Agam-Adit: Kami Akan Bersinergi dan Menciptakan Kesetaraan Bagi Mahasiswa
Rangkaian Pemilihan Raya (Pemira) 2021 yang kini sedang berlangsung di UPNVJ, memperkenalkan dua kandidat Pasangan Calon (paslon) ketua dan wakil ketua BEM U. Salah satunya paslon nomor urut 1, Agam M. Hadid dan Adhitya Satrio W, yang kini sedang melakukan kampanye yang dilakukan secara daring untuk memperkenalkan visi dan misi, serta menggambarkan dan menjelaskan berbagai program kerja (proker) yang dirancang berdasarkan isu-isu yang ada di UPNVJ untuk satu tahun ke depan jika terpilih.
Melalui wawancara lewat Google Meet yang dilakukan oleh reporter ASPIRASI, Zahra Septina dengan Agam M. Hadid dan Adhitya Satrio W, selaku calon ketua dan wakil ketua BEM-U dari paslon nomor urut 1. Kedua pria berkacamata yang akrab disapa Agam dan Adit menjelaskan mengenai apa saja proker yang akan dijalankan jika menjadi kandidat terpilih, serta apa arti dari visi dan misi yang dibentuknya.
Apa proker unggulan yang kalian bawa saat ini?
Terdapat delapan proker unggulan dari paslon nomor 1. Veteran Kader, Sinergis Mahasiswa dan beberapa proker lainnya, yang berfokus pada proker penciptaan kesetaraan dan pendapat kontribusi mahasiswa. Fokus membawa delapan proker ini karena kami merasa cukup untuk mencakup semua, perihal kegiatan-kegiatan yang akan berdampak untuk mahasiswa sendiri dan ke eksternal. Proker unggulan ini juga fokus pada kesetaraan di mana mahasiswa terlibat langsung dan kaderisasi yang berfokus pada berkepanjangan tangga sehingga kami berharap muncul sosok-sosok pemimpin baru yang nantinya bukan hanya punya skill memimpin tapi juga pengalaman yang cukup untuk memimpin BEM ini sendiri.
Sinergis mahasiswa ini proker yang dibentuk atas keresahan dari mahasiswa untuk kesetaraan mahasiswa, seperti tanggapan atau hal-hal yang dicap oleh berbagai mahasiswa. Karena, yang kita ketahui kampus kita ada di dua daerah yang berbeda kampus Limo dan kampus Pondok Labu, dimana terdapat stigma-stigma mahasiswa UPNVJ yang merasa bahwa kampus Limo dan kampus Pondok Labu berbeda, serta sering kali mahasiswa UPNVJ tidak mengetahui kondisi satu sama lain padahal dalam lingkup yang sama.
Proker eksternal berupa kegiatan pengabdian yang dibentuk untuk mengikutsertakan mahasiswa UPNVJ yang berfokus bukan hanya internal BEM tapi juga mahasiswa lainnya, yang bekerjasama dengan masyarakat yang berfokus pada pengabdian masyarakat. Di mana nantinya ketika menerapkan Tri Dharma perguruan tinggi, mahasiswa sebagai agent of change, yang berfokus pada aspirasi dan penyuaraan suara-suara masyarakat. Nantinya kita berharap proker ini sebagai bentuk pengabdian kita sehingga tercapainya peningkatan kecerdasan dan kreativitas dari masyarakat disekitar kita.
Kami ingin lebih ke arah memperbaiki dan membenahi internal karena masih banyak stigma mahasiswa UPNVJ adalah mahasiswa yang apatis, ada dua hal apatis yang dimaksud yaitu, apatis karena mereka tidak tahu apa yang harus mereka lakukan sebagai mahasiswa dan direalisasikan di proker kami yaitu Veteran Kader, dan yang kedua apatis karena mereka tidak merasakan dampak dari BEM sehingga ada yang namanya Forum Aspirasi Mahasiswa (FAM) yang bukan hanya sekedar berkunjung, namun yang menjadikan kita harus berbaur untuk mengetahui bagaimana pikiran dari mahasiswa.
Arti dari visi yang dibawakan?
Kami membawa visi menjadikan mahasiswa UPNVJ yang berkompeten membangun kesadaran sebagai mahasiswa yang berjiwa bela negara dengan menjadikan BEM untuk menampung semua inspirasi dan aspirasi demi membawa perubahan baik bagi mahasiswa UPNVJ. Jadi visi yang kami bawa ini bukan hanya visi, merupakan suatu kesatuan dari misi yang kami bawakan. Ada kata kompeten dari mahasiswa sendiri. Mahasiswa memiliki kompetisi yang bagus bukan hanya kompetisi yang hanya dilihat saja, namun bisa dibawa maju kedepan dengan langkah-langkah yang tepat nantinya.
Setelah adanya kesadaran bahwa kita adalah agent of change dan memiliki jiwa bela negara, dengan melakukan apa yang bisa dirasakan oleh masyarakat. Sehingga dari kami membentuk proker yang bertujuan untuk internal dan bekerja sama dengan kampus, dari visinya ada menampung inspirasi dan aspirasi mahasiswa.
Inspirasi dan aspirasi memiliki kaitan, yang nantinya akan kami tampung dan menjadi bahan diskusi kita tapi bukan hanya sekedar diskusi, dengan langkah kami sinergis mahasiswa, cara awalnya dengan diskusi terlebih dahulu agar mengetahui masalah yang ada, setelah inspirasi dan aspirasi ini tercapai kami ingin menghasilkan perubahan yang baik untuk teman-teman mahasiswa, nantinya juga perubahan pada masyarakat sekitar
Terkait dengan misi pertama yaitu menjadikan BEM sebagai informator membangun kekeluargaan bela negara di antara mahasiswa UPNVJ, untuk implementasinya sendiri apabila sudah terpilih akan bagaimana? Kemudian, maksud kata kesetaraan di antara mahasiswa UPNVJ dalam misi yang dibawakan itu apa?
Kesetaraan disini yang dipandang masalah banyak banget. Kesenjangan antar jurusan, fakultas maupun antar daerah, kesetaraan yang mau diangkat adalah isu yang terjadi di jurusan namun bukan berarti satu jurusan ini yang terbaik. Yang menjadi poin kita adalah kita harus melakukan diskusi, mengenai masalah fakultas mengenai kesetaraan informasi, fasilitas, untuk kesetaraan daerah disini kita mau menjadi role model untuk bisa aktif menjadi mahasiswa.
Di sini kami ingin membuktikan bahwa kita punya kompetensi yang sama namun wadah ini yang kurang, sehingga nantinya kompetensi ini bisa diasah dengan adanya wadah ini. Kesetaraan yang kami maksud adalah dimana mahasiswa bisa bersinergis, bisa saling mengenal satu sama lain. Nantinya tidak ada lagi rasa ketimpangan, dan juga rasa dieksklusikan atau dianaktirikan.
Bagaimana cara anda dalam melakukan penyetaraan akses serta penyerapan aspirasi antara Kampus Limo dan Pondok Labu?
Cara dari kami untuk membuat kesetaraan ini terjadi dengan proker yang akan kami realisasikan, di sini kami menjelaskan proker yang menjadi satu kesatuan proker yang efeknya nanti domino, yang nantinya bakal banyak berdampak kemana-mana. Namun, ini bukan satu rangkaian proker yang saling berangkai satu sama lain. Efek yang kita timbulkan adalah efek bertingkat, bentuk dari realisasi ini adalah salah satunya sinergis mahasiswa.
Kesetaraan ini bisa kita sampai dengan seperti yang tadi dijelaskan dengan mengenal satu sama lain dengan proker simas ini. Bukan hanya mengenai aspirasi saja yang dilakukan dengan santai yang nantinya akan lebih mudah, setelah dibangun kebersamaan ini menjadi titik pemicu untuk saling support antar mahasiswa untuk menyelesaikan permasalahan satu sama lain. Nantinya kami tanamkan prinsip bahwa kami adalah satu kesatuan dari mahasiswa itu sendiri.
Dalam bidang gerakan mahasiswa, bagaimana cara anda menyatukan gerakan antar fakultas di UPN? Mengingat seringkali terdapat banyak ketidaksepakatan antar fakultas?
Kalau dari kami, pasti akan bekerjasama dengan fakultas-fakultas yang bersangkutan. Kami ingin menciptakan kesinambungan, untuk perihal kajian, konsolidasi audiensinya sendiri kita bisa bersinambung dengan fakultas-fakultas yang lain, dan kita juga akan terus melibatkan teman-teman fakultas, karena kita memiliki suara yang sama.
Balik lagi dengan proker yang kita bawa, seperti Sinergis, FAM, Ruang Sospol dan lain-lainnya, kita mulai dari pondasi bawah dengan mengenal satu sama lain. Ibaratnya tujuh fakultas punya tujuh ide berbeda yang merupakan PR BEM U dan gimana cara menyatukan dari fakultas-fakultas ini, dan berfokus pada titik sinergitas yang mungkin memiliki buah pemikiran yang berbeda, di internal maupun eksternal.
Bagaimana cara melakukan agitasi, propaganda dan konsolidasi kepada mahasiswa yang efektif di tengah kondisi perkuliahan tatap muka yang masih terbatas?
Menjalin komunikasi yang intens, dimulai dari sinergis mahasiswa, yang menjadi program mendasar setelah dilakukan komunikasi secara intens, sehingga mahasiswa bisa merasakan permasalahan yang ada. disitu kita bisa mencari permasalah dan membentuk orasi aspirasi ke rektorat.
Bagaimana cara anda mengatasi permasalahan UKT yang tiap tahun terjadi terhadap mahasiswa? Terutama saat ini di tengah kondisi pandemi?
Yang pasti kami lakukan pertama, kami mencari tahu perihal UKT seperti apa, yang ingin kita tahu mahasiswa ini ingin menuntut perihal penurunan UKT atau transparansi pengelolaan keuangan dari kampus. Kalau mahasiswa menuntut perihal penurunan UKT maka berkaitan dengan fasilitas yang mahasiswa terima, perihal UKT ini selalu dilakukan oleh BEM sejak dua tahun yang lalu.
Kami ingin titik beratkan bukan hanya mengenai suara mahasiswa namun juga dengan pihak-pihak yang berkaitan yaitu orang tua mahasiswa, kita harus tahu perihal transparansi kampus tentang BLU seperti apa. Karena sekarang kampus sudah BLU yang mana pengelolaan keuangan diturunkan pemerintah kepada kampus melalui proposal, dari situ kita harus mengerti bagaimana pengelolaan keuangannya.
Cara kami menyelesaikan dengan mengadakan audiensi dengan orang tua tuntutannya seperti apa penurunan UKT atau transparansi keuangan kampus. Hal yang menitikberatkan adalah adanya fasilitas yang diterima tidak sebanding dengan UKT yang dibayarkan, dan yang harus bersuara bukan hanya mahasiswa namun juga orang tua mahasiswa yang bertanggung jawab atas biaya mahasiswa. Salah satu langkah juga dengan melakukan konsolidasi dengan orang tua mahasiswa, jadi seperti itu. Langkah-langkah yang ingin kami bawa, semoga langkah ini bisa berhasil.
Bagaimana pandangan anda terkait komersialisasi pendidikan yang ada di UPNVJ? Mengingat kondisi UPN yang saat ini sudah naik menjadi Badan Layanan Umum (BLU)?
Bagus. BLU UPN jadi lebih bagus, karena untuk mencapai standarisasi adalah akreditasi yang meningkat. Dari BLU sendiri merupakan hal yang berdampak positif juga disini, hal ini mungkin akibat banyak stigma yang muncul di mahasiswa dengan fasilitas yang kita dapat, dan pembangunan UPN sehingga muncul komersial pendidikan di UPN. Dari kami memandangnya nggak bisa terlalu jauh karena permasalahan ini lebih ke arah pengelolaan keuangan UPN, mungkin bukan ke arah komersial pendidikan namun ke arah UPN yang belum siap. Sikap kita mengenai komersial pendidikan belum bisa terlalu banyak mengenai hal ini, kalau dari kami komersial pendidikan dan BLU yang diangkat, ini merupakan masalah awal yang mana kampus dari awal pernah swasta hingga bisa dititik BLU ini.
Bagaimana cara peningkatan kreativitas dan peningkatan akademik mahasiswa jika kalian terpilih?
Tentang kreativitas dan juga mahasiswa punya wadah yang konkret, yang mewakili mahasiswa, kita cantumkan di tujuan kita di nomor tiga. Kami dari BEM ingin membuat suatu wadah untuk mahasiswa. Langkah-langkah untuk mewadahi kreativitas dan validasi atas keilmuan yang telah mereka lakukan, misalnya validasi penelitian, karya-karya, bukan memvalidasi karyanya tapi menjembatani karya tersebut. Untuk meningkatkan mahasiswa lebih kreatif dan aware, kita mulai dari dasarnya mereka harus tahu tugas dan keberadaan mereka sebagai mahasiswa itu apa.
Dari proker yang ingin kami bawa salah satunya ukm expo, untuk memfasilitasi mereka untuk memperkenalkan diri mereka kemahasiswa-mahasiswa, disini kita berharap kreativitas bisa lebih meningkat Ketika mahasiswa mengasah bakat dan kemampuan mereka dengan bidang yang mereka tekuni, kita berharap teman-teman mahasiswa bisa lebih kreatif dan bisa menjadi suatu dampak perubahan baik kedepannya, kami juga ingin lebih mengenalkan prestasi mahasiswa supaya lebih termotivasi dan dapat diakui kampus.
Bagaimana anda meyakinkan mahasiswa bahwa anda merupakan pemimpin tepat bagi mereka?
Dari gue kan di sini mencalonkan diri sebagai ketua dan gue membawa Adit dari perwakilan Limo sebagai Wakil Ketua gue dan disini kami meyakinkan KEMA dari teman teman mahasiswa UPNVJ. Di sini kita belum mencapai titik maksimal kita karena kita belum bersinergi, kita belum bersatu, kita belum setara di situ kita belum mencapai titik maksimal. Gue dan Adit menawarkan hal tersebut.
Adit menambahkan, dari semua kesenjangan dan ketidak setaraan dari teman-teman di UPNVJ kami ingin memberikan satu pemantik untuk teman teman semua, bahwa kita punya hak yang sama. Kita punya kesempatan yang sama, kita punya peluang yang sama untuk aktif sebagai mahasiswa. Jadi jangan lupa pilih nomor satu satu untuk bersinergi.
Reporter: Zahra Septina | Editor: Azzahra Dhea.