Di Bawah Bayang September Hitam

Sastra

September datang dengan langit kelam,

Membawa duka dengan hitam yang dalam.

Di antara riuh dan sunyi, terukir luka,

Hari-hari itu, penuh dengan rasa duka.

 

Di bulan ini, sejarah menulis kisah,

Tentang kekacauan, tentang malam yang merintih tanpa lelah,

Ketika bencana datang tanpa ampun,

Mengubah hidup, mencabik-cabik harapan yang rapuh.

 

Dalam gelapnya malam, ada teriakan pilu,

Di jalan-jalan yang pernah dipenuhi cahaya.

Kehilangan dan kesedihan bergelut dalam hening,

Menyisakan kenangan yang menyayat hati dalam kesedihan.

 

Dari reruntuhan, dari abu yang tersisa,

Bangkitlah keberanian, berseru pada asa.

Kita ingat September dengan segala kepedihan,

Namun tetap berharap pada hari-hari yang lebih cerah.

 

Kini, setiap tahun, kita mengenang,

Dengan rasa yang mendalam, dan doa yang khusyuk.

September Hitam, pelajaran dari luka,

Mengajarkan kita tentang ketahanan dan cinta.

 

Di setiap tanggal dan setiap malam yang lewat,

Tersimpan harapan untuk masa depan yang lebih baik.

Meski hitamnya September takkan pudar,

Namun cahaya kehidupan selalu ada untuk kita usahakan.

 

Ilustrasi: Pinterest

Penulis: Wasyihatul Akmal, Mahasiswa Ilmu Politik Semester 1, UPNVJ (kontributor). | Editor: Nabila Adelita.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *