Kala Sandiaga Mengisi Materi PKKMB, Entrepreneur atau Menjaga Elektabilitas?
Mengisi materi tentang entrepreneur pada PKKMB 2019, Sandi menyisipkan program OK OCE dan Rumah Siap Kerja kepada mahasiswa.
Rabu, (14/8) merupakan hari terakhir pelaksanaan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) UPNVJ tingkat universitas—PKKMB hari selanjutnya hanya dilakukan tingkat fakultas. Sejatinya di dalam susunan acara kegiatan hari ini tak terdapat paparan materi, hanya pelaksanaan foto mozaik dan parade Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Ketika pelaksanaan parade UKM berlangsung, tiba-tiba kegiatan dihentikan untuk sementara waktu.
Pemberhentian parade UKM ini lantaran kedatangan Sandiaga Salahuddin Uno yang didaulat untuk menyampaikan materi Mpreneneur kepada mahasiswa baru.
Ketua Panitia PKKMB 2019, Suyatno menjelaskan kehadiran Sandiaga memang belum dijadwalkan sebelumnya. “Jadi bukan tadinya gak ada materi, tapi memang tadinya belum diagendakan beliau akan datang hadir pada hari ini,” ujarnya.
Sandiaga datang mengenakan almameter hijau kampus bela negara dengan ditemani rektor, ketua senat universitas, wakil rektor dan pimpinan UPNVJ lainnya. Sebelum menyampaikan materinya, terlebih dahulu ia menyapa mahasiswa baru UPNVJ dengan salam bela negara yang disambut dengan tepukan antusias dari mahasiswa baru.
Dalam paparan materinya, Sandi mengatakan Mahasiswa UPNVJ harus melakukan bela negara dengan kreasi anak muda. “Ubah paradigma bela negara dengan menciptakan lapangan kerja, kampus harus melahirkan intelektualitas, inovator dan mencetak entrepreneur,” ucapnya.
Sandi juga menjelaskan universitas harus menciptakan tradisi untuk melahirkan pencipta lapangan kerja, bukan sekadar hanya mencari lapangan kerja. Dalam materi yang disampaikan Sandiaga, ia juga menyisipkan program OK OCE dan Rumah Siap Kerja yang sebelumnya menjadi program andalan Sandi pada Pilpres 2019.
Adakah Agenda Politik?
Dalam salah satu paparan materi yang Sandi sampaikan, ia sempat membahas program OK OCE dan Rumah Siap Kerja yang menjadi salah satu program kampanye pada Pilpres 2019. Hal ini memang kerap dilakukan Sandi usai Pilpres 2019.
Dilansir dari tirto.id (15/7/19), Sandi mengatakan dirinya akan fokus membesarkan OK OCE dan Rumah Siap Kerja kepada masyarakat. “Itu bagian pendekatan agar terus berada ditengah masyarakat,” ucapnya.
Jika dilihat dari sepak terjang program OK OCE, program ini merupakan salah satu unggulan pada Pilkada DKI Jakarta 2017 yang berhasil mengantarkan Sandiaga menjadi Wakil Gubernur bersama Anies Baswedan.
Dilansir dari kompas.com (16/3/18), Sandi mengatakan OK OCE merupakan program yang mampu mengentaskan kemiskinan dan pengangguran di Jakarta.
Program OK OCE juga dibawa Sandi menjadi salah satu program kampanye unggulan ketika ia maju menjadi cawapres bersama Prabowo Subianto pada 2019. Sedangkan, Rumah Siap Kerja juga pernah diangkat oleh Sandiaga pada saat debat Wakil Presiden 2019. Ia menyinggung Rumah Siap Kerja mampu menjadi link and match (hubungan) antara pencari kerja dan penyedia lapangan kerja.
Menurut Suyatno, Sandi tak sedikitpun menyelipkan agenda politik di dalam paparan materinya. “Tidak ada (agenda politik, red.), memang murni entrepreneur, sebelum dulu dia (ke politik, red.) ‘kan OK OCE sudah diterapkan dan Sandi memang pebisnis sejak awal,” ucapnya.
Senada dengan Suyatno, Rosa Helvida mahasiswa baru angkatan 2019 juga menilai tak ada agenda politik dalam paparan materi yang disampaikan Sandi. Menurutnya, apa yang disampaikan Sandi murni peyampaian materi entrepreneur.
Hal berbeda disampaikan oleh Dzuhrian Ananda Putra, mahasiswa Fakultas Hukum 2016. Ia menilai apa yang disampaikan Sandiaga sudah masuk ke dalam agenda politik yang diselipkan dalam paparan materinya.
“Kalo dilihat penyampaian tadi karena kita lihat dia mengisi paparan tentang Mpreneur. Jadi kalau ada selipan Rumah Siap Kerja dan OK OCE, itu udah merupakan program kerja politik yang dia sampaikan,” ucapnya.
Dzuh juga menyampaikan OK OCE ada saat dia naik menjadi Wakil Gubernur bersama Anies, dan Rumah Siap Kerja ada saat dia menemani Prabowo. “Buat saya jelas sekali tendensinya, dia memperkenalkan programnya. Buat saya itu sudah masuk ke dalam agenda politik yang dia selipkan. Apalagi di ranah pendidikan tinggi harusnya bersih dari praktik-praktik seperti itu,” tegas Dzuh.
Ketika ditemui seusai paparan materi, Sandi menjelaskan materi yang dia sampaikan tidak memiliki agenda politik selain memberikan akses kepada peluang usaha dan juga lapangan kerja untuk anak muda.
“Karena sekarang kita sudah enggak bicara politik lagi, kita bicara anak anak muda. Kita bisa sukses menjadi entrepreneur bisa mampu menyelesaikan solusi-solusinya”, ujarnya.
Ia mengungkapkan tujuan diundangnya untuk mengisi materi di PKKMB guna membangkitkan semangat dari para mahasiswa baru untuk membela negara dengan mencoba mencari solusi untuk permasalahan bangsa.
“Jadi, ‘kan kita lihat ada impor pangan terus meningkat, penurunan industrI, revolusi industri 4.0. Saat ini kita melihat bahwa industri kita terus menurun. Oleh sebab itu, ini tanggung jawab kita bersama. Mahasiswa baru ini Insya Allah akan menjadi generasi emas kita untuk meningkatkan kemampuan kita menjadi bangsa yang memiliki daya saing,” jelas Sandi kepada ASPIRASI sebelum meninggalkan lokasi PKKMB siang itu.
Reporter: Faisal Reza. |Editor: Taufiq Hidayatullah