak diberikan.
“Karena mungkin konsep teater yang sekarang kan kita memang gak banyak-banyak pakai alat. Cuma permasalahannya di orang-orangnya aja karena kita gak semua punya kendaraan pribadi, otomatis dari kita ada yang naik Go-jek atau Go-car,” tuturnya.
Berbeda dengan Arel, Ryan mengungkapkan bahwa ia dan teman-temannya tentu akan merasa terbantu jika panitia menyediakan akomodasi untuk mobilisasi UKM dan peralatannya. “Sangat membantu kalau memang benar disediakan,” tegasnya kala itu.
Pernyataan tersebut pun diungkapkan oleh Sarah Ulfa. Wanita yang bergabung dengan UKM Resimen Mahasiswa (Menwa) mengatakan bahwa UKM-nya memiliki peralatan yang sulit dibawa sendiri. “Jadi dengan disediakannya akomodasi dan transportasi, kami merasa terbantu sekali,” terang Sarah yang menjabat sebagai wakil ketua.
Menanggapi permasalahan akomodasi, Afif menjelaskan bahwa ada atau tidaknya masih belum bisa dipastikan. Menurutnya hal ini disebabkan oleh panitia PKKMB dari pihak rektorat yang masih belum memberikan kepastian anggaran.
Afif menegaskan, dirinya dan panitia parade UKM akan terus mengusahakan akomodasi untuk masing-masing UKM. “Kami juga sebenarnya mengusahakan untuk akomodasi itu sendiri. Paling tidak untuk apa yang anak-anak UKM ini bawa,” ujar Afif pada ASPIRASI Selasa, (6/8).
Adanya ketidakjelasan anggaran dan akomodasi ini mengharuskan Afif untuk mengambil opsi alternatif lain seandainya tidak ada akomodasi dari pihak kampus. Jika hal tersebut benar terjadi Afif mengungkapkan panitia parade akan menyewa kendaraan untuk mengangkut perlengkapan UKM.
Kendati demikian dirinya akan terus mengusahakan adanya akomodasi dari pihak kampus. Kurang dari dua minggu pelaksanaan PKKMB, pihak rektorat akhirnya memberikan kepastian mengenai pelaksanaan parade UKM. Mulai dari tempat, waktu hingga anggaran.
Selasa (30/7), Afif selaku ketua pelaksana Parade UKM dan panitia PKKMB lain bertemu pihak rektorat untuk memutuskan kepastian pelaksanaan PKKMB dan Parade UKM tahun ini. Rapat tersebut dihadiri langsung oleh Rektor UPNVJ Erna Hernawati. Dalam pertemuan tersebut akhirnya diputuskan bahwa parade UKM dilaksanakan pada Rabu, (14/08) di Gedung Balai Prajurit Marinir.
Kepala sub-bagian kemahasiswaan Amir Hamzah, menjelaskan perpindahan hari dilaksanakan lantaran terbentur salat Jumat sementara pihak UKM tidak mau berkurang waktunya. “Jadi rektor memutuskan waktunya dipindahkan ke hari Rabu,” ungkap Amir pada Selasa (30/7).
Pemindahan hari ini membuat Afif dan panitia lainnya dapat sedikit bernafas lega, kini ia dan panitia lain tengah menyelesaikan beberapa perubahan susunan acara. Kendati perihal akomodasi masih belum diputuskan pada rapat tersebut.
Sepuluh hari berselang perihal akomodasi akhirnya mendapatkan titik terang. Afif mengungkapkan bahwa pihak kampus akhirnya mau untuk menyediakan akomodasi untuk UKM, baik untuk anggota maupun perlengkapannya.
“Kita diberikan dua mobil untuk mengangkut barang-barang, serta satu mobil bus buat angkut anak-anak,” jelas Afif pada ASPIRASI, Jumat (9/8). Ia juga mengungkapkan harapannya untuk parade UKM tahun ini.
Afif berharap adanya parade UKM tahun ini dapat menghilangkan penilaian-penilaian buruk dari pihak-pihak tertentu kepada UKM. “Kami juga minta doa dari teman-teman semua agar acara ini bisa berjalan lancar dan sukses sesuai dengan apa yang kita sudah perjuangkan sehingga mendapat hasil yang memuaskan,” pungkas Afif kala itu.
Reporter: Ikhwan Agung, Myranda Fae