Terhambatnya Kegiatan UKM dan Ormawa di Masa Pandemi Covid-19

CategoriesBerita UPN

Dampak Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) akibat Coronavirus Disease-2019 (Covid-19) mengakibatkan rangkaian Program Kerja (Proker) Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan Organisasi Mahasiswa (Ormawa) mengalami penundaan dan permasalahan

Kamis, (26/3) lalu Rektor Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ) mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 29/UN61.0/SE/2020 tentang Penetapan PJJ Semester Genap. Surat ini berisi penyelenggaran PJJ semester genap tahun akademik 2019/2020 yang berlaku hingga 15 Juli 2020. Dampak dari keluarnya SE tersebut adalah ditundanya seluruh kegiatan UKM dan Ormawa hingga waktu yang belum dapat ditentukan.

Ketua UPN Fotografi & Videografi Veteran Jakarta (UFO), Izhar Yusuf Siregar menyatakan bahwa terdapat tiga prokernya yang terhambat akibat Covid-19. “Proker yang pertama bulan Maret itu ada pameran, terus ada bukber, yang ketiga itu pameran akbar yang dilaksanakan bulan Juli,” jelas Izhar Ketika dihubungi ASPIRASI pada Jumat, (10/4).

Pandemi ini menurut Izhar, menimbulkan dampak yang besar bagi rencana yang telah disusun UFO dengan matang sejak awal tahun 2020. Termasuk pameran pada bulan Juli yang merupakan pameran terbesar UFO.

Izhar menjelaskan segala persiapan sudah ia lakukan, mulai dari pemberian proposal kepada rektorat, pencarian karya-karya, pengumpulan foto, serta pelaksanaan syuting yang sudah matang. Namun ketika tinggal menunggu hari pelaksanaan, ternyata acara tersebut harus ditunda karena pandemi Covid-19.

Kendala Beberapa UKM dan Ormawa

Teknologi yang semakin beragam dan berkembang, oleh UFO dimanfaatkan untuk mencetuskan sebuah usulan. Yakni melakukan pameran secara daring.”Untuk pameran (yang rencananya, red) bulan Maret akan direncanakan secara daring. Hanya saja sistemnya masih akan dibicarakan,” ujar Izhar.

Pada pameran tersebut akan menampilkan karya foto maupun video milik anggota muda 2019 UFO. Pemilihan platform menjadi fokus UFO. Menurut Izhar, mereka mencoba memilih platform yang mudah untuk diakses seluruh kalangan, terutama Mahasiswa UPNVJ.

“Kalau daring itu kan harus pilih platformnya. Rencananya itu ada dua opsi, yaitu instagram atau menggunakan website,” ujar Izhar.

Ketua Umum UPN Band Veteran (UBV), Moehammad Septiaji atau yang akrab dipanggil Aji juga mengalami kendala serupa. Ia mengatakan bahwa pandemi ini telah mengakibatkan beberapa Proker mundur dari jadwal yang seharusnya. Selain itu, kegiatan rutin UBV yang seharusnya dilaksanakan setiap minggu yakni Lesson Music, telah dicoba untuk dilakukan secara daring selama pandemi berlangsung. Namun, Aji mengakui bahwa pelaksanaan kegiatan secara daring terasa tak maksimal.

Lesson Music kemarin sudah coba untuk daring, cuma masih belum maksimal. Kami sebagai BPH (Badan Pengurus Harian, red) juga sedang memikirkan bagaimana supaya maksimal,” Jelas Aji Ketika dihubungi ASPIRASI pada Sabtu, (11/4).

Bagi UBV yang merupakan UKM di bidang minat dan bakat khususnya musik, fasilitas kampus sangat diperlukan. Seperti alat-alat musik yang tersedia di Sekretariat UBV, menurut Aji alat-alat itu masih mereka gunakan untuk berlatih musik. Aji juga menyatakan hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan kabar perihal kelanjutan Proker mereka.

“Dari pihak kampus sebenarnya saya belum mendengar kabar kelanjutannya lagi. Apakah harus ada penyesuaian proker baru yang telah diubah atau bagaimana itu belum ada kabar,” jelas Aji.

Hal serupa juga dialami oleh UKM Korps Sukarela (KSR). Neza Gustania selaku Ketua KSR menjelaskan hal yang paling menganggu organisasinya adalah terkait pelatihan internal. Neza beranggapan pelatihan internal anggota dirasa kurang efektif jika dilakukan secara daring.

Namun, Neza menjelaskan bahwa KSR tetap menjalankan kegiatan di luar proker mereka. Misalnya membantu Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai sukarelawan untuk memberantas Covid-19. “Salah satu kegiatannya yaitu membantu menyemprotkan disenfektan ke beberapa wilayah di Jakarta Selatan,” ungkap Neza.

Neza juga menyayangkan kurangnya dukungan dari kampus dalam kegiatan sukarela yang mereka lakukan di tengah pandemic Covid-19. “Kampus pernah bilang kalau ada kegiatan sukarelawan di luar silakan menghubungi humas untuk dibantu publikasi. Namun sampai sekarang kami tidak direspons,” jelas Neza Ketika dihubungi ASPIRASI pada, Selasa (14/02).

Respons Pihak Kampus

Kepala Biro Koordinasi Sinergisitas Kemahasiswaan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UPNVJ, Shinta Dwi Astuti menuturkan belum ada pernyataan resmi oleh pihak kampus terkait proker UKM dan Ormawa yang terhambat.

Shinta mengakui jika kegiatan BEM UPNVJ juga tehambat lantaran ada beberapa proker yang ditunda, dibatalkan atau diubah bentuk kegiatannya. Shinta belum bisa memastikan akan adanya penyesuaian proker untuk Ormawa dan UKM setelah kampus kembali beroperasi.

“Untuk berkoordinasi dan melakukan sesuatu dibatasi dengan daring, semisal rapat dan audiensi dengan rektorat sehingga memakan waktu lebih lama,” jelasnya.

Menanggapi hal ini Kepala Bagian (Kabag) Akademik dan Kemahasiswaan UPNVJ, Mihrodi menjelaskan bahwa penyesuaian proker UKM dan Ormawa akan dilakukan ketika Covid-19 selesai. Mihrodi menjelaskan, untuk proker yang melibatkan banyak orang tetapi dilakukan secara daring tetap bisa untuk dijalankan.

Lebih lanjut Mihrodi menjelaskan bahwa UKM dan Ormawa diperbolehkan mengadakan kegiatan via daring. Untuk pengajuan proposal kegiatan dapat dilaksanakan secara daring  dan jika memerlukan rapat dengan Biro Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan dan Kerja Sama (AKPK) dapat dilakukan melalui platform video conference

“Selama proposal diterima tidak ada masalah,” kata Mihrodi.

Mihrodi juga menjelaskan, penyesuaian selanjutnya terdapat pada mekanisme pelaksanaan Proker. Mekanisme yang diberlakukan oleh AKPK saat ini, UKM dan Ormawa baru diperbolehkan mengajukan kegiatan baru ketika Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) acara sebelumnya sudah diserahkan. Namun, mengingat kegiatan-kegiatan UKM dan Ormawa berkemungkinan besar akan diundur ke semester berikutnya, Mihrodi menuturkan bahwa rencana penyesuaian ini akan memungkinan UKM dan Ormawa mengajukan beberapa kegiatan sekaligus.

“Kita lihat perkasus, boleh saja jika keadaanya seperti itu,” tutup Mihrodi kepada ASPIRASI.

Reporter: Thalitha Yuristiana, Indah Jullanar, Marsya Mg | Editor: M. Faisal Reza.

About the author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *