Ramai-Ramai Mahasiswa UPNVJ Tolak Sikap Politik Praktis di Kampus

Berita UPN

Pemilihan Prabowo Subianto sebagai narasumber dalam PKKMB UPNVJ lalu menimbulkan polemik di kalangan mahasiswa. Hal ini diperburuk dengan sikap politis yang ditunjukkan oleh Ketua BEM UPNVJ dan Ketua Pelaksana PKKMB 2023 saat menyambut Prabowo Subianto yang menuai kecaman dari beberapa mahasiwa.

Aspirasionline.com – Jumat, 18 Agustus 2023 beberapa akun BEM Fakultas di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta ramai-ramai menaikkan pernyataan sikap di laman akun Instagram masing-masing. Pernyataan sikap ini diketahui menyikapi video yang akhir-akhir ramai beredar di kalangan mahasiswa.

Video tersebut merupakan video percakapan antara Ketua BEM UPNVJ Rifqi Adyatma dan Ketua Pelaksana PKKMB UPNVJ 2023 Kristian Hamonangan dengan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto. Video yang awalnya diunggah oleh akun @cankagarudayaksa di laman Tiktok tersebut dinilai sarat dengan sikap politis.

Dalam video tersebut, terlihat Rifqi memberikan sebuah figura yang berisi gambar Prabowo Subianto dengan siluet gambar Soekarno. Rifqi menyatakan bahwa hal itu ia lakukan karena ia melihat ada sosok Soekarno dalam diri Prabowo Subianto.

“Menurut saya, ada sosok Bung Karno yang saya lihat dalam sosok Pak Prabowo,” kata Rifqi dalam video yang diunggah pada Selasa, (8/8).

Hal tersebut yang kemudian direspon dengan nada penolakan oleh banyak mahasiswa. Salah satunya lewat pernyataan sikap yang dilakukan oleh BEM Fakultas Hukum (FH) UPNVJ. Dalam pernyataan sikap tersebut, BEM FH UPNVJ menganggap Rifqi telah menunjukkan keberpihakan dan mempertunjukkan praktik politik praktis di lingkungan kampus.

“Tindakan Ketua BEM UPNVJ 2023 dan Ketua Pelaksana PKKMB 2023 telah melanggar AAUPB (Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik, red.) sebab telah melakukan keberpihakan, menyalahgunakan wewenang, dan mengutamakan kepentingan pribadi,” tulis BEM FH UPNVJ dalam press release yang diunggah pada Jumat, (18/8).

Yang Terjadi di Balik Video

Kejadian penyerahan simbolis figura oleh Rifqi ke Prabowo sendiri tidak pernah masuk dalam rangkaian acara PKKMB. Hal ini kemudian diketahui merupakan inisiatif pribadi dari Rifqi untuk menemui dan menyerahkan figura tersebut kepada Prabowo.

Rifqi sendiri sebelumnya sudah sempat berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pihak panitia dari universitas untuk melakukan penyerahan simbolis tersebut. Namun, belum sempat terjadi kesepakatan antara kedua belah pihak.

“Saya sudah berulang kali bilang gak bisa,” tulis Cindy, yang pada saat itu bertugas sebagai Person In Charge (PIC) untuk kehadiran Prabowo sebagai narasumber saat dihubungi via Instagram pada Jumat, (18/8).

Cindy menambahkan, setiap pemberian cinderamata ke Prabowo mestinya lewat perantara ajudannya sesuai protokol yang ada. Menurutnya, tindakan Rifqi cukup membuat dirinya dan panitia yang lainnya kesal.

“Dia (Rifqi) membentak saya, ‘kata siapa gak bisa (memberikan cinderamata)?’,” tukas Cindy menjelaskan percakapannya dengan Rifqi kepada reporter ASPIRASI.

Di lain tempat, Arla Haiqa yang merupakan panitia PKKMB dari pihak mahasiswa malah mengaku tidak mendapatkan sama sekali koordinasi terkait agenda simbolis penyerahan figura tersebut. Agenda tersebut jelasnya tidak ada dalam rangkaian acara yang sebelumnya sudah disusun oleh panitia.

“Aku sendiri sebagai panitia enggak pernah ngerasa ada koordinasi ataupun konfirmasi kalau misalkan mereka mau ada agenda tambahan, gitu,” jelas mahasiswi FH angkatan 2021 tersebut pada Sabtu, (19/8).

Perempuan yang akrab disapa Arla tersebut menambahkan, ia baru tahu kejadian tersebut setelah melihat video yang beredar. Namun ia mengaku, Rifqi memang sudah berjalan mendampingi Prabowo sejak ia turun dari panggung selepas memberikan materi.

“Itu (penyerahan figura) sebenarnya enggak ada di rundown sih karena itu tuh posisinya setelah pak Menhan selesai memberikan materi. Jadi, saat beliau mau menuju mobil, nah itulah terjadi itu, kak. Jadi kita nggak ada yang tahu karena itu juga posisinya mau keluar venue, kan,” terang Arla kepada reporter ASPIRASI.

Rifqi dan Kristian Disebut Politisasi Kehadiran Prabowo di PKKMB

Sedikitnya ada lima BEM Fakultas di lingkup UPNVJ yang mengeluarkan pernyataan sikapnya terkait kejadian ini. BEM fakultas tersebut adalah BEM Fakultas Hukum, BEM Fakultas Kedokteran, BEM Fakultas Ilmu Kesehatan, BEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis, serta BEM Fakultas Ilmu Komputer.

Dalam tiap unggahan pernyataan sikap tersebut, terlihat kolom komentar dipenuhi banyaknya argumen kontra terhadap tindakan yang dilakukan oleh Rifqi dan Kristian. Salah satunya adalah komentar dari akun @bellystanio yang diketahui merupakan Ketua BEM UPNVJ pada tahun 2019.

“Patribera, penanda PKKMB UPNVJ pertama yang konsepnya dari mahasiswa, tapi sekarang tahun 2023, nama Patribera malah dipakai sebagai embel-embel politik murahan untuk kepentingan pribadi, sakit,” tulis Belly.

Masih dalam unggahan yang sama, komentar lain muncul dari akun @ramafathur_15. Ia mengatakan, tindakan yang dilakukan Rifqi telah merusak perjuangan yang telah dilakukan ketua-ketua BEM UPNVJ sebelumnya.

“Rusak sudah perjuangan ketua-ketua BEM terdahulu merawat nafas-nafas perjuangan,” begitu tulis pria yang pernah menjabat sebagai Ketua BEM UPNVJ pada tahun 2021 tersebut.

ASPIRASI mencoba menghubungi Dimas Heryunanto, Ketua BEM Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) 2023 untuk menanyakan terkait pernyataan sikap yang digaungkan oleh BEM FIKES di laman Instagram mereka.

Dimas bercerita, ia awal mula mengetahui adanya kejadian tersebut juga lewat video yang diunggah oleh akun Tiktok @cankagarudayaksa. Melihat video tersebut, Dimas kemudian menilai tindakan yang dilakukan oleh Rifqi dan Kristian adalah salah.

“Itu terlihat banget kalau apa yang dilakukan oleh BEM U terutama dua tokoh tersebut (Rifqi dan Kristian) itu termasuk politik praktis yang sebenarnya dilarang di lingkungan kampus kita UPN Veteran Jakarta,” tegas Dimas pada Sabtu, (19/8).

Hal tersebutlah yang membuat Dimas dan teman-temannya di BEM FIKES memutuskan untuk mengeluarkan pernyataan sikap untuk menegaskan bahwa mereka bukan termasuk bagian dari mahasiswa yang dimaksud oleh Rifqy dalam video yang beredar tersebut.

Mahasiswa Tuntut Rifqi dan Kristian Berikan Klarifikasi

Adanya kejadian penyerahan figura dan jaket Patribera yang diberikan oleh Rifqi dan Kristian pada hari PKKMB UPNVJ kepada Prabowo tersebut menimbulkan gelombang kontra di kalangan mahasiswa. Banyak mahasiswa menolak untuk disamakan dengan “mahasiswa” yang dimaksud dalam video dalam unggahan akun @cankagarudayaksa.

Mereka beranggapan, pernyataan yang dilontarkan Rifqi dan Kristian dalam video tersebut adalah pernyataan pribadi mereka sendiri. Mahasiswa banyak menolak untuk diikutsertakan dalam statement yang dikeluarkan oleh Rifqi dan Kristian yang dituding politis tersebut.

Hal ini seperti yang juga tertulis dalam press release yang dikeluarkan oleh BEM FK UPNVJ. Dalam poin 1 mereka menuliskan bahwa BEM FK UPNVJ bersikap netral dan tidak memiliki keberpihakan politik praktis.

Berkaitan dengan penolakan atas statement yang dikeluarkan oleh Rifqi dan Kristian tersebut, para mahasiswa menuntut Rifqi dan Kristian untuk segera melakukan klarifikasi dan meminta maaf atas pernyataan yang mereka lontarkan dalam video tersebut.

“Menuntut Ketua Pelaksana PKKMB UPNVJ 2023 dan Ketua BEM UPNVJ 2023 untuk meminta maaf secara terbuka kepada Mahasiswa UPNVJ sebab penyalahgunaan kekuasaan (misuse of power) dan keterlibatannya dalam politik praktis yang mencederai semangat perguruan tinggi sebagai insan akademik dan gerakan mahasiswa yang dilaksanakan oleh Keluarga Mahasiswa UPNVJ selama ini,” tulis BEM FIK secara tegas dalam press release yang mereka unggah di laman Instagram pada Jumat, (18/8) kemarin.

Tuntutan untuk segera melakukan klarifikasi sendiri juga dilontarkan secara pribadi oleh Dimas. Ia meminta adanya kejelasan terkait maksud dan tujuan adanya video tersebut.

“Tentu dari kita mau ada kejelasan ya, kejelasan dari apa maksud pembuatan video itu, apa maksud dari pemberian souvenir itu, apa maksud dari semua sikap yang ditunjukkan oleh Rifqi ke Prabowo,” tegas Dimas.

Hal tersebut juga diamini oleh Arla. Ia berharap kedua pihak memberikan penjelasan apalagi setelah mengatasnamakan mahasiswa UPNVJ dalam pernyataannya.

“Akan lebih baik kalau misalkan penyelesaiannya dari mereka berdua (Rifqi dan Kristian) sendiri, gitu. Mungkin mereka bisa lah buat video permintaan maaf atau mungkin klarifikasi ya, ngelurusin,” tukas Arla menutup.

 

Reporter: Vedro Imanuel. | Editor: Miska Ithra.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *