
Mempertanyakan Mepetnya Sosialisasi Program Pertukaran Mahasiswa
Pada semester Genap 2020/2021 UPNVJ memiliki tiga program pertukaran mahasiswa. Namun, seiring dengan kabar baik tersebut, mahasiswa mengeluhkan sosialisasi yang mendadak, serta waktu pendaftaran yang singkat
Aspirasionline.com – Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) merupakan kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), bertujuan mendorong mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan yang berguna untuk memasuki dunia kerja. Setidaknya terdapat delapan program yang bisa dilaksanakan perguruan tinggi dalam mengimplementasikan kebijakan tersebut.
Program pertukaran mahasiswa, menjadi salah satunya. Pertukaran mahasiswa diselenggarakan untuk membentuk beberapa sikap mahasiswa yang termaktub di dalam Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020, yaitu menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain. Serta bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan.
Lantas, dalam rangka mengindahkan kebijakan tersebut, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ) pun tengah menyelenggarakan tiga program pertukaran mahasiswa. Permata-Sari, yakni pertukaran mahasiswa dengan 34 perguruan tinggi se-Indonesia. Kemudian PLPS, dimana mahasiswa dapat mengambil mata kuliah lintas jurusan, tapi dalam lingkungan kampus yang sama.
Terakhir, Program Luar Perguruan Tinggi (PLPT), yaitu pertukaran mahasiswa antara tiga Kampus UPN. Wakil Rektor Bidang Akademik, Anter Venus menjelaskan, bahwa dalam hal persyaratan untuk mengikuti program tersebut, termasuk fleksibel. Pihak UPNVJ sendiri memperbolehkan untuk mahasiswa semester lima atau enam, tetapi tiap-tiap fakultas memiliki kewenangan sendiri untuk mengatur.
“Jadi antar fakultas karena sama-sama UPN. Jadi kebijakan lebih banyak di fakultas dan (pihak, red) universitas hanya memberikan payung,” tutur Venus kepada ASPIRASI pada Selasa, (23/02).
Kendala Saat Periode Sosialisasi
Mahasiswa pun menyambut program ini dengan antusias. Sayangnya, hal itu berbanding terbalik dengan sosialisasi yang digencarkan oleh Pihak Universitas maupun masing-masing Fakultas. Sehingga, mahasiswa merasa kurang mendapat informasi yang jelas. Beberapa mahasiswa pun menjadi ragu untuk melakukan pendaftaran pertukaran tersebut.
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Fatma Nurfaidah, merasa terdapat miskomunikasi antara mahasiswa dengan bagian program studi.
“Ada beberapa mata kuliah yang ada di seminar, tapi pas di sosialisasi enggak dikasih tahu matkul (Mata Kuliah,red) yang bersangkutan,” ungkap Fatma pada ASPIRASI, Senin, (22/02).
Fatma mengungkapkan, jika terdapat pula google form yang dianggap mahasiswa hanya untuk kebutuhan survei mata kuliah. Namun, nyatanya form tersebut untuk mengisi mata kuliah tetap di satu semester yang akan mereka ambil.
“Jadi, banyak mahasiswa yang ngeluh, kirain cuma survei doang ternyata itu jadi matkul tetap,” ujar mahasiswa angkatan 2018 itu.
Tak jauh berbeda dengan Fatma, Mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB), Tasya Salwa Salsabila Pranadita menuturkan, bahwa dirinya merasa masa sosialisasi program pertukaran mahasiswa tersebut, sangat sempit waktu.
“Jadi 16 Januari sosialisasi di FEB, terus 18 Januari sosialisasi sama Kaprodi Akuntansi terus sorenya pengumpulan berkas,” ucap Tasya pada ASPIRASI, Sabtu, (20/2).
Sementara menurut Venus, terkait kendala sosialisasi yang dirasakan oleh mahasiswa, dianggap bukan hal yang harus dipersoalkan. Lanjutnya, waktu dua hari untuk pengumpulan berkas termasuk ke dalam kurun waktu yang lama.
“Sebetulnya memang idealnya 4-5 hari. Saya yakin fakultas-fakultas sudah memberikan pertimbangan-pertimbangan,” ungkap Venus.
Bagi Venus, disamping segala kendala yang terjadi, tentunya banyak sekali manfaat yang akan dirasakan mahasiswa program pertukaran. Misalnya, diajar oleh dosen universitas lain, karena di setiap universitas mempunyai guru besar dengan beragam pengetahuan serta mendapatkan relasi baru.
“Kurikulum kampus merdeka yang dimiliki UPNVJ, termasuk yang terdepan dibandingkan dengan universitas yang lain,” tutup Venus.
Reporter: Risa Mg. | Editor: Marsya Aulia.