
Calon Rektor UPNVJ Anondho Wijanarko: Tiga Kata Kunci Peningkatan Mutu UPNVJ
Sebagai bakal calon rektor, Anondho Wijanarko mencipatakn sebuah slogan dengan tiga kata kunci diantaranya Excellence, Integration dan Enterprise dalam kepemimpiannya jika terpilih menjadi rektor UPNVJ periode 2018-2022.
Aspirasionline.com – Empat tahun setelah penegerian, UPN “Veteran” Jakarta (UPNVJ) kini tengah melangsungkan pesta demokrasi guna mencari bakal calon rektor periode 2018-2022. Setelah melakukan penjaringan, senat universitas menetapkan enam kandidat yang lolos seleksi berkas administrasi. Keenam kandidat ini yang nantinya akan bersaing untuk menempati posisi bakal calon rektor tersebut.
Rapat terbuka kemudian dilaksanakan oleh senat universitas guna penyampaian visi dan misi serta program kerja dari masing-masing kandidat terpilih pada Senin, (30/07). Bertempat di Auditorium Bhinneka Tunggal Ika, rapat terbuka dihadiri oleh senat universitas, perwakilan Kemenristekdikti, dosen, dan mahasiswa.
Anondho Wijanarko merupakan kandidat pertama dari enam bakal calon rektor UPNVJ. Lulus di jurusan Teknik Kimia pada tahun 2009, ia mendapatkan gelar profesornya dari Fakultas Teknik, Universitas Indonesia (UI). Pria berkacamata itu kemudian melanjutkan pendidikan magisternya di Tokyo Institute of Technology. Kemudian, ia meraih gelar Ph.D. dalam bidang studi Teknik Biologi dari UI.
Motivasi utama Anondho dalam pencalonan bakal rektor UPNVJ ini adalah melebarkan tanggung jawab atas gelar guru besar yang dimilikinya untuk mengembangkan instansi pendidikan lain selain UI. “Awalnya saya ditawarkan di Universitas Sumatera, namun karena saya melihat UPNVJ yang paling potensial, maka saya memilih disini,” ujarnya pria berdarah Sumatera tersebut ketika ditemui oleh ASPIRASI.
Selain itu, motivasi Anondho dalam pencalonan diri sebagai rektor adalah untuk mencapai misinya dalam mensejahterakan sumber daya manusia yang ada di UPNVJ salah satunya adalah mengembangkan pendidikan lanjut. International Organization for Standardization (ISO) akan menjadi landasan UPNVJ kedepannya. Menurut Anondho penerapan metode ISO yang sebelumnya digunakan di UI terbukti bekerja dengan baik. Ia berharap metode ini dapat di adaptasi di UPNVJ melihat adanya potensi dan keunggulan dari sumber daya manusia yang ada.
Sebagai bakal calon rektor UPNVJ Anondho mengaku dirinya akan memfokuskan UPNVJ pada Peningkatan kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan, pembinaan berkelanjutan sumber daya manusia, dan pengembangan jejaring kerjasama untuk mewujudkan universitas kejuangan kelas dunia.
Selanjutnya, Anondho mengatakan ada tiga kata kunci penting guna usaha pengembangan UPNVJ dalam masa jabatannya jika terpilih nanti yakni Excellent, Integration, dan Enterprise.
Yang pertama yaitu Excellence, yang dalam hal ini ini berfokus pada kegiatan akademik, research atau penelitian dan peningkatan mutu sumber daya manusia. Menurutnya hal itu bisa dilakukan dengan mulai memperbaiki akreditasi dalam fakultas maupun universitas.
“Walaupun saya sendiri belum tahu ada berapa fakultas yang sudah memperoleh predikat A dan mana yang belum. Namun itu dapat kita lakukan bersama. Hal ini tentu harus didukung oleh pihak dekanat masing-masing fakultas,” ujar pria yang menjabat sebagai Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengamanan Lingkungan Kampus UI sejak tahun 2015 lalu.
Dalam upaya mengoptimalkan kata kunci Excellent ini, ada beberapa langkah yang harus dilakukan yaitu mengetahui keadaan UPNVJ secara meluruh dengan merncermati keunggulan dan kelemahannya serta melakukan eksternalisasi dan internasionalisasi guna mewujudkan tujuan UPNVJ kedepannya sebagai universitas kejuangan kelas dunia. “Kerjasama yang dilakukan misalnya kita adain kelas pendek atau summer course, beasiswa, kirim dosen untuk sekolah disana agar mutu SDM kita membaik,” jelas pria yang lahir pada bulan Januari itu.
Kata kunci kedua yang menjadi fondasi penting lainnya yaitu Integration. Dalam hal ini, Anondho menilai perlu adanya integrasi yang dilakukan dengan otonomi akreditasi dan organisasi terkait fasilitas bersama dan financial integration. “Financial Integration dapat dilihat dari pengoptimalisasian dana pemerintah, dana masyarakat, benefit usaha untuk kesejahteraan stakeholder, beasiswa, hibah riset dan biaya hidup guna menghasilkan SDM yang unggul,” jelas pria yang masih aktif menjadi pembina Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia.
Kata kunci yang terakhir yaitu Enterprise. Dalam aspek ini, Anondho mengatakan bahwa perlu adanya pengembangan ventura komersial dan layanan masyarakat serta dukungan riset yang dilakukan dengan mengintegrasikan sumberdaya unggul universitas baik itu fasilitas dan jasa konsultasi. Anondho berpendapat bahwa disitulah letak pentingnya bekerja sama dengan pihak lain diluar UPNVJ dalan bidang Enterprise baik dalam maupun luar negeri. UPNVJ dapat mengadaptasi kebijakan yang mereka lakukan guna menaikkan profit dari sektor konsultasi dan workshop ini.
“Di UI, kita pun bekerja sama dengan universitas di sekeliling kita misalnya Universitas Pancasila dan Gunadharma. Hal ini agar kita mendapatkan profit sebagai konsultan profesional,” jelas pria yang masih menjabat sebagai ketua umum keluarga besar Nadhatul Ulama UI.
Dalam sesi tanya jawab, Fatkhuri salah satu dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) mempertanyakan visi dari Andhono dalam mewujudkan universitas kejuangan kelas dunia. “Dari segi akreditasi saja, hanya ada beberapa fakultas di UPNVJ yang memiliki nilai A. Status UPNVJ masih satuan kerja (satker). Bagaimana cara mewujudkannya?,” tanya Fatkhuri.
Menurut Anondho tujuan untuk menbawa UPNVJ menjadi universitas kejuangan kelas dunia adalah sebagai permulaan guna mencapai standar internasional. Perluasan jaringan dan kerjasama dengan perguruan tinggi lain guna mencapai target itu harus dimulai sekarang. “Kita bisa mulai untuk membangun relasi sekaligus kerja sama dengan perguruan tinggi di luar negeri, memperbaiki sistem yang ada, jadi ini berkelanjutan. Yang tentunya jika saya terpilih, harus diwujudkan oleh orang setelah saya,” jelasnya.
Anondho sempat meniyinggung mengenai pengoptimalan kunci Excellent yang akan ia gunakan yaitu mengetahui keadaan UPNV secara menyeluruh dengan mencermati keunggulan serta kelemahannya baik dari segi kesiapan, organisasi, finansial, dan personalia. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai peningkatan mutu civitas akademika adalah penetapan target kesejahteraan pendidik dengan target berpenghasilan $600 per bulan untuk jangka pendek dan $1000 per bulan untuk jangka menengah.
Halim Mahfud selaku Wakil Rektor (Warek III) Bidang kemahasiswaan dan kerjasama memberikan komentarnya mengenai penetapan targer kesejahteraan pendidik. “Jika dalam rupiah, nilai itu sama dengan sekitar 8 juta. Sedangkan tunjangan rektor saat ini hanya berkisar 6 juta. Apa yang Bapak lakukan jika terpilih guna mengatasi hal tersebut?” tanya Halim siang itu.
Andhono berpendapat bahwa disitulah pentingnya peningkatan mutu seluruh civitas akademika. Ibarat sebuah siklus, sumber daya manusia yang berkompeten akan menghasilkan hasil penelitian baik nasional dan internasional.”Hal ini yang kemudian mendorong penghargaan capaian akademik yang tentu akan berimbas pada kesejahteraan seluruh civitas akademika,” jelas pria yang hobby menyelam itu.
Diakhir paparannya, Anondho menjelaskan ada beberapa indeks keberhasilan kepemimpinannya jika terpilih menjadi rektor. Diantaranya kesejahteraan yang signifikan bagi tenaga pendidikan diikuti dengan kesejahteraan karyawan didasarkan atas peningkatan kemampuan layanan, publikasi riset keilmuan terfokuskan dalam bentuk makalah jurnal nasional maupun internasional, dan jumlah pendidik yang memadai dengan latar belakang pendidikan yang tinggi dan kisaran separuh diantaranya memiliki jenjang jabatan fungsional lektor kepala atau lebih tinggi.
Reporter : Thalitha Yuristiana |Editor : Nadia Imawangi