Akreditasi Menurun, Ini Faktornya
Aspirasionline.com- Semua program studi (prodi) di Fakultas Ilmu Komputer (FIK) Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta menghadapi Akreditasi rutin setiap lima tahun sekali, sama dengan universitas atau lembaga pendidikan lainnya. Akreditasi yang diperoleh prodi mencerminkan kualitas prodi tersebut. Suatu akreditasi di nilai berdasarkan beberapa faktor diantaranya dari faktor pengajar, mahasiswa dan juga fasilitas.
FIK memiliki tiga prodi yaitu S-1 Teknik Informatika, S-1 Sistem Informasi dan D-III Manajemen Informatika. Dari ketiga prodi tersebut, dua prodi mengalami penurunan akreditasi menjadi “C”. Kedua prodi tersebut adalah prodi dengan jenjang S-1. Dalam akreditasi sebelumnya, semua prodi sama rata mendapatkan akreditasi “B”.
Dalam faktor pengajar, FIK mengalami kesulitan karena angka dosen masih terbilang sedikit. FIK memang memiliki banyak dosen yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS). Namun, sebagian besar diantaranya adalah PNS Kementrian Pertahanan. Dalam hal ini, selain PNS Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) dianggap bukan termasuk dosen tetap.
Yuni Widiastuti selaku kepala prodi S1 Teknik Informatika mengaku bahwa sangat sulit untuk mendapatkan tenaga pengajar di bidang komputer. Hal ini dikarenakan pekerjaan untuk lulusan komputer di dunia luar menawarkan penghasilan yang jauh lebih besar dan menjanjikan dibanding penghasilan dengan menjadi seorang dosen tetap.
Berbagai upaya FIK lakukan untuk menghadapi akreditasi pada akhir 2015, tepatnya bulan November nanti. FIK mengurangi kuota penerimaan murid baru guna menyeimbangi banyaknya dosen dan mahasiswa. Menurut Yuni, untuk tahun ini prodinya membuka hanya dua kelas yaitu sekitar 30-60 mahasiswa baru.
Untuk penerimaan mahasiswa tahun ini juga akan diadakan kenaikan standar penilaian terhadap calon mahasiswa baru FIK terutama jurusan S1 Teknik Informatika. Ia menjelaskan bahwa penyaringan yang ketat menjadi strategi untuk menaikkan kualitas mahasiswa.
Tak hanya mengurangi kuota penerimaan mahasiswa baru, FIK juga sedang gencar dalam perekrutan dosen tetap. Targetnya adalah para alumnnus dari FIK yang mau mengabdi dan membagi ilmunya. “Kalau UPN mau kasih bargaining price yang lebih tinggi untuk perekrutan dosen mungkin akan banyak yang berminat,” ujar wanita berkerudung ini.
Selain dari faktor pengajar adapula pengaruh dari faktor mahasiswa. Prestasi mahasiswa dan lulus dengan tepat waktu merupakan poin penilaian dari faktor mahasiswa. Keaktifan mahasiswa dalam berorganisasi di dalam ataupun di luar kampus juga tak luput dari penilaian.
Pada akreditasi sebelumnya FIK terbantu dengan prestasi yang diperoleh klub robotik. Selain itu, tingginya minat mahasiswa pada Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) juga membantu penilaian akreditasi. “Tahun ini saja kami hanya menerima satu proposal PKM dari mahasiswa,” keluh Yuni. Ia tidak pernah bosan mengingatkan mahasiswanya untuk mengikuti PKM. Disela-sela penjelasannya dikelas, ia menyisipkan perkataan yang dapat membangun minat mahasiswa terhadap PKM.
Di UPN “Veteran” Jakarta tidak hanya dosen yang melakukan pengabdian masyarakat, mahasiswa pun juga bisa ikut berpartisipasi dalam program ini. Dengan mengajukan proposal, mahasiswa bisa mengikuti kegiatan ini. Dengan didampingin dosen, mahasiswa dan dosen akan melakukan pengabdian masyarakat sesuai waktu yang ditentukan.
Faktor pendukung lainnya dalam penilaian adalah dengan tersedianya fasilitas belajar mengajar yang memadai. FIK dianggap memiliki fasilitas yang cukup dalam hal belajar mengajar. Namun, masih memiliki beberapa kekurangan dibanding fakultas dengan disiplin ilmu yang sama di Universitas lain.
Brigita