Mengejar Bayangmu
Dalam ruangan ini, dengan segelas coklat hangat menemani, ku teringat namamu lagi.
Membuncah jiwa, menyejukkan hati
Bayangmu selalu hadir, seakan tak mau pergi meninggalkanku.
Tidak lelahnya juga ku mencari cara melupakanmu, namun hati sulit merelakan itu.
Dalam keheningan malam, kuselipkan segenap rasa yang takkan usang.
Hingga menggumpal membentuk persekutuan, menciptakan ladang penuh kerinduan.
Dalam balutan serdadu cinta, yang kurasakan hanya kehampaan menyiksa.
Saat mengetahui kau tak sama rasa, dan menyadari bahwa aku bukan siapa-siapa.
Mengejar bayangmu, lagi dan lagi.
Peluh dan sakit seakan menggrogoti.
Tapi ku tetap setia, kuacuhkan segala keraguan dan kerisauan.
Karena melihatmu sesuatu yang menyenangkan.
Melihatmu bagai keindahan tak ternilai.
Biar aku melankolis, biar aku puitis atau berlebihan, aku tidak perduli.
Aku ingin terus berlari.
Lari dan berlari hingga ku lelah dan melepas bayangmu pergi.
Namun, di sudut hatiku kau masih menjadi harapku, walaupun kemungkinan tidak pernah ada.
Dan takdir yang tak mengizinkan kita bersama.
Penulis: Yurri Mg.
Sumber Foto: Google