Masker Kain Menjadi Alternatif Ketika Masker Medis Langka
Himbauan untuk menggunakan masker kain kian digaungkan, lantaran menipis serta meroketnya harga masker medis.
Aspirasionline.com – Penyebaran Coronavirus Disease-2019 (Covid-19) di Indonesia semakin meluas. Hingga tulisan ini dibuat per (11/4), dilansir dari covid19.go.id, total sudah ada 3.842 orang yang positif terjangkit Covid-19. Kementerian Kesehatan pun menganjurkan masyarakat untuk mengenakan masker jika hendak keluar rumah untuk mencegah terpaparnya Covid-19.
Mulai terjangkitnya masyarakat Indonesia oleh Covid-19 membuat permintaan masker medis meningkat tajam. Hal ini menyebabkan ketersediaan masker medis menipis serta melambungnya harga masker medis.
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ), Hanna Windy, mengatakan masker kain bisa mengurangi resiko penularan namun tidak dapat menggantikan fungsi dari masker medis seperti masker N95.
“Masker bahan katun adalah masker non medis, jadi tidak bisa menggantikan peran masker mediis seperti masker bedah atau N95,” jelas Hanna kepada ASPIRASI pada Rabu, (1/4).
Menurut Hanna, penggunaan masker kain juga bisa membantu agar stok masker medis yang digunakan oleh tenaga medis tersedia. Masker yang digunakan harus berbahan kain katun 100 persen untuk mendaptkan keefektifan yang lebih bagus.
“70% menahan droplet, atau tetesan air dari bersin, atau batuk cukup baik. Meski masker medis pun tidak dapat mencapai keefektifan sampai 100 persen,” tambah Hanna.
Dalam pemakaiannya, menurut Hanna masker kain ideal digunakan selama 8 jam. Setelah itu dicuci dengan sabun cuci, dijemur, dan disetrika. Ia menambahkan jika masyarakat seharusnya mempunyai minimal 2 masker kain untuk digunakan sehari-hari.
Anna Davies, periset mikrobiologi dari Universitas Cambridge melalui jurnalnya yang berjudul Testing the Efficacy of Homemade Masks: Would They Protect in an Influenza Pandemic?, menilai masker kain sebagai alternatif terakhir jika persediaan masker medis komersial tidak tersedia, terlepas dari penyakit yang mungkin ditemui dan diperlukan untuk perlindungan.
Hanna juga menambahkan bahwa penggunaan masker kain memang tidak bisa menjamin seseorang bisa terhindar dari penularan Virus Corona. Meski begitu, penggunaan masker kain dianggap lebih efektif serta tahan lama dari masker medis.
“Gambarannya, menggunakan APD (Alat Pelindung Diri, red) saja masih bisa tertular, tapi jika gak pakai jauh lebih mudah tertular,” tutup Hanna kepada ASPIRASI.
Foto: Google
Reporter: Adhiva Mg.| Editor: Rafi Shiddique