Relaksasi Sederhana di Rumah dengan Masker Wajah Organik
Penggunaan masker wajah organik, menjadi salah satu bentuk relaksasi yang banyak dilakukan masyarakat. Namun, terdapat beberapa bahan yang terkandung dalam masker organik, yang justru berbahaya bagi kulit,
Aspirasionline.com − Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sebagai upaya meminimalisir penyebaran Covid-19, membuat sebagian besar aktivitas harus dilakukan di rumah. Berbagai kegiatan pun, kerap dilakukan masyarakat sebagai penghilang kejenuhan. Salah satunya melakukan kegiatan merawat kulit, terutama penggunaan masker di area wajah.
Masker wajah merupakan salah satu bagian tambahan dalam pemakaian skincare harian, yang memiliki berbagai manfaat. Seperti mengatasi dehidrasi kulit wajah, mengurangi kelebihan minyak, membantu mengecilkan pori-pori kulit, hingga memberikan sensasi spa dan relaksasi pada si pemakai masker tersebut.
Dokter Spesialis Kulit, Wendy Marlin Posumah mengungkapkan, penggunaan masker wajah sangat efektif dalam meningkatkan penampilan dan kualitas kulit wajah secara keseluruhan. Terutama, bila digunakan saat wajah dalam keadaan bersih dan kering.
“Penggunaan masker wajah sangat efektif dalam menghantarkan bahan-bahan yang menguntungkan (vitamin dan nutrient) untuk masuk ke dalam kulit, karena penyerapan pada kulit menjadi lebih baik pada saat di oklusi,” jelas Wendy kepada ASPIRASI pada Rabu (17/2).
Perempuan itu menambahkan, masker wajah memiliki jenis-jenis yang beragam. Sehingga dalam penggunaanya pun harus disesuaikan dengan kebutuhan kulit masing-masing.
Masker organik, menjadi salah satu jenis masker wajah yang memiliki kandungan berupa bahan organik. Biasanya berasal dari tumbuhan ataupun bahan alami lain yang tumbuh tanpa pestisda, pupuk kimia, sulfat maupun antibiotic.
Namun, kandungan pada masker wajah organik sendiri tidak secara keseluruhan berasal dari bahan organik. Wendy mengatakan, hanya terdapat 70-90%, kandungan bahan organik yang terdapat di dalam masker tersebut.
“Meskipun pada masker organik memiliki label organik bukan berarti kandungnya 100% organik. Tetapi masker wajah organik hanya mengandung 70-90% organik,” ucap Wendy.
Ia juga mengatakan, terdapat banyak jenis masker organik yang tersedia dalam berbagai macam bentuk. Seperti Gel Mask, Clay Mask, dan Mud Mask. “Gel mask yang bertekstur seperti gel, Clay Mask yang menggunakan tanah liat sebagai bahan dasarnya, Mud Mask berbahan dasar lumpur yang memiliki kandungan mineral yang banyak,” jelas Wendy.
Sementara bentuk Power Mask dan Sheet mask menjadi jenis masker yang paling digandrungi oleh maskyarakat saat ini. Selain faktor harga yang cenderung lebih murah dari jenis lainnya, pengaplikasiannya pada wajah pun mudah.
Beberapa Bahan Berbahaya Dalam Masker Organik
Tidak semua bahan organik dapat dijadikan sebagai bahan dasar dalam pembuatan masker. Wendy menyebutkan, terdapat beberapa bahan alami yang justru berbahaya bagi tubuh, dan dapat menganggu keutuhan kulit. Akibatnya, kulit wajah menjadi iritasi, bahkan bisa terjadi abrasi pada kulit.
Menurut Wendy, pewangi dan minyak esensial, menjadi salah dua bahan organik yang berbahaya bagi tubuh. Meskipun baik untuk indra penciuman, tetapi kedua bahan tersebut harus dihindari penggunaanya pada kulit wajah.
“Karena Akibat pemakaian masker organik yang mengandung bahan berbahaya, bisa muncul efek jangka pendek dan jangka panjang,” tutur Wendy.
Perempuan itu menuturkan, terdapat beberapa bahan yang tidak baik apabila terkandung dalam masker organik. Seperti, Alcohol, Allspice, Almond extract, Angelica, Arnica, Balm mint oil, Balsam, Basil, Bergamot, Cinnamon, Citrus juices or oils, Clove, Clover blossom, Coriander oil, Cottonseed oil, Cypress, Fennel, dan Fir needle.
Tak hanya itu, kandungan lainnya seperti Geranium oil, Grapefruit, Ground up nuts, Horsetail, Lavender oil, Lemon, Lemon balm, Lemongrass, Lime, Marjoram, Oak bark, Papaya, Peppermint, Rose, Rosemary, Sage, Thyme, Witch hazel, dan Wintergreen pun, tidak baik bila dipakai untuk meremajakan kulit wajah.
Wendy mengatakan, penggunaan masker organik yang mengandung bahan alami berbahaya akan menimbulkan kemerahan pada kulit, beruntusan, gatal serta rasa perih sebagai efek samping jangka pendek.
Lantas Wendy menegaskan, masyarakat harus bijaksana dalam memilih kandungan masker wajah yang akan dipakai. Label organik pada masker, tidak menjamin kandungan tersebut aman untuk digunakan pada wajah. Nyatanya, masih ada sejumlah bahan organik yang justru berbahaya bagi kesehatan kulit.
Pun Wendy menambahkan, apabila sudah diketahui masker tersebut mengandung bahan yang berbahaya, maka harus segera diberhentikan penggunaannya. Meskipun belum menimbulkan efek samping.
“Itulah kenapa penting bagi kita untuk mengetahui bahan organik apa saja yang berbahaya dan yang tidak berbahaya bagi kulit kita. Sehingga setelah mengetahuinya, kita bisa lebih hati-hati lagi dalam memilih masker ataupun skincare organik,” tutup Wendy.
Foto: Google.
Reporter: Zahra Mg | Editor: Suci Amalia.