UPNVJ Selenggarakan Vaksinasi Massal Tahap Pertama
UPNVJ bekerja sama dengan Binmas Polda Metro Jaya menyelenggarakan kegiatan vaksinasi massal tahap pertama. Untuk tahap kedua sendiri, rencananya akan dilaksanakan pada 28 Agustus.
Aspirasionline.com – Sabtu, (31/7), UPNVJ menyelenggarakan kegiatan vaksinasi massal tahap pertama. Kegiatan tersebut dilaksanakan di lapangan upacara UPNVJ kampus Pondok Labu. Dalam pelaksanaan kegiatan vaksinasi ini, animo yang tinggi dari masyarakat sudah dapat dirasakan sebelum vaksinasi ini dimulai. Direktur Pembinaan Masyarakat (Binmas) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Badya Wijaya mengatakan, bahwa tingginya minat masyarakat dalam mengikuti vaksinasi ini, merupakan bentuk dari keberhasilan pihak UPNVJ dalam mensosialisasikan kegiatan.
“Tadi saya dikonfirmasi sama bu rektor, jadi dari mahasiswanya, BEM, bahkan dari akademik, dan dosen juga memberikan sosialisasi kepada banyak masyarakat,” ucap Badya.
Menurut Badya, antusias kegiatan ini merupakan rekor dari kegiatan vaksinasi sebelumnya yang telah diselenggarakan Polda Metro Jaya. Badya mengatakan, biasanya yang mengikuti kegiatan vaksinasi hanya berjumlah 200 orang. Ini menandakan, bahwa UPNVJ sudah sangat dekat dengan masyarakat.
“Ini bukti nilai dari kampus membuat masyarakat merasa memiliki kampus ini. Jadi tidak ragu-ragu,” ujar Badya..
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Ria Maria Theresa mengatakan, awalnya pihaknya hanya menyediakan 400 dosis vaksin. Namun, setelah disebar formulir pendaftaran, jumlah pendaftar mencapai 900. Akhirnya, ia pun meminta tambahan menjadi 1000 dosis vaksin.
“Terus saya mikir, pasti ada orang yang dateng (langsung, red), jadi akhirnya saya minta 1.200. Barusan berkoordinasi lagi dengan Binmas Polda, karena tingginya animo masyarakat, jadi sudah dicarikan (tambahan, red) 500. Jadi ada 1.700 jumlah dosis untuk vaksin tahap pertama,” ungkap Ria.
Respons Masyarakat
Akibat dari antusias masyarakat yang tinggi dalam mengikuti kegiatan ini, sejumlah orang yang sedang melakukan pendaftaran terlihat saling berdekatan dan tidak menjaga jarak. Bukan tanpa sebab, terjadinya kerumunan ini dikarenakan dalam pendaftaran memang sempat terjadi kebingungan antara pendaftar online dengan pendaftar yang langsung di tempat.
Salah seorang masyarakat yang sudah divaksin, Asri mengatakan, tidak terdapat perbedaan antara pendaftar online dengan pendaftar yang langsung di tempat. Sehingga menurutnya, pendaftar online maupun pendaftar yang datang ke tempat, sama sama harus mengantre untuk diperiksa berkas-berkasnya.
“Saya awalnya tahu pendaftaran melalui online. Terus kita sudah daftar. Ternyata pada saat sampai di tempat, banyak orang. Ternyata pendaftaran onlinenya tidak berlaku. Mereka yang daftar online maupun langsung itu sama,” ujar Asri saat diwawancarai ASPIRASI pada Sabtu, (31/7).
Asri juga berharap, dalam hal mekanisme pelaksanaan bisa lebih tertib. Menurutnya, jika masyarakat sudah mendaftar online, seharusnya didahulukan. Sementara yang mendaftar di tempat, dimasukan ke dalam lis.
Namun, Asri menyampaikan ucapan terimakasih karena sudah divaksin, khususnya untuk program vaksin anak-anak. Menurutnya, saat ini belum ada pelayanan untuk anak-anak khususnya untuk daerah Depok.
Senada dengan Asri, Suratmin, masyarakat yang mengikuti vaksin di UPNVJ mengatakan, kegiatan ini bagus. Menurutnya, masyarakat yang sebelumnya takut vaksin, untuk mengikuti vaksin saja. “Tidak sakit, kok. Saya sebenarnya juga takut, tapi ternyata setelah disuntik tidak sakit. Ya, kita ikut sajalah program pemerintah,” terang Suratmin.
Bayu, perwakilan pihak panitia dari BEM UPNVJ, menanggapi perihal persoalan pendaftaran online dan offline. Menurutnya, pendaftaran online ditujukan untuk mengetahui seberapa banyak masyarakat yang mendaftar. Hal itu guna menjadi patokan dalam menentukan dosis vaksin.
“Jadi, setelah dari pendaftaran (online, red) itu, kita langsung estimasi. Misal, 1.200 orang. Tapi ternyata karena animonya sangat tinggi, jadi dosis vaksinnya ditambah,” tutur Bayu saat dikonfirmasi oleh ASPIRASI.
Terkait soal kerumunan, pihaknya telah membagi beberapa tim untuk mengingatkan agar tetap mentaati protokol Kesehatan. Masing-masing dari tim ini menurutnya, bertanggung jawab terhadap bagian-bagian tertentu untuk mengantisipasi kerumunan masyarakat.
“Dibantu juga oleh pihak Polda, Menwa (Resimen Mahasiswa, red) dan ada juga panitia yang terdata sebagai keamanan,” tambah Bayu.
Reporter: Ryan Chandra | Editor: M. Faisal Reza.