Terobosan Geprek Versi Kedai Ma Vera
Kedai Geprek Ma Vera yang berdiri Oktober lalu menawarkan berbagai menu ayam geprek, salah satu menu andalannya yaitu ayam keju mozarella dari level satu hingga lima.
Aspirasionline.com – Ayam geprek yang berasal dari Yogyakarta mulai dikenal karena banyaknya tempat makan yang menawarkan berbagai tingkat kepedasan dan keunikannya. Salah satunya adalah Kedai Geprek Ma Vera yang baru berdiri Oktober lalu. Kedai ini memiliki menu andalan yaitu ayam geprek keju mozzarella dengan pilihan level. Ayam geprek keju mozzarella merupakan ayam fillet atau tidak bertulang yang digoreng dengan balutan tepung. Selanjutnya ayam tersebut digeprek dengan beberapa buah cabai rawit sesuai tingkatan level. Dan diakhiri dengan keju mozzarella yang menyelimuti di atasnya, dan disajikan dengan nasi serta lalapan.
Kedai yang terletak di sederetan ruko dekat gerbang belakang Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta (UPNVJ) ini dimiliki oleh seorang bernama Deni Miama Dwi Senjaya. Deni mengatakan kalau dalam sehari 50 porsi ayam geprek keju mozzarella dapat dijual. Jumlah tersebut sekitar setengah porsi yang dibuat setiap hari oleh kedai tersebut. “Biasanya orang balik lagi, kalo gak betul-betul keju mozzarella-nya kehabisan stok. Mereka memilih untuk datang besok saja karna gak ada keju tersebut,” ujar pria kelahiran tahun 1986 tersebut saat ditemui ASPIRASI di kedainya pada Sabtu (25/11).
Meski menu yang menjadi unggulan adalah ayam geprek keju mozzarella, kedai sederhana terebut menawarkan menu lainnya. Menu tersebut adalah ayam geprek biasa, ayam geprek dengan keju parut, nasi yang dapat diganti dengan nasi nori atau rumput laut, serta varian mie yang dapat dicampur dengan keju mozzarella, keju parut, atau nori. Dengan harga yang dimulai dari Rp12.000 hingga Rp20.000 untuk verian mie dan Rp15.000 hingga Rp23.000 untuk varian ayam, pengunjung dapat merasakan lima tingkat level tanpa dikenakan biaya tambahan.
Kedai yang buka dari hari Senin hingga Sabtu ini selalu ramai pengunjung dan rata-rata merupakan mahasiswa UPNVJ. Menurutnya, banyak dari mahasiswa tersebut datang tiga sampai empat kali dalam seminggu sehingga membuat kedai menjadi ramai. “Jadi setiap selang satu hari, itu selalu datang. Bahkan ada yang sehari dua kali,” ujar pria berhobi mengambar tersebut.
Terakhir, Deni berharap agar kedepan usahanya dapat bertahan, bertumbuh dan berkembang. “Harapannya yang penting, kita ingin bisa bertahan, itu yang petama. Kedua, tentu saja tumbuh dan berkembang,” jelas Deni. Saat ini untuk mempertahakan dan mengembangkan kedainya, ia sedang mempersiapkan menu baru yaitu lele fillet digeprek dengan tambahan lelehan mozzarella.
Reporter : Sultan Mg. |Editor : Ida