Pemimpin Redaksi Hidayatullah: Kami Diblokir Mungkin Karena Kami Radikal
Aspirasionline.com – Senin (4/5), dalam diskusi Hari Kebebasan Pers Internasional 2015 dengan tema “Kebebasan dan Penistaan Dalam Pers”, Mahladi Murni selaku pemimpin redaksi Hidayatullah, memberikan pernyataan ihwal diblokirnya situs media online Hidayatullah karena belakangan situs tersebut mendapat stigma negatif berupa situs islam yang ekstrim dan pro-ISIS.
“Saya rasa, media kami diblokir mungkin karena kami radikal,” ujarnya ketika diberikan kesempatan memberi tanggapan oleh moderator. Pria berkumis itu juga sempat bertanya apa yang salah dari radikal, sebab arti dari radikal itu sendiri ialah akar. Mahladi menyimpulkan bahwa hal tersebut berarti islam yang mengakar.
Mahladi juga menyayangkan perihal ketidakhadirannya Menteri Komunikasi dan Telekomunikasi, Rudiantara, dalam diskusi yang diselenggarakan di Hall Dewan Pers, Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Padahal jika Rudiantara hadir, hal tersebut dapat diluruskan perihal diblokirnya situs Hidayatullah, ungkap Mahladi.
Diskusi yang diselenggarakan oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) ini bertujuan untuk mengajak masyarakat untuk menghentikan penyebaran konten-konten yang melanggar etika pers, menghakimi serta menyebaran kebencian atas keyakinan.
Diskusi yang diadakan bertepatan dengan World Press Freedom Day (WPFD) 2015 ini juga mengajak masyarakat untuk menghormati UU Pers dan menggunakan mekanisme UU Pers saat ada sengketa pers.
Reporter : Haris
Foto : Sony