Usai Area Parkir UPNVJ Dibangun, Nasib Kampus Limo Dipertanyakan

Berita UPN

Dibangunnya area parkir baru di Kampus Pondok Labu, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta (UPNVJ), menuai beragam pertanyaan dan penantian mahasiswa terkait kondisi lahan parkir di Kampus Limo saat ini.

Aspirasionline.com Diresmikannya Area Parkir UPNVJ (APU) ternyata tidak membawa angin segar bagi sebagian mahasiswa, khususnya mahasiswa dari Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) dan Fakultas Teknik (FT). Para mahasiswa yang berkegiatan di Kampus Limo ini merasa bahwa hak mereka untuk merasakan fasilitas yang sama tidak diakomodasi sepenuhnya oleh pihak universitas.

Masalah lahan parkir di Kampus Limo sudah bukan keluhan yang asing didengar. Namun pihak kampus seolah tidak menghiraukan keluhan tersebut, melainkan hanya membangun lahan parkir APU yang telah berdiri tegak di Kampus Pondok Labu.

Seorang mahasiswi dari Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) angkatan 2023, Rismauli Romaito Sinaga, turut memberikan tanggapan terhadap pembangunan APU yang semakin menunjukkan ketimpangan antara kampus Pondok Labu dan Limo.

“Sedikit iri melihat parkiran UPNVJ Kampus Pondok Labu setelah melihat video yang dipublikasikan di akun Instagram UPNVJ. Karena berbanding terbalik, sangat berbeda dengan parkiran UPNVJ Kampus Limo,” keluh perempuan yang akrab disapa Risma, kepada ASPIRASI pada Senin, (11/3). 

Keterbatasan Lahan Parkir yang Masih Beralaskan Tanah 

Menyikapi hal tersebut, mahasiswa yang berkegiatan di Kampus Limo mengeluhkan kondisi area parkir yang jauh berbeda dengan Kampus Pondok Labu, di mana area parkir menjadi becek berlumpur saat turun hujan.  

Tidak jarang pula kondisi tersebut menyebabkan sepatu dan kendaraan pribadi mereka menjadi kotor dan cukup mengganggu aktivitas dalam berkegiatan di area kampus.

Seperti halnya diungkapkan oleh salah satu mahasiswa FIKES angkatan 2022, Jiddan Azizan Hakim, yang merasa bahwa kondisi area parkir yang becek tersebut cukup mengganggu kebersihan dan kenyamanan dalam menjalani aktivitas perkuliahan.

“Kalau masuk kelas, jadi nggak enak gitu karena sepatu kotor dan meninggalkan jejak di lantai. Kebersihannya jadi kurang,” ujar Jiddan kepada ASPIRASI pada Senin, (11/3). 

Hal serupa juga dialami mahasiswa angkatan 2022 dari FT, Septian Fuad Fadilah, yang juga merasa terganggu dengan kondisi lahan parkir yang tidak nyaman, khususnya ketika sehabis hujan.

Gue harus pakai sandal dulu kalau ke kampus. Karena waktu itu juga sepatunya kotor kan apalagi pakai sepatu putih, dan itu ganggu aja sih. Lumayan kurang memadai lah,” ucap mahasiswa dari jurusan Teknik Industri itu kepada ASPIRASI pada Selasa, (26/3). 

Tidak hanya Septian, seorang mahasiswa dari jurusan Teknik Mesin angkatan 2022, Firmansyah, juga mengeluhkan perihal keterbatasan lahan, yang mengakibatkan kurangnya ketertiban dalam pengaturan parkir. 

Secara lahan memang kurang luas. Jadi masih sering kepenuhan juga. Terus, untuk parkir mobil sendiri gak ada lahan khusus, jadi kadang tergantung dari petugas parkirnya yang ngatur untuk parkir mobil,” tutur Firmansyah kepada ASPIRASI, pada Selasa, (26/3).

Bahkan, dengan kondisi lahan parkir yang terbatas dan kurang memadai, mahasiswa juga merasa keberatan dengan kenaikan tarif parkir, yang menurut Firmansyah, juga tidak selaras dengan fasilitas yang ada.

“Kalau di (Pondok) Labu Rp2000, (di Limo) kita bayar Rp3000. Ya mungkin cuma beda Rp1000, tapi harusnya ada improvement lebih lah. Karena sebelumnya itu tarifnya Rp2000, cuman ada kenaikan sekitar 2 semester lalu lah,” ungkapnya. 

Pembangunan Kampus Ketiga Digadang-gadang Menjadi Solusi Keterbatasan Lahan Limo

Nyatanya, setelah dikonfirmasi, pihak kampus menyatakan bahwa terbatasnya lahan yang dimiliki oleh UPNVJ saat ini menjadi hambatan utama akan tidak adanya rencana pembangunan area parkir di Kampus Limo. 

“Kita bukan tidak mau membangun (area parkir di Kampus Limo), cuma di mana membangunnya?” ujar Wakil Rektor II Bidang Umum dan Keuangan UPNVJ, Prasetyo Hadi saat ditemui ASPIRASI pada Kamis, (28/3). 

Sementara yang di Limo itu belum bisa karena kesulitan lahan. Karena lahan disana sudah sangat  padat sekali untuk gedung-gedung disitu dipergunakan untuk perkuliahan dan lain-lain,” imbuhnya. 

Lebih lanjut, Prasetyo menjelaskan bahwa pihak kampus akan melakukan koordinasi bersama Forum Pemuda Limo sebagai tanggapan dari keluhan mahasiswa terkait area parkir yang becek saat hujan. 

“Apa yang bisa dibantu UPNVJ dalam hal ini untuk nanti kita upayakan untuk berkoordinasi sama-sama, kita cari jalan keluar bagaimana membuat rasa nyaman adik-adik (mahasiswa), para pegawai, dan dosen ada rasa kenyamanan,” lanjutnya. 

Kedepannya, rencana pembangunan kampus ketiga UPNVJ akan menjadi salah satu upaya yang dilakukan untuk menangani masalah keterbatasan lahan di Kampus Limo, yang berujung membuat area parkirnya menjadi kurang nyaman untuk digunakan bagi sebagian mahasiswa. 

Mengingat UPNVJ harus memenuhi target yang diberikan oleh kementerian untuk menambah jumlah kuota penerimaan mahasiswa setiap tahunnya, pihak kampus tengah mengupayakan untuk mengembangkan kampus ketiga di Parung, Sawangan. 

“Salah satu pemikiran besarnya pimpinan kita rektor dan jajarannya adalah mencari lahan kampus baru supaya tidak desek-desekan disini, karena jumlah mahasiswa yang memang bertambah,” pungkas Prasetyo. 

 

Foto : ASPIRASI/M. Athaya Primananda

Reporter : Salma Mg, Setia Mg. | Editor : Sofwa Najla

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *