BEM FIK Menyoroti Kesiapan Fakultas dalam Membuka Prodi Baru
BEM FIK mengkritisi perihal rencana pembukaan prodi baru di FIK. Dalam survei yang dilakukan oleh BEM FIK, Mayoritas mahasiswa menginkan peningkatan akreditasi fakultas maupun prodi yang sudah ada
Aspirasionline.com − Wakil Ketua BEM FIK, Fauzan Ahmat Rahmawan mengatakan pembukaan Program Studi (Prodi) baru di FIK merupakan salah satu upaya meningkatkan eksistensi dari fakultas. Namun menurutnya, hal ini juga perlu dijadikan sebagai pemacu peningkatan kualitas dan layanan dari FIK, khususnya pada Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Karena menurut Fauzan, mahasiswa sering kali mengalami kesulitan dalam menerima fasilitas yang ada.
Beberapa permasalahan yang dialami mahasiswa FIK, antara lain pembelajaran yang terhambat karena beberapa dosen yang sering kali mangkir dari jam pembelajaran. “Selain itu fasilitas yang menjadi kebutuhan mahasiswa seperti ruang kelas dan fasilitas penunjang praktikum yaitu lab komputer belum memadai,” ungkap Fauzan. Rabu, (14/7) pada acara Forum Aspirasi Mahasiswa (FAM).
Fauzan juga mengungkapkan, FIK belum siap dalam membuka prodi baru. Beberapa ketidaksiapan tersebut meliputi kurangnya dosen yang mumpuni untuk memenuhi kebutuhan prodi baru di jenjang S1 taupun S2. Lebih lanjut ia menambahkan, sarana prasarana yang ada juga dirasa masih kurang.
“Lalu bagaimana jika menambah lebih banyak prodi dengan hanya mengandalkan fasilitas yang ada saat ini?” tanya Fauzan.
Lebih lanjut Fauzan menjelaskan, mahasiswa FIK juga beraharap adanya penambahan dosen. Hal itu disebabkan karena terdapat beberapa kasus, terjadi penutupan kelas karena kurangnya dosen pengajar. Hla itu menyebabkan mahasiswa tidak dapat memilih kelas atau mata kuliah yang ingin diambil.
“Mahasiswa juga berharap agar dekanat memberikan tindakan terhadap dosen di FIK yang memiliki kebiasaan mangkir karena merugikan mahasiswa,” tambah Fauzan.
Menurut Fauzan, alasan lain yang menyebabkan tidak siapnya FIK dalam membuka prodi baru disebabkan karena tidak adanya urgensi dari pembukaan prodi baru tersebut. Lebih lanjut, ia juga berharap agar dekanat lebih fokus untuk menaikan akreditasi prodi maupun fakultas.
Dari kajian yang dikeluarkan BEM FIK, mahasiswa berharap agar dekanat memperbanyak jumlah ruang kelas maupun laboraturium dan komputer. Fauzan juga menambahkan, beberapa software yang ada di komputer juga tidak dapat berjalan dengan baik.
“Perawatan dari fasilitas yang ada perlu ditingkatkan,” tambah Fauzan.
Menanggapai hal tersebut, Dekan FIK, Ermatita menyebutkan bahwa pembuatan prodi baru juga akan menambah jumlah dosen yang ada. Menurut Ermatita, pihaknya akan melakukan rekrutmen dosen baru. Selain itu menurutnya, sarana prasarana yang ada akan dilengkapi pihak rektorat. Terkait permasalahan sarana prasarana, Ermatita mengaku menunggu giliran dari universitas untuk dilengkapi. Ermatita menjamin, universitas akan memenuhi sarana prasarana yang ada dengan universitas berlaku adil.
“Sarana prasarana dan dosen yang ada tidak akan menganggu (pembentukan, red) prodi baru,” tambah Ermatita.
Pembentukan Prodi Perlu Dilakukan
Ermatita menjelaskan, pembentukan prodi baru perlu dilakukan pihak universitas. Menurutnya, UPN sebagai Perguruan Tinggi Negeri (PTN) mempunyai target mahasiswanya yang harus dipenuhi. Hal itu ditujukan untuk meningkatkan angka kuliah di UPNVJ sebagai.
“Prodi baru dibuka untuk membuka peluang partisipasi masyarakat dna pengembangan ilmu. Prodi baru dibutuhkan untuk kemajuan FIK,” jelas Ermatita.
Terkait permasalahan dosen mangkir, menurutnya tidak ada keterkaitan masalah tersebut dengan pembukaan prodi baru. Pihaknya juga sudah menindaklanjuti dosen yang mangkir, dengan harapan tidak terjadi lagi. Ermatita juga mengklaim, sudah banyak sarana prasarana yang terpenuhi. Namun, ia mengaku, tidak serta merta semuanya bisa dipenuhi.
Terkait masalah akreditasi, Ermatita mengakui sulit untuk mencapai akreditasi A. Hal itu disebabkan untuk mencapai akreditasi A diperlukan beberapa syarat. Seperti 30 persen dari dosen yang ada harus bergelar doktor dan lektor kepala. Namun, pihaknya terus berupaya untuk melakukan rekrutmen dosen S3.
“Dalam waktu dekat kita akan merekrut dosen S3 untuk mencukupi kualifikasi dosen,” tambah Ermatita.
Wakil Rektor I Bidang Akademik, Anter Venus juga turut menanggapi keluhan dari mahasiswa FIK. Menurut Venus, universitas berkomitmen untuk melakukan transformasi diri secara cepat. Venus mengklaim, pihak kampus ingin mengejar ilmu teknologi yang ada, sehingga relevan dengan kehidupan saat ini. Terkait permasalahan yang ada, menurut Venus dapat diselesaikan sambil berjalan dan diperbaiki.
“Kita terus melakukan transformasi diri agar semakin bagus. Apalagi di bidang yang nanti lebih prospektif,” tutup Venus.
Rencananya pihak FIK akan membuka tiga prodi baru. Prodi tersebut meliputi S1 Cyber Security, S1 Rekayasa Multimedia dan S2 Informatika.
Reporter: M. Faisal Reza | Editor: Azzahra Dhea.