Pasar Ramadhan Bendungan Hilir Jadi Destinasi Perburuan Takjil

Wisata

Pasar Ramadhan yang terletak di Jalan Bendungan Hilir (Benhil), Jakarta Pusat merupakan salah satu destinasi bagi masyarakat dari berbagai daerah untuk berbondong-bondong berburu takjil.

Aspirasionline.com — Sore itu, terik matahari tidak seperti biasanya. Terik yang begitu menyengat tubuh membuat ibadah puasa hari itu terasa sangat berat. Berpuasa di bawah teriknya matahari dan polusi yang buruk di Jakarta begitu menguras energi. 

Dalam benakku, timbul pikiran untuk berwisata berburu takjil menjelang berbuka puasa. Aku berjalan menyusuri jalan dan pemukiman padat yang pada akhirnya menuntunku sampai di Pasar Ramadhan Benhil. 

Pilihan destinasi wisata takjilku kala itu jatuh kepada Pasar Ramadhan Benhil bukan tanpa sebab. Pasalnya, pasar ini terdengar hingar-bingar di sosial media lantaran banyak warganet yang berkunjung untuk berburu takjil di sana. Hal itu membuatku penasaran untuk turut mengunjunginya. 

Ternyata, bukan hanya diriku yang penasaran dengan hingar-bingar Pasar Ramadhan Benhil di sosial media (sosmed). Hal demikian juga dirasakan oleh banyak pengunjung yang datang dengan rasa penasarannya hingga menyebabkan antrian panjang di salah satu penjual takjil.

“Iya karena ngeliat di sosmed ini rame banget. Jadi, penasaran langsung kesini,” ujar Triswan, salah seorang yang berkunjung bersama istri dan kedua anak kembarnya menggunakan pakaian putih senada, saat diwawancarai ASPIRASI pada Minggu, (24/3).

Sejauh mata memandang, Pasar Ramadhan Benhil sepertinya telah menjadi pilihan destinasi wisata berburu takjil bagi seluruh kalangan. Tua, muda, pasangan, dan keluarga berbondong-bondong berkunjung untuk berburu takjil di sana.  

Suasana Antusiasme Pengunjung dan Penjual

Aku terus memandangi suasana Pasar Ramadhan Benhil kala itu, melihat begitu antusiasnya pengunjung yang datang untuk membeli berbagai macam takjil yang dijajakan oleh para pedagang yang ada. 

Antusiasme itu dapat kurasakan saat melihat berbagai pengunjung yang sudah memenuhi kawasan Pasar Ramadhan Benhil sedari pukul 3 sore hari. Mereka ramai-ramai mendatangi tiap penjual yang terdapat di berbagai sudut seluruh pasar.

Selain pengunjung, para penjual juga sangat antusias dalam menjajakan dagangannya.  Salah satu penjual takjil bernama Asril dengan semangat memasarkan dagangannya hingga ludes terjual.

“Kolak sama biji salak sih yang jadi favorit disini, jadi orang juga berebut belinya,” terang Asril saat menjelaskan dagangan paling diminati para pengunjung kepada ASPIRASI pada Minggu, (24/3).  

Tak hanya kolak dan biji salak milik Asril yang diminati hingga ludes terjual, seluruh dagangan lainnya di Pasar Ramadhan Benhil juga disapu bersih oleh pengunjung. 

Lebih dari 50 penjual yang menjual berbagai macam makanan dan minuman khas Ramadhan mendapati dagangannya ludes terjual, bahkan sesaat sebelum adzan maghrib berkumandang.

Salah satunya, bubur kampiun yang menjadi primadona takjil di Pasar Ramadhan Benhil kala itu. Ini dibuktikan dengan antrian panjang salah satu penjual bubur kampiun yang sudah membludak sedari pukul 3 sore hingga akhirnya bersih dan tak tersisa pada pukul 4 sore.     

Terdapat pula es teler durian yang berada di pojok salah satu sudut Pasar Ramadhan Benhil yang juga menjadi incaran para pengunjung. Tidak tanggung-tanggung, aku melihat tempat dagangan es teler itu sudah kosong dan sang penjual telah berkemas untuk pergi sedari pukul 5 sore.

Hal ini dibenarkan oleh Heri selaku pedagang es teler durian. Ia mengaku mendapatkan keuntungan yang besar karena es telernya menjadi salah satu takjil favorit pengunjung di Pasar Ramadhan Benhil pada sore itu.

“Es teler hari ini hampir 300 cup terjual dan itupun masih banyak orang nanyain,” ucap Heri dalam wawancara kepada ASPIRASI pada Minggu, (24/3).

Membludaknya Antrian dan Kurangnya Lahan Parkir Pasar Ramadhan Benhil 

Baik penjual dan pengunjung mengaku sangat terbantu dengan hadirnya Pasar Ramadhan yang digelar setahun sekali tersebut. Bagaimana tidak, Pasar Ramadhan Benhil ini menjadi sebuah wadah bagi setiap orang untuk mendapatkan kebahagiaan. 

Para penjual yang terlihat bahagia karena dagangannya yang diburu habis oleh pengunjung, begitu juga para pengunjung ikut terbantu karena bisa membeli aneka takjil untuk disantap pada waktu berbuka puasa. 

“Membantu sangat ya buat masyarakat kayak aku. Jauh-jauh kesini emang mencari buat bukaan, cari takjil di sini,” ujar salah satu pengunjung, Irfan, dalam wawancaranya kepada ASPIRASI pada Minggu, (24/3).

Sayangnya, di samping terbantu nya penjual dan pembeli, juga terdapat keresahan terkait antrian yang membludak dan kenyamanan dari pengunjung maupun penjual.

“Ini kalau kenyamanan, kalau lihat kondisinya sih enggak begitu nyaman ya, karena antriannya mulai dari jam 3 juga udah ngantri,” sahut Triswan.

Memang, sejauh pengamatanku selama berada di sana, antrian panjang yang mengular ke jalan hingga menyebabkan kemacetan dan kondisi berdesakan antar pembeli yang berlalu lalang di antara sempitnya ruang di tengah pasar cukup melelahkan.

Selain itu, lahan parkir yang tidak luas membuat beberapa pengunjung pun menjadi bingung. Banyak mobil dan motor yang parkir dengan sembarang dan memperkeruh kepadatan lalu lintas. Pada akhirnya, kemacetan pun ikut menghiasi suasana sore itu.

“Nah itu, tadi aku nyari parkir yang ada aja, karena ga disediain aja si, karena disini kan banyak pertokoan kan, jadi ya parkir dimana aja,” ucap Irfan setuju.

Guna menjaga kenyamanan dan ketertiban pengunjung dan penjual di Pasar Ramadhan Benhil ke depannya, para pengunjung dan penjual merasa perlu adanya perluasan lahan parkir yang disediakan dari pengelola pasar. Hal tersebut diamini oleh Asril selaku penjual.  

“Ya setiap tahun adain kayak gini (pasar ramadhan), cuman ya lokasi nya lebih lapang lah,” kata Asril. 

Selain perluasan lahan, pemindahan lokasi dan pembuatan lokasi pasar takjil yang tidak terpusat ke satu titik juga merupakan sebuah solusi yang disampaikan Heri saat ku ajak berbincang.

“Paling tidak dibuat titik kumpul baru lagi, jadi orang tuh ga cuman dateng di satu titik doang aja, biar bisa menampung banyak,” pungkas Heri.

 

Foto : Athalla, Mg.

Reporter : Athalla, Mg. | Editor : M. Athaya Primananda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *