UKM Seni UPN Veteran Jakarta menggelar acara Veteran Art Festival yang dilatarbelakangi oleh kepedulian mahasiswa terhadap krisis budaya.
Aspirasionline.com – Minggu, (28/11), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni UPN Veteran Jakarta kembali berkolaborasi untuk melangsungkan Veteran Art Festival (Vafest) di Gedung Kesenian Miss Tjitjih. Pada tahun ini mereka mengangkat tajuk ‘Diary Ayu’, mengisahkan tentang krisis budaya yang terjadi di kota-kota besar.
Sekitar pukul 11.30 WIB, banyak penonton mulai berdatangan dan mengantri di loket tempat tiket masuk. Terdapat beberapa penonton yang mulai memadati ruangan teater dan terlihat penonton lainnya yang masih menunggu di luar ruangan teater. Sejam setelahnya, acara dimulai dengan sambutan ketua pelaksana, lalu dilanjutkan dengan penampilan UKM Teater Hijau 51. Ketika lampu sorot mulai menyoroti para pementas, saat itulah para penonton mulai menyaksikan pertunjukkan dengan sangat hikmat.
Konsep acara Vafest tahun ini dilatarbelakangi oleh kurangnya apresiasi mahasiswa terhadap budaya Indonesia, begitu yang diungkapkan Rafael Pahlevi selaku Ketua Pelaksana Veteran Art Festival tahun ini. “Tujuannya lebih ke mengingatkan mahasiswa dengan budayanya sendiri tetapi disini pun kita tetap tidak menghilangkan modernisasi yang ada,” tutur Rafael saat ditemui ASPIRASI pada Jumat (26/11) lalu.
Dalam pementasan tersebut, UKM Seni UPNVJ yang terdiri atas Teater Hijau 51, Seni Tari Veteran Jakarta (STVJ), UPN Band Veteran (UBV), dan Paduan Suara Gita Advayatva yang berkolaborasi dalam penampilan panggung, serta UKM UPN Fotografi, Videografi dan Desain Grafis (UFO) yang bertugas dalam mendokumentasikan pementasan yang sedang berlangsung.
Persiapan Pementasan
Rafael pun turut berkontribusi dalam pembentukan konsep dan juga naskah. Ia mengatakan, bahwa pembentukan konsep, naskah, dan persiapan lain memakan waktu 2-3 bulan. Bahkan persiapan tersebut sudah dimulai sejak sebelum bulan Agustus karena sempat mundur akibat beberapa kendala.
Rhaina Al Yasin, pemeran utama pementasan menjelaskan, bahwa waktu yang digunakan untuk persiapan cukup singkat. “Sebenarnya ini cukup mendadak dan latihannya pun cukup ekstra tetapi alhamdulillah, karena niat untuk menyukseskan proyek ini, jadi semua datang untuk latihan dengan serius tanpa bercanda dan akhirnya bisa berhasil,” ujar Rhania.
Meskipun terdapat beberapa kendala dalam penjadwalan acara dan keterbatasan waktu untuk mempersiapkan pementasan, Rafael harap Veteran Art Festival dapat berjalan dengan sukses. Meskipun acara serupa sempat absen pada tahun lalu.
“Inginnya, banyak menyadarkan teman-teman mahasiswa, terutama yang anak-anak seni, agar lebih peduli terhadap budaya kita sendiri dan gimana caranya mengangkat budaya kita ini agar lebih terkenal ke luar Indonesia,” tambah Rafael.
Acara ditutup dengan kolaborasi pertunjukkan dari UKM yaitu UBV dan STVJ. Penonton memberikan tepuk tangan yang meriah sebagai tanda berakhirnya acara. Tak lupa MC memanggil seluruh jajaran tim yang sudah menyukseskan acara mulai dari penyelenggara sampai semua pemain untuk naik ke atas panggung.
Veteran Art Festival berhasil membuat penonton terkesima dengan setiap pertunjukannya mulai dari penampilan teater sampai konser. Trisa salah satu penonton Vafest mengaku, bahwa ini kali pertama baginya untuk menonton seni teater. Perempuan itu pun turut terkesan dengan seluruh rangkaian acara.
“Kalau dari aku memang suka seni, penasaran aja gimana sih kaya teater seni itu dan aku juga pengen lihat penampilan UKM kayak gimana,” tutur Trisa.
Alifia salah satu penonton dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) juga terkesan dengan penampilan dari para pemain. Ia berharap, agar tahun depan acaranya dapat dikemas lebih seru.
“Keren bagus, tetep semangat, kan tadi ada band dan nari tuh, kalau bisa tahun depan lebih banyak lagi, dan lebih seru lagi,” tutup Alifia.
Foto: Alya Mg.
Reporter: Alya Mg,. Rina Mg. | Editor : Zahra Septina.