BEM FISIP bersama mahasiswa melancarkan aksi pemasangan poster sebagai bentuk protes atas respons fakultas yang dinilai abai terhadap masalah sarana dan prasarana. Di waktu yang sama, Dekanat FISIP UPNVJ mengumumkan rencana pembangunan di FISIP A yang disinyalir mengganggu kegiatan perkuliahan.
Aspirasionline.com – Pada Selasa (30/9), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta (UPNVJ) bersama perwakilan Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) dan Kelompok Studi Mahasiswa (KSM) menghadiri sosialisasi pembangunan FISIP A yang digelar pihak dekanat di ruang Diplomasi gedung Dr. Moh Yamin, Kampus Pondok Labu UPNVJ.
Pertemuan Ini digadang-gadang sebagai bentuk tindak lanjut dari dekanat dalam menyikapi keresahan mahasiswa FISIP yang kian memuncak, terutama terkait sarana dan prasarana.
Ketua BEM FISIP, Zufar Hafiz, mengungkapkan bahwa dalam sosialisasi tersebut pihak dekanat turut menyampaikan rencana pembangunan di gedung Dr. Moh Yamin atau FISIP A yang berpotensi mengganggu jalannya perkuliahan maupun kegiatan akademik.
“Jadi, memang ini kita juga baru dengar kalau ada pembangunan di FISIP, hari ini. Yang memang itu agak sedikit ganggu (kegiatan) perkuliahan nantinya dan juga kegiatan akademik,” ungkap Zufar kepada ASPIRASI pada selasa, (30/9).
Bersamaan dengan terselenggaranya sosialisasi tersebut, BEM FISIP melalui Departemen Agitasi dan Propaganda juga menginisiasi aksi penempelan poster secara masif di gedung-gedung kampus hijau ini.
Gerakan ini hadir sebagai bentuk menyuarakan keresahan mahasiswa atas berbagai persoalan yang ada. Aksi tersebut menjadi simbol tuntutan agar mahasiswa dilibatkan dalam setiap pengambilan kebijakan kampus, sejalan dengan pernyataan Zufar.
“Jadi. emang sebenarnya kita pengen dilibatkan aja dalam segala bentuk pengambilan kebijakan yang dilakukan supaya kita tahu dan kita bisa nyaranin nih baiknya gimana yang sesuai sama kebutuhan dari mahasiswa itu sendiri,” pungkas Zufar.
Aksi Pemasangan Poster Imbas dari Respon Fakultas yang Acuh
Sementara itu, mahasiswa FISIP mulai memadati area FISIP B pada pukul 14.39 Waktu Indonesia Barat (WIB) untuk menyiapkan aksi penempelan poster dan spanduk berisi pesan protes kepada dekanat. Pemasangan poster secara masif ini berangkat dari karut-marutnya keresahan mahasiswa atas persoalan sarana dan prasarana yang tak kunjung tuntas.
Naufal Hakim, selaku Kepala Departemen (Kadept) Agitasi dan Propaganda BEM FISIP, menjelaskan bahwa langkah berdialog dengan para Dekanat FISIP sudah dilakukan. Namun, upaya dialog yang ditempuh ini belum bisa menghadirkan solusi yang jelas. Bahkan, keresahan yang disampaikan terkesan bak angin lalu.
“Belakangan, upaya-upaya (berdialog dengan dekanat) tidak tuntas dan malah kedengarannya digampangin, dicarikan alternatif yang memang tidak memberikan solusi yang jelas buat Kema (Keluarga Mahasiswa) FISIP dan memang malah sudah semakin terasa (dampak masalahnya),” jelas Hakim kepada ASPIRASI pada Selasa, (30/9).
Lebih lanjut, terkait jalan akses menuju FISIP A yang sempat difungsikan sebagai area parkir, Naufal menyampaikan kekecewaannya atas respon fakultas yang menurutnya tidak sesuai di lingkungan akademis.
“Terus juga (masalah parkiran di FISIP A) malah dibilang ‘yaudah temen-temen FISIP masih bisa kuliah toh, lewat jalan-jalan pinggirnya’ dan itu sebenarnya bukan respon yang diharapkan apalagi di ruang akademis ya,” ujarnya.
Naufal turut menjelaskan, aksi ini tidak hanya menjadi bentuk protes kepada dekanat, tetapi juga dimaksudkan untuk menggugah kesadaran KEMA FISIP dan menjadi koridor suara bagi keluhan-keluhan mahasiswa yang selama ini tersimpan.
“Pemasangan poster ini merupakan tindakan kita untuk menyadarkan Kema-Kema FISIP lainnya, karena menurut aku sendiri masih banyak mahasiswa-mahasiswa FISIP yang mereka itu bingung untuk menyuarakan (keluhan) itu kemana, dan tidak ada wadah untuk menyuarakan keresahan kita bersama,” jelas Naufal.
Dalam aksi ini, mahasiswa membawa terdapat empat tuntutan hasil konsolidasi bersama antara BEM FISIP, HMPS, KSM, hingga Kema FISIP. Dengan itu, tuntutan ini menjadi suara kolektif yang mencerminkan keresahan sekaligus harapan seluruh mahasiswa FISIP.
Di sisi lain, Kevin Claudio, Staff Departemen Agitasi dan Propaganda BEM FISIP, menjelaskan dua tuntutan awal mengenai keterlibatan mahasiswa dalam mencanangkan rencana pembangunan, serta reformasi dalam alur birokrasi.
“Yang pertama, mungkin menambahkan partisipasi mahasiswa, dalam perumusan rencana pembangunan jangka pendek, menengah dan panjang, dan untuk kedua, hasil dari konsolidasi kemarin kita juga ingin mendorong alur-alur birokrasi kampus,” jelas Kevin saat diwawancarai ASPIRASI pada Selasa, (30/9).
Ia menambahkan, dua tuntutan lainnya menyangkut keterbukaan dan inklusivitas informasi hingga perbaikan fasilitas kampus.
“Ketiga, memastikan sosialisasi kebijakan kampus menyeluruh dari tingkat universitas sampai program studi, yang keempat menuntut pembenahan sarana dan prasarana untuk menunjang kebutuhan mahasiswa,” tukas Kevin.
Foto : ASPIRASI/Rasyid Hilmy
Reporter : Agung & Rasyid | Editor : Tia Nur