Public Health Festival, Ajang Berbagi Kebahagiaan

Berita UPN Kabar Kampus Nasional

Aspirasionline.com – Dalam rangka memperingati hari AIDS sedunia (2/12), Program Studi (Progdi) S-1 Kesehatan Masyarakat (Kesmas) menyelenggarakan Public Health Festival. Acara yang diselenggarakan di lapangan UPNVJ kampus Limo, Depok berlangsung hingga pukul 9 malam. Festival perdana Kesmas ini merupakan ajang berbagi  kebahagiaan dengan civitas akademika serta para penderita HIV/AIDS.

Hal tersebut senada dengan tema yang diangkat, yaitu “Ciptakan Hidup Sehatmu Dengan Berbagi Kebahagiaan”. Dengan diangkatnya tersebut, mahasiswa/i Progdi Kesmas mengharapkan para penderita HIV/AIDS tetap merasakan kebahagiaan seperti layaknya manusia yang sehat.

“Jadi awalnya program kerja kita itu untuk menyelenggarakan festivak musik saja, tapi karena momenya pas dengan (hari) HIV/ AIDS jadi kita sekalian untuk memperingati HIV AIDS. Dan ini merupakan acara festival pertama dari Kesmas,”ungkap I Dewa Gede Agung selaku ketua pelaksana.

Terdapat serangkaian acara dalam Public Health Festival, mulai dari live music, stand up comedy,  serta tarian khusus dari daerah Bali yang dibawakan oleh Dewa. Live music dibawakan oleh lebih dari tiga band, salah satunya band Morice yang vokalisnya juga merupakan salah satu mahasiswa Kesmas.

“Seneng banget bisa ikut tampil memeriahkan acara Public Health Festival ini, walaupun sempet ada maslaah di jadwal tampil, “ tambah Maman selaku Vokalis band Morice.

Kemeriahan pun juga terlihat saat “David & The Woodchair” sebagai  bintang tamu hadir di atas panggung. Tak hanya itu, stand bazzar ikut memeriahkan acara. Meski sempat turun hujan, tak menurunkan antusias mahasiswa yang hadir di acara tersebut.

Pria yang akrab disapa Dewa ini menyatakan bahwa acara tersebut tidak akan terhenti pada satu hari saja, tetapi akan diadakan penggalangan dana pada 6 Desember 2015 di Bundaran HI.

“Tujuan kita menggalang dana itu nanti kita akan menyumbangkan ke yayasan HIV AIDS Pelita Ilmu,” tuturnya.

Dewa berharap acara seperti ini tetap bisa dilaksanakan di tahun-tahun mendatang. “Jauhi penyakitnya bukan penderitanya. Karna kalau kita jauhi mereka akan semakin tertekan mentalnya, mereka akan semakin drop, mereka akan kecewa sama kita sebagai rakyat indonesia yang tidak bisa menerima keberadaan mereka,” pesan Dewa meutup wawancara.

 

(Penulis : Hersa | Editor : Winda | Foto : Dok. Panitia)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *