Pergesekan Perhitungan Suara Pemira UPNVJ 2025 Berujung Pemungutan Suara Ulang

CategoriesBerita UPN

Kembali hadir dengan segenap antusias dari mahasiswa, Pemira UPNVJ 2025  diwarnai gejolak yang menyebabkan  pemungutan suara ulang akibat perhitungan suara yang bermasalah.

Aspirasionline.comPemilihan Raya (Pemira) untuk memilih Ketua dan Wakil Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ) periode 2026 telah dilaksanakan di Kampus Pondok Labu dan Limo pada Rabu, (19/11).

Terdapat empat Tempat Pemilihan Suara (TPS) dalam Pemira tahun ini. Tiga TPS berada di Kampus Pondok Labu yang terletak, di Selasar Fakultas Ilmu Komputer (FIK), Selasar Wahidin, dan Selasar Ubin Coklat (Ucok). Lalu, satu TPS berada di Selasar Gedung Medical Education and Research Centre (MERCe), Kampus Limo.

Berdasarkan pantauan reporter ASPIRASI, pelaksanaan Pemira di UPNVJ Kampus Limo mengalami keterlambatan selama hampir 2 jam dari waktu yang ditentukan, yaitu pukul 08.00 Waktu Indonesia Barat (WIB) dan mahasiswa baru mulai pencoblosan pada pukul 09.36 WIB. 

Keterlambatan ini juga terjadi pada TPS di Kampus Pondok Labu. Para panitia di TPS 01 (Selasar FIK) masih mempersiapkan kegiatan Pemira pada pukul 09.00 WIB. Meskipun ada keterlambatan yang cukup jauh dari waktu yang ditentukan, antusiasme mahasiswa tidak kunjung surut. 

Mahasiswa Tunjukkan Antusiasme Penuh dalam Pemira UPNVJ

Salah satu mahasiswa Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB), Ayesha Davina Suwardi, Program Studi (Prodi) Manajemen 2025, menyampaikan bahwa dirinya sangat bersemangat untuk dapat mengikuti kegiatan pemira untuk pertama kalinya meskipun ada beberapa ketidaknyamanan yang menjadi sorotan.

“Seru sih, sebenernya, tapi kayak minusnya lama banget, karena antri, tapi wajar, karena kan emang se-fakultas kan. Tapi overall seru banget!” ungkap Ayesha kepada ASPIRASI pada Rabu, (19/11).

Keadaan TPS 03 (Ubin Cokelat FEB) sendiri memang terlihat kurang cukup memadai. Ruangan yang terbatas ditambah dengan alur lalu-lalang mahasiswa menambah keruwetan TPS ini. Meskipun masih cukup kondusif, keadaan TPS 03 sangat ramai dan antrian terlihat tidak beraturan.

Sementara, TPS 02 (Selasar Wahidin) sudah terlihat cukup ramai pada pukul 09.30 WIB. Namun, berbeda dengan Ayesha, Abyan Zale Azhari, mahasiswa Prodi Hubungan Internasional 2024, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) merasa situasi TPS yang kondusif dalam pengalaman keduanya mengikuti Pemira.

“Enggak ada sih (kendala), tadi lancar-lancar aja, panitia juga banyak, jadi tidak terlalu crowded,” ujar Byan kepada ASPIRASI (19/11).

Merasakan antusiasme Pemira yang terus menyala setiap tahunnya, Rasyid Fasya mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Prodi Hukum tahun 2023, mengungkapkan bahwa tahun ini merupakan ketiga kalinya ia mengikuti Pemira. Rasyid merasa pada Pemira tahun ini tidak terlalu banyak perubahan dari tahun-tahun sebelumnya.

Lebih lanjut, dalam ketiga kalinya mengikuti Pemira, Rasyid menyampaikan bahwa dirinya tidak pernah mengalami paksaan dalam menentukan pasangan calon pilihannya.

“Untuk paksaan enggak ada sih, dari pertama kali aku nyoblos di angkatan 23, 24, aku enggak pernah dapet paksaan ataupun dorongan. Jadi pure, full pilihan aku,” terang Rasyid kepada ASPIRASI pada Rabu, (19/11).

Berpindah ke Kampus Limo, kondisi TPS terlihat cukup ramai setelah adzan dzuhur berkumandang. Pada pukul 13.25 WIB, Kampus Limo diguyur hujan disertai badai yang mengakibatkan beberapa mahasiswa membubarkan diri untuk mengantri. Namun, setelah hujan mereda pada pukul 14.30 WIB, mahasiswa mulai kembali menghampiri TPS.

Tazkia Rahma Khairani, mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES), Prodi Gizi angkatan 2025, menceritakan pula pengalamannya menghadiri Pemira. Sebelum memilih, Ia juga memperhatikan visi misi Paslon

Meskipun berjalan cukup lancar, TPS 04 (Selasar MERCe) yang berlokasi di Limo juga mendatangkan keluhan dari mahasiswa terkait alur yang membingungkan. 

“Kalo kendalanya sih awalnya aku agak bingung di awal karena kurang dikasih tahu alurnya aja, instruksi langsung di tempatnya kurang,” terang Tazkia kepada ASPIRASI pada Rabu (19/11). 

Ricuhnya Sesi Perhitungan Suara di TPS 02 Mengakibatkan Pemungutan Suara Ulang

Pada Rabu, (19/11) proses penghitungan suara akhirnya rampung. Selanjutnya, hasil pemungutan suara dihitung secara langsung dan transparan di setiap TPS.

Di TPS 02 Wahidin Pondok Labu, selepas kertas hasil pemungutan Fakultas Kedokteran (FK) selesai dihitung, terjadi interupsi dari keluarga mahasiswa (kema) karena dinilai ada kejanggalan di kertas suara.

Panitia mengumumkan, kertas registrasi FK tercampur dengan kertas registrasi FISIP. Menanggapi hal ini. Panitia menyampaikan bahwa total pencoblos FK 72 orang dan sudah sama dengan kertas suara

Lebih lanjut, panitia mengumumkan akan mencari dua nama yang hilang untuk kemudian memulai perhitungan suara. Interupsi kembali terjadi ketika kema menuntut masalah harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum perhitungan kertas suara FISIP dilanjutkan.

Setelahnya, masalah terjadi lagi. Perhitungan ulang di TPS Wahidin menunjukkan hanya ada 324 dari 328 kertas suara yang dipegang panitia, dengan artian 4 kertas suara dinyatakan hilang. Buntut kelalaian ini kemudian tak sedikit mahasiswa saling berseri janggal.

Pada pukul 23.05 WIB, suasana di TPS 02 cukup memanas. Hal ini diakibatkan karena ketidaksesuaian antara ketetapan surat suara yang sah. Di beberapa TPS, surat suara yang dicoblos lebih dari satu kali dinyatakan tidak sah, akan tetapi pada TPS 02, surat tersebut dinyatakan beberapa kali sah dan tidak sah secara tidak konsisten. 

Hal ini memicu perdebatan sengit antara FISIP dan FH yang berujung adu mulut dan aksi saling mendorong. Untuk mengakhiri perseteruan ini, panitia memutuskan untuk melakukan perhitungan suara ulang untuk mahasiswa FISIP. 

Sementara itu, dinyatakan pula unggahan Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) UPNVJ di Instagram mengenai Rapat Pleno bersama MPM UPNVJ, Panitia Pelaksana, Panitia Pengawas, dan Panitia Kehormatan Penyelenggara Pemira (PKPP) bahwa pelaksanaan pemungutan suara akan diadakan ulang pada TPS 02 pada Senin, (24/11). 

 

Reporter: Rona & Agung | Editor: Syifa Aulia

Foto: Hilmy

About the author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *