Sivitas akademika UPNVJ menggelar aksi pernyataan sikap bertajuk Seruan Bela Negara. Aksi ini menjadi bentuk respons atas kondisi politik nasional yang memanas dalam beberapa hari terakhir.
Aspirasionline.com — Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta (UPNVJ) menggelar aksi pernyataan sikap bertajuk Seruan Bela Negara pada Senin, (1/9) di depan Gedung Dr. Wahidin Sudirohusodo, Fakultas Kedokteran, Kampus Pondok Labu, Jakarta Selatan.
Aliansi UPNVJ Bergerak sebagai inisiator aksi menyebarkan informasi kegiatan ini melalui postingan pribadi di Instagram mereka pada Senin, (1/9) pagi hari. Berbaris tera, “Tegakkan Kedaulatan Rakyat Sekarang Juga!” Aksi ini turut mengundang seluruh sivitas akademika, alumni UPNVJ, hingga awak media.
Wakil Rektor (Warek) III Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama UPNVJ, Ria Maria Theresa, turut hadir mewakili jajaran rektorat. Dalam sambutannya, Ria berpesan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk tetap tenang, menahan diri dalam menghadapi kondisi yang terjadi saat ini.
“Tentunya, pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan di antara seluruh elemen bangsa sehingga terhindar dari potensi perpecahan yang dapat mengancam stabilitas nasional,” ungkapnya di sesi sambutan siang itu, Senin, (1/9).
Sri Lestari Wahyuningroem, anggota senat sekaligus dosen Ilmu Politik UPNVJ, turut hadir pada aksi pernyataan sikap tersebut mengungkapkan bahwa kegiatan itu merupakan bentuk pertanggungjawaban moral dan intelektual UPNVJ terhadap kondisi sosial politik Indonesia beberapa hari ke belakang.
“Dalam kesempatan kali ini, kami ingin mengambil peluang juga waktu Bapak/Ibu sekalian untuk menyatakan keprihatinan kami. UPN “Veteran” Jakarta sebagai bagian dari komunitas akademik yang punya tanggung jawab moral, tanggung jawab intelektual juga untuk merespon terhadap kondisi hari ini,” tutur Ayu, panggilan akrabnya, saat membuka aksi pernyataan sikap pada Senin, (1/9).
Menuntut Kebijakan Pro Rakyat dan Hukum yang Adil
Selepas pembukaan, Muhammad Raul Zikra Sarya, Koordinator UPNVJ Bergerak, kemudian membacakan enam tuntutan dalam pernyataan sikap UPNVJ. Masing-masing tuntutan menegaskan poin konkret akan perlunya tindakan tegas negara terkait rangkaian fenomena nasional yang terjadi beberapa waktu ke belakang.
Raul membacakan poin pertama yang mendesak Pemerintah Indonesia agar merespons secara efektif situasi yang tengah berkembang saat ini. Pemerintah perlu memastikan tidak ada impunitas bagi mereka yang bertanggung jawab terhadap hilangnya nyawa korban juga harus mengkaji kembali kebijakan serta berbagai program sosial ekonomi yang ikut memicu kemarahan masyarakat, kemudian berpihak serta akuntabel memenuhi hak-hak warganya.
“Dua, mendesak DPR untuk menjalankan fungsi sesungguhnya, yakni mewakili rakyat dan bersuara untuk rakyat bukan untuk pribadi dan elit serta kelompok tertentu,” sambung Raul membacakan poin tuntutan selanjutnya pada Senin (1/9).
Poin kedua tuntutan tadi berkaca dari rentetan kepongahan dan narasi kontraproduktif yang beberapa anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) pertontonkan beberapa waktu lalu.
Tuntutan ketiga kemudian menolak segala upaya pelaziman keterlibatan militer dan polisi dalam ranah sipil. Secara garis besar diperlukannya reformasi sektor keamanan secara komprehensif agar terwujudnya perlindungan masyarakat dan penjagaan negara.
Pada poin tuntutan keempat, Raul menyerukan berbagai elemen masyarakat sipil yang diantaranya merupakan sivitas akademika, pers, tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk terus menjadi garda terdepan dalam menjaga demokrasi di Indonesia.
Selanjutnya, tuntutan kelima berisikan kecaman pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang memperburuk situasi dengan memprovokasi dan menyebarkan hoaks. Beberapa dari provokator itu bahkan terlibat dalam aksi-aksi kriminal penjarahan, pembakaran, perusakan, dan kerusuhan di berbagai tempat.
Terakhir, poin tuntutan menyerukan kepada seluruh masyarakat untuk saling menjaga, bersolidaritas, membela negara dengan menyampaikan dan berpartisipasi secara damai, merapatkan lagi komunikasi dan koordinasi dengan lingkungan sekitar serta memastikan keluarga, tempat kerja, dan komunitas aman dan menguatkan.
“Tertanda, civitas academica, UPN “Veteran” Jakarta, 1 September 2025,” tandas Raul.
Foto: Abdul Hamid
Reporter: Santi Mulyady | Editor: Abdul Hamid
