Masita-Faizul: Berkomitmen Mengawal Isu Internal UPNVJ

Eksklusif

Rangkaian Pemira 2023 UPNVJ telah memperkenalkan tiga paslon ketua dan wakil ketua BEM UPNVJ. Salah satunya ialah Masita Marasabessy dan Mohamad Faizul Amri Budianto sebagai paslon nomor urut satu.

Aspirasionline.com – Penyelenggaraan Pemilihan Raya (Pemira) 2023 Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta (UPNVJ) semakin dekat. Berbeda dengan tahun lalu yang hanya menghadirkan dua pasangan calon (paslon), Pemira 2023 menghadirkan tiga paslon ketua dan wakil ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UPNVJ.

Salah satu dari ketiga paslon tersebut ialah paslon nomor urut satu, Masita Marasabessy sebagai calon ketua BEM UPNVJ 2024/2025 yang merupakan mahasiswi Prodi Hukum Fakultas Hukum (FH) tahun angkatan 2021 dan Mohamad Faizul Amri Budianto sebagai calon wakil ketua BEM UPNVJ 2024/2025 yang merupakan mahasiswa Prodi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) tahun angkatan 2021.

Reporter ASPIRASI berhasil mendapatkan kesempatan wawancara eksklusif dengan Masita dan Faizul setelah debat terbuka kedua yang dilaksanakan di UPNVJ, Kampus Limo, Depok pada Sabtu, (17/11). Melalui wawancara tersebut, paslon satu membeberkan visi misi serta program kerja yang akan mereka bawakan selama satu tahun kedepan.

Berikut adalah hasil wawancaranya.

Mengapa kalian memutuskan untuk maju sebagai calon ketua dan wakil BEM UPNVJ?

Jadi, sebelumnya, aku (Masita) tuh, background-nya dari Koordinator Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kumham) di BEM UPNVJ tahun ini dan memang Kumham ini benar-benar yang bersinggungan langsung sama mahasiswa, permasalahan-permasalahan mahasiswa. Aku ngerasa di tahun ini belum bisa direalisasikan semuanya dan masih perlu perjuangan lagi di tahun depannya.

Ada rasa senang ketika aku diminta tolong oleh Keluarga Mahasiswa (Kema) dan ketika aku bisa nyelesain masalahnya dan mereka bilang makasih, seneng banget gitu, loh. Dengan beberapa isu-isu strategis yang pengen aku bawain karena tadi bidang aku background-nya adalah Kumham jadi memang aku yang fokus ke isu-isu internal UPN.

Kalau dari aku (Faizul) sendiri berangkat dari background sebagai Kepala Departemen Aksi dan propaganda Bidang Sosial Politik (Sospol) BEM FEB. Aku melihat bahwa Sospol BEM-U ini masih terlalu banyak main di luar UPNVJ. Namun, sebenarnya masih banyak sekali isu-isu yang sebenarnya bisa dikawal BEM UPNVJ, tetapi tidak sebegitu dikawal oleh Sospol BEM UPNVJ. Maka mungkin berangkat dari situ awalnya ada rasa di hati kita juga untuk membenahi BEM UPNVJ dan UPNVJ yang lebih baik kedepannya.

Apa makna dari kabinet Sandya Karsa?

‘Sandya’ itu bahasa Sansekerta yang berarti persatuan. Sedangkan kalau ‘Karsa’ ini kehendak atau tekad yang menjadikannya sebuah kekuatan untuk mewujudkan cipta dan rasa. Jadi. kalau misalkan kita sambungkan kata Sandya Karsa artinya ini adalah persatuan yang menjadikannya sebuah kekuatan. Kekuatannya itu melalui persatuan, persatuan BEM Universitas, BEM Fakultas yang ada untuk mewujudkan visi misi dari BEM UPNVJ itu sendiri.

Apa visi dan misi yang akan kalian bawa untuk kemajuan UPNVJ dan bagaimana agar visi misi tersebut berjalan dengan baik serta memberikan dampak positif bagi kema UPNVJ?

Visi kami yaitu terwujudnya BEM UPNVJ yang berdedikasi melayani Kema dengan bekerja secara progresif, inklusif, aspiratif serta sinergis demi mencapai hasil yang nyata dan kebermanfaatan bagi Kema sama masyarakat luar lainnya di Indonesia. Nah, untuk berbagai misi ini banyak banget sebenarnya, yang pertama adalah menjadi garda terdepan bagi Kema untuk menyejahterakan mahasiswa dengan adanya Kementerian Hukum dan Hak Asasi Mahasiswa, dimana di bawah kementerian tersebut ada departemen advokasi dan kesejahteraan mahasiswa.

Terus kemudian juga menjadi pengawalan isu-isu strategis sosial politik itu di Kementerian Sospol terus mewujudkan BEM UPNVJ dan UPNVJ sebagai ruang aman dari kekerasan seksua dan kelompok rentan disabilitas, itu kita mewujudkannya dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Mahasiswa.

Mungkin di luar itu juga ada misi dari kami yang keempat itu mewujudkan lingkungan BEM UPNVJ yang berlandaskan dengan asas-asas kekeluargaan. Disini ibarat katanya, kita benahi dulu dari fungsionaris kita, kita berikan pembekalan kepada fungsionaris kita, ya ini terealisasikan lah dengan adanya bidang Satuan Pengendalian Internal (SPI). Kelima, yaitu membuat ruang kolaborasi harmonis antara BEM UPNVJ dengan Kema UPNVJ itu sendiri. Terakhir, yaitu menjalankan program kerja berdasarkan nilai-nilai Tri Dharma Perguruan Tinggi. Tadi juga sempat dipertanyakan bagaimana caranya kita untuk mencapai keberhasilan visi, ya untuk mencapai keberhasilan visi ini dengan misi-misi kita ini dan bagaimana untuk mencapai keberhasilan misi ya dengan program-program kerja unggulan kami yaitu kurang lebihnya ada lima kalau perlu dijelaskan, seperti itu.

Jelaskan program kerja (proker) unggulan kalian yang membedakan dengan paslon lain?

Mungkin bisa ini sedikit menjelaskan perihal program-program kerja unggulan kami yaitu ada lima. Pertama itu beasiswa advokasi, ketika masih banyak permasalahan UKT yang ada di UPNVJ, hati kami pun bergerak untuk melakukan berbagai upaya agar mahasiswa-mahasiswa yang punya masalah dalam bidang UKT ini, tidak menjadi masalah lagi. Kedua itu ada ruang kreasi seni, ya ruang kreasi seni berkaca dari fakultas yang memang mungkin sudah melakukan program kerja serupa dengan ruang kreasi seni ya kami berangkat dari hal itu. Kami ingin menjadi wadah bagi kema UPNVJ yang memiliki minat dan bakat dalam bidang seni untuk dikembangkan lagi kedepannya.

Ketiga yaitu Veteran Market Town, sama mungkin halnya dengan ruang kreasi seni ini merupakan wadah bagi Kema dalam mengembangkan minat dan bakat dalam bidang seni kalau ruang kreasi seni, kalau yang Veteran Market Town ini minat dan bakatnya Kema yang memang mempunyai bisnis, entah itu bisnis makanan minuman atau pun lain-lainnya. Keempat itu ada sekolah politik UPNVJ, berangkat dari kurangnya rasa pengetahuan dan rasa memiliki serta meleknya Kema UPNVJ terhadap berbagai isu sosial politik ataupun isu-isu internal dan external kampus.

Maka dari itu, kita wadahi juga untuk Kema UPNVJ untuk lebih aware lagi, melek lagi dengan isu-isu yang ada di internal atau external kampus. Kelima itu Pekan Kesehatan Veteran Jakarta atau PESTA, ini dilakukan selama satu minggu penuh di hari kesehatan nasional dan dilakukan dengan berbagai rangkaian acara yang memang ada sangkut pautnya dengan kesehatan.

Apakah program unggulan kalian, yaitu beasiswa advokasi dapat menjadi opsi yang tepat dalam mengatasi permasalahan UKT? Apakah ada langkah lain yang akan dilakukan?

Bisa dibilang itu salah satu cara yang tepat karena kita pun nantinya BEM Universitas punya langkah-langkah lain dalam hal membantu mahasiswa. Nah dalam hal beasiswa advokasi yang memang pencarian dananya dicari oleh BEM U ini memang disitu ada beberapa cara lah. Pertama, open donasi dari Kema untuk Kema dan juga BEM Universitas sebenarnya kita harus punya relasi juga kan keluar, jadi mau bagaimanapun kita BEM Universitas, kita harus bisa bekerja sama dengan perusahan-perusahaan atau instansi-instansi luar yang memang mereka menyediakan dana CSR untuk kita bisa alokasikan dana tersebut ke Kema UPNVJ itu sendiri.

Kemudian juga beasiswa-beasiswa lainnya yang ingin kita tekankan kalau misalkan saat ini tuh UPNVJ baru bekerja sama dengan Bank Indonesia. Sedangkan kalau kita melihat ataupun berkaca dari beberapa universitas lain itu, universitas mereka itu sudah bisa bekerja sama dengan perusahan-perusahaan lain, seperti Gudang Garam dan lain sebagainya. Makanya itu yang ingin kita advokasikan kepada pihak rektorat seperti itu.

Upaya apa yang dilakukan untuk menciptakan ruang aman bagi kema terkait isu kekerasan seksual di UPNVJ? Menurut kalian ruang aman itu apa dan siapa saja yang membutuhkan ruang aman itu?

Kalau misalkan terkait dengan ruang aman kekerasan seksual itu kita dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Mahasiswa, tentu ini kita akan melakukan tahapan awalnya adalah aksi-aksi pencerdasan kepada Kema UPNVJ sendiri untuk mereka harus bisa ‘melek’ sama berbagai isu yang ada. Mereka juga harus bisa menjaga diri mereka dan disini pun kita akan ada hotline dimana mereka bisa istilahnya mengadu ke BEM Universitas dengan berbagai permasalahan-permasalahan yang ada. Dan pastinya kita disini bekerja sama dengan Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) juga, BEM Universitas ini jatuhnya akan mengawal Satgas PPKS ini untuk kita bisa mensosialisasikan Satgas PPKS ke mahasiswa-mahasiswa yang ada di UPNVJ, karena sekarang permasalahannya pun bisa di bilang Satgas PPKS kurang terlihat sama mahasiswa, jadi disini BEM U juga bisa mewadahi mereka untuk kita bisa mensosialisasikan. Satgas PPKS ini kan juga terdiri dari mahasiswa ya dan kita sih pengennya kita juga bisa punya hubungan yang baik dengan mahasiswa yang ada di Satgas tersebut, apalagi kalau mahasiswa tersebut ada dari tujuh fakultas, jadi kita bisa koordinasi lebih lancar dengan mahasiswa tersebut.

Menurut ku sendiri, ruang aman ya dari kekerasan seksual berarti ya. Dari kekerasan seksual atau pun diskriminasi terhadap mahasiswa atau Kema yang disabilitas itu adalah ya ketika memang tidak ada lagi kasus kekerasan seksual dan diskriminasi terhadap mahasiswa disabilitas, se-simple itu sebenarnya. Itu lah yang kami upayakan dalam rangka mencapai tujuan tersebut, goals tersebut, ya kita lakukan berbagai upaya yang mungkin tadi sudah dijelaskan oleh Masita dengan mengadakan hotline, terus juga aksi-aksi pencerdasan kita merangkul simpul-simpul yang ada di fakultas ataupun himpunan juga agar komunikasinya lebih mudah. Jadi ketika ada hal-hal seperti itu ya kita langsung tau, jadi tidak terlalu lama.

Dalam rangka membentuk dan menjaga ruang aman, ya mungkin tadi sudah dijelaskan juga, bagaimana langkah-langkah kita untuk membentuk ruang aman. Ketika kita mengadakan hotline, ketika kita melakukan aksi-aksi pencerdasan ini kan meningkatkan kesadaran Kema juga bahwa kalau BEM U ini sudah mulai serius dan makin serius untuk menindak tegas mahasiswa ataupun Kema yang memang ada niatan untuk kekerasan seksual ataupun mendiskriminasi mahasiswa-mahasiswa atau Kema yang disabilitas ini dan dari situ mungkin terbentuk rasa kepedulian kepada teman-teman yang lainnya juga kalau dari mulut ke mulut ini lah yang mungkin bisa kita harapkan kalau BEM U ini udah mulai serius seperti ini.

Ayo kita bareng-bareng juga kita buat ruang aman ini dan bagaimana cara menjaganya ya salah satunya itu juga ketika sudah terbentuk dan terjaga. Mungkin menurutku cara paling efektif adalah dari mulut ke mulut untuk membangun rasa kesadaran. Makanya kabinet kami sebuah sinergitas itu sangat digaungkan, sangat diganyangkan ketika kita sangat menginginkan sebuah sinergi antara BEM UPNVJ dengan simpul-simpul yang ada di UPNVJ, entah itu di fakultas, di himpunan, di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) ataupun Kelompok Studi Mahasiswa (KSM), karena kita pun tidak tau dimana dan kapan kekerasan seksual dan diskriminasi terhadap mahasiswa disabilitas ini terjadi.

Berkaitan dengan visi misi, langkah-langkah konkrit apa yang akan dilakukan untuk membuat UPNVJ menjadi lingkungan atau sebuah ruang yang ramah bagi kelompok disabilitas?

Dengan visi misi kami dan langkah konkrit apa untuk membuat UPNVJ itu menjadi ruang aman bagi mahasiswa disabilitas, jadi tadi sudah disebutkan menurut ku penyebutan-penyebutan tadi adalah mencakup dua, kekerasan seksual dan diskriminasi terhadap mahasiswa disabilitas. Mungkin kalo disini pembahasannya terkhusus kepada disabilitas.

Ya langkah-langkah konkrit kita tentu kita akan mengadvokasikan dan meng-audience kembali, serta meminta kepada pihak rektorat UPNVJ kalau di UPNVJ benar-benar sangat membutuhkan namanya fasilitas untuk disabilitas, itu yang pertama. Kedua, ya membangunlah rasa kepedulian, rasa saling memiliki, rasa kekeluargaan antar Kema UPNVJ, apalagi terhadap mahasiswa ataupun mahasiswi yang memang disabilitas ini. Dari sini untuk menghilangkan diskriminasi terhadap disabilitas, jadi ketika tujuan kita dalam disabilitas ini adalah untuk menunjang, untuk meminta sarana prasarana ke pihak rektorat, kita juga harus mengurus mahasiswa kita sendiri juga, kawan-kawan kita mereka jangan sampe ada Kema UPNVJ yang memang Kema disabilitas itu terdiskriminasi oleh Kema lain.

Berkaitan dengan wadah penggerak yang ada di misi kalian, apa yang lebih diutamakan, isu kampus atau isu nasional dan apa alasannya?

Jadi di sini karena kita background-nya berbeda ya, dia dari Agitasi dan Propaganda yang akan mengurus di external dan disini aku isu internal karena background aku dari Kumham yang memang berfokus pada isu-isu internal kampus. Jadi disini kalau dibilang berfokus akan ke siapa tentunya adalah proporsional. Nah BEM UPNVJ yang bergerak secara proporsional, internalnya itu dipegang dan external nya pun dipegang gitu karena kalau berkaca dengan tahun ini Sospol terlalu bermain di external tetapi tidak melihat sama sekali di internal, tapi kalau misalkan di tahun ini kitanya cuma mau main di internal, ya, salah juga. Yang kita tekankan disini pembagian secara proposionalnya aja yang mana nanti kalau misalkan ada isu-isu kenegaraan yang memang perlu dibahas ya dibahas, tapi kalau misalkan ada isu yang memang kampus kita perlu diperjuangkan ya diperjuangkan juga. Jadi harus intinya proporsional gitu loh, gak ada ketimpangan satu sama lainnya.

Bagaimana cara kalian memahami dan memenuhi kebutuhan Kema UPNVJ yang beragam?

Tadi sempat saya singgung di awal, ketika melakukan di awal kabinet membentuk program kerja itu kita ingin survei dulu ke setiap Kema UPNVJ, baik dari setiap fakultas-fakultas yang ada. Kenapa? Karena bisa jadi proker yang kita buat itu akan jauh lebih efektif karena itu adalah proker yang diinginkan oleh Kema, apalagi terkhusus tadi kalau misalkan Fakultas Kedokteran (FK) sendiri mereka kurang adanya kontribusi secara langsung kepada BEM Universitas, makanya itu adalah salah satu langkah konkrit gitu. Kemudian disini kita juga ada yang namanya Departemen Sinergitas Mahasiswa, dimana memang ini untuk istilahnya mensinergikan beberapa fakultas-fakultas yang ada, beberapa keberagaman yang ada di universitas kita sendiri dan disitu kita satukan. Dari berbagai program kerja kami pun, itu bisa kita realisasikan untuk menyatukan berbagai perbedaan. Mungkin ada orang-orang yang lebih suka seni, berarti program kerja kita di seni yang bisa menyatukan mereka, terus kalau ada orang-orang yang sukanya di Sportavest gitu yang keolahragaan berarti kita harus membuat program kerja yang berhubungan dengan keolahragaan. Jadi, sebenarnya proker-proker kita juga udah bisa menyatukan berbagai orang-orang yang memang memiliki minat yang berbeda.

Langkah apa yang akan kalian lakukan untuk menciptakan penyetaraan akses serta penyerapan aspirasi antar kampus Limo dan kampus Pondok Labu?

Dari awal memang banyak stigma ketika UPN Limo itu di anak tirikan lah ibarat katanya dibanding kampus di Pondok Labu. Namun kami sepakat dan teman-teman semua juga pasti sepakat bahwa kampus Limo dan Kampus di Pondok Labu ini benar-benar ya satu, satu UPNVJ. Kadang stigma itu sampai membagi dua, UPNVJ itu dibagi dua UPN Limo dan UPN Pondok Labu padahal hanya beda lokasi saja, bukan beda kampus. Ketika menanyakan langkah konkrit apa dalam pengajuan aspirasi, penerimaan aspirasi, permasalahan ketika perbandingan di Limo dan Pondok Labu, tentu kami sangat-sangat menyetarakan semuanya. Kita tidak ada tebang pilih atau pun menganaktirikan, entah itu jurusan yang ada di kampus Limo maupun di Pondok Labu. Disini kami benar-benar meng-guide semua fakultas, semua jurusan yang ada di UPNVJ untuk bersinergi bersama kami, keluarkan aspirasi-aspirasinya, keluarkan permasalahan yang teman-teman rasakan biar kita bantu advokasikan kepada pihak rektorat UPNVJ. Jadi dari kami sepakat berkomitmen tidak adanya tebang pilih atau anak tiri, baik itu jurusan dan fakultas manapun yang di UPNVJ, entah itu di Pondok Labu, di Limo, di fakultas ini, jurusan ini, dan lain lain.

Bagaimana cara kalian mengatasi potensi konflik baik internal maupun external yang mungkin muncul selama masa jabatan?

Tentu kita di sini punya yang namanya Satuan Pengendalian Internal dan Pengembangan Organisasi, yang mana memang tugasnya ini seharusnya ketika mereka berfungsi sebagaimana mestinya, mereka yang harus memastikan bahwasannya fungsionaris-fungsionaris kita itu tidak memiliki konflik internal, mungkin memiliki konflik internal tapi permasalahan penyelesaiannya itu haruslah dilakukan oleh Satuan Pengendalian Internal itu sendiri dan disini yang kita pastikan adalah Satuan Pengendalian Internal itu mungkin jadi bahan evaluasi di tahun in. Satuan Pengendalian Internal itu bukan yang harus di reach tapi mereka yang harus ‘jemput bola’ gitu, mereka yang harus bisa ngeliat staf ini seperti ini, staf yang satu lagi seperti itu. Jadi dia yang harus nanyain ke menterinya apakah ada permasalahan, sebelumnya menterinya malah minta ke Satuan Pengendalian Internal untuk mengecheck stafnya. Jadi sebenarnya disini yang kita highlight adalah pertama tentunya ingin fungsionaris, yang memang mereka istilahnya punya sense of belonging atas berbagai program kerja kita sendiri, mereka orang-orang yang kompeten di awal terus kemudian ketika mereka sudah masuk ke dalam organisasi menjadi fungsionaris kita ya itu di handlenya oleh Satuan Pengendalian Internal.

Terkait UKM dan ORMAWA, bagaimana cara kalian berkolaborasi dengan ORMAWA dan UKM yang ada di UPNVJ?

Jadi ini bisa dari berbagai program kerja kita juga yang pertama mungkin ada UKM Expo ya. Dimana UKM Expo ini memang proker kita untuk bisa menunjukan UKM yang ada di UPNVJ untuk Kema, karena di tahun ini pun UKM Expo baru ada pertama kalinya lagi dan di tahun depan insyaAllah kita akan realisasikan lagi. Kemudian juga pastinya banyak program kerja kita yang bisa kita selaraskan, contoh salah satunya adalah ruang kreasi seni, dimana sebenarnya kan kita mau diisi oleh Kema UPNVJ dan kita bisa berkolaborasi sama UPN Band Veteran (UBV) untuk bisa meramaikan proker kita dan kita bisa saling sharing-sharing informasi dan kalaupun misalkan mereka butuh bantuan BEM U untuk menyebarkan flyer itu bisa kita bantu, jadi sebenarnya banyak cara lah untuk kita bisa berkolaborasi dengan UKM.

Bagaimana pandangan kalian terkait kampus yang masih menjunjung identitas bela negara, apakah masih relevan di zaman sekarang? Menurut kalian adakah batasan implementasi bela negara yang sudah tidak relevan di lingkungan pendidikan zaman sekarang?

Sebenarnya kalau stigma bela negara itu menurut saya masih sangat relevan karena kita di Undang-Undang pun setiap orang berhak dan wajib bela negara, cuma disini yang saya highlight adalah ketika batasan-batasan yang diberikan oleh pengampu kebijakan adalah aktualisasi bela negaranya, ini adalah untuk ke Komponen Cadangan (Komcad) atau Resimen Mahasiswa (Menwa), sedangkan aktualisasi bela negara itu banyak sekali gitu, apalagi kita sebagai mahasiswa yang kita bisa berprestasi di bidang akademik maupun non akademik, kita bisa keluar kemana-mana mengembangkan diri kita, mengembangkan potensi kita di kancah internasional. Itu kan salah satu untuk bela negara juga dan kita sebagai fungsionaris BEM, ketika kita bisa mengabdi kepada masyarakat itu juga justru jadi nilai ataupun aktualisasi bela negara. Jadi kalau dibilang doktrin bela negara itu masih relevan, relevan ketika ada pembatasan-pembatasan khusus. itu malah gak relevan yang seperti harus masuk Komcad ataupun Menwa.

Bagaimana cara kalian menarik suara kema UPNVJ untuk memilih kalian?

Salam hangat Kema UPNVJ, permasalahan di UPNVJ masih banyak, masih banyak yang harus diselesaikan, masih banyak yang harus dilanjutkan, berbagai permasalahan ini kami harap bisa kami selesaikan dengan Kabinet Sandya Karsa. Maka dari itu, mungkin salah satu hashtag kami juga UPNVJ harus berbenah dan sudah disampaikan juga bahwa UPNVJ harus berbenah bukanlah sebuah kata, bukanlah sebuah slogan belaka, namun ialah sebuah kata yang memerlukan jawabannya, dan satu satunya jawaban dari UPNVJ harus berbenah adalah Kabinet Sandya Karsa. Jadi, pada intinya kami berdua di Kabinet Sandya Karsa akan berkomitmen untuk mengawal isu-isu internal yang ada di UPNVJ, kalau misalkan Kema UPNVJ ingin UPNVJ yang harus berbenah, yang ingin lebih baik lagi, ya berarti kalian harus memilih kita.

 

Foto: ASPIRASI/Safira, Mg.

Reporter: Safira, Mg. | Editor: Rara Siti.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *