PEMBERONTAKAN MAHASISWA UNIVERSITAS MERCUBUANA KEMBANGAN-JAKBAR
aspirasionline.com – “Merdeka atau mati, karena diam adalah pengkhianatan dan mundur adalah musuh. Hidup mahasiswa!!! Hidup mahasiswa !!! Hidup mahasiswa !!!,”seru mahasiswa Universitas Mercu Buana menyuarakan motto dari demonstrasi yang diadakan. Demonstrasi ini diselenggarakan pada awal bulan Februari 2015 untuk menyampaikan aspirasi mahasiswa menolak sistem pengumpulan 200 tandatangan di dalambuku Dunia Kampus.
Buku Dunia Kampus ini merupakan buku yang harus diisi oleh mahasiswa baru dengan tanda tangan pihak rektorat serta staff universitas untuk menjadi salah satu syarat agar dapat mengisi Kartu Rencana Studi (KRS). Para demonstran yang terdiri dari 300 orang anggota organisasi mahasiswa internal dan gabungan seluruh fakultas serta anggota himpunan mahasiswa menilai buku tersebut adalah system pembodohan yang tidak mendidik. “System itu yang kita nilai dalam mahasiswa adalah system pembodohan yang di khawatirkan akan melahirkan pemimpin pengemis, ”ungkap Fery sebagai koordinator lapangan.
Mahasiswa beranggapan bahwa kampus mereka telah melakukan pelanggaran terhadap undang-undang pendidikan tinggi nomor 12 tahun 2012 dalam pasal 58 tentang fungsi dan peran perguruan tinggi. Dalam pelaksanaannya, mahasiswa baru kerap mendapat perpeloncoan dan juga mendapat ancaman tidak dapat mengisi KRS bahkan Drop Out jika tidak mengumpulkan tanda tangan. Para mahasiswa berdemo bukan berarti mendukung mahasiswa baru tapi untuk merubah system yang akan datang dan mengharapkan tahun berikutnya system tersebut dapat dihapuskan.
Sehingga dikemudian hari dunia kampus diambil alih oleh mahasiwa atau dialihkan keperan himpunan bukan ada ditandatangan buku dunia kampus. “Yang dimaksud tandatangan itu mahasiswa ingin berkomunikasi dan bisa mengenal lingkungan kampus, dan itu adalah tugas pokok organisasi himpunan mahasiwa jurusan, nanti kita kembalikan lagi fungsi dan peran himpunan,” ujar pria berambut kribo berusia 20 tahun.
Putri mg