Membangun Kreativitas dalam Teknologi yang Tak Terbatas
Pada tahun ini FIK FAIR kembali diadakan oleh BEM FIK. Menggandeng seluruh sivitas akademik diharap dapat mendongkrak antusiasme mahasiswa FIK.
Aspirasionline.com — Sabtu (1/12), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Komputer (FIK) melangsungkan penutupan kegiatan FIK FAIR 2018 bersamaan dengan perayaan Dies Natalis FIK. FIK FAIR yang telah berlangsung sejak 22 Oktober ditutup dengan festival hiburan yang diselenggarakan di depan Gedung Jenderal Sudirman UPNVJ.
Pada tahun kedua pelaksanaannya, FIK FAIR kali ini mengusung tema Creativity In Limitless Technology. Dengan menggandeng Kelompok Studi Mahasiswa (KSM) serta mahasiswa yang ada, BEM-FIK mencoba mengajak para sivitas akademika FIK untuk berpartisipasi dalam acara tahunan terbesar FIK.
Pelaksanaan FIK FAIR tahun ini mengusung dua konsep yang berbeda, yaitu Edu Days dan Fun Competition. Edu days sendiri terdari dari lima rangkaian acara, mulai dari Seminar Android, Workshop Cyber, Line Followers Robotic, Enterpreneur Mini Class, dan Animation Talkshow. Terlibatnya semua elemen KSM FIK menjadi sebuah terobosan baru pada FIK Fair kali ini.
Adi Rachmanto, selaku Ketua Pelaksana FIK Fair 2018 mengaku keterlibatan KSM serta relawan dari mahasiswa FIK berpengaruh terhadap pelaksanaan FIK Fair tahun ini. Ia mengungkapkan bahwasanya antusiasme dari mahasiswa lebih meningkat daripada tahun sebelumnya.
“Mahasiswa FIK yang ingin jadi volunteer lebih antusias pada tahun ini,” jelasnya. Selain itu, kolaborasi kepanitiaan antara BEM-FIK dan mahasiswa FIK bertujuan untuk meningkatkan eksistensi FIK serta keaktifan mahasiswa FIK dalam mengembangkan minat dan bakat.
Penutupan FIK FAIR yang dimulai sejak pukul 13.00 hingga 20.00 berlangsung cukup meriah. Dimulai dengan pembagian hadiah dari Fun Competition yang terdiri dari Esport Competition, Futsal Competition, Badminton Competition, serta Line Followers Robotic. Tak hanya itu penampilan band-band ternama juga turut menghiasi penutupan FIK FAIR 2018.
Kendati demikian Adi pun tidak menampik bahwa pada pelaksanaan FIK FAIR kali ini terdapat berbagai kendala yang dihadapi. “Persiapan acara sudah dari awal periode, tetapi yang jadi masalah mungkin untuk cari dana kita enggak cuma dari mahasiswa, tapi juga dari sponsor dan jualan,” ungkap mahasiswa Sistem Informasi 2016 tersebut.
Tak hanya itu proses perizinan yang sulit dari pihak kampus pun turut menjadi kendala dalam pelaksanaan FIK FAIR. Ia menilai alur birokrasi yang ada di UPNVJ saat ini masih sulit. “Mau minjem auditorium fakultas bingung, ngomong kesini (red, rektorat) atau ke fakultas. Kalau ngomong kesini, di fakultas enggak dicatat begitupun sebaliknya,” keluh Kepala Divisi Seni dan Olahraga BEM-FIK periode 2018 itu.
Meskipun begitu, Adi berharap melalui penyelenggaraan FIK FAIR 2018 ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa FIK itu sendiri. Menurutnya dalam pelaksanaan FIK FAIR kali ini terdapat berbagai macam ilmu yang linear dengan keilmuan yang ada di FIK.
Untuk FIK FAIR yang akan datang, Adi menaruh harapan agar penyelenggaraan acara berlangsung lebih bagus dan meriah. “Semoga mahasiswa FIK nantinya juga bisa mendapat ilmu pengetahuan yang cakupannya lebih luas, baik tentang komputer maupun pengorganisasian event itu sendiri,” tutup Adi.
Reporter: Timotius Mg, Nisma Mg. |Editor: Firda Cynthia