Tiga Paslon Ketua dan Wakil Ketua BEM UPNVJ Hadiri Debat Terbuka Pertama
Memasuki akhir tahun 2023 yang merupakan masa pergantian periode politik di kampus hijau, tiga paslon Ketua dan Wakil Ketua BEM UPNVJ periode 2024/2025 dihadapkan dalam agenda debat terbuka pertama di Kampus UPNVJ Pondok Labu.
Aspirasionline.com — Sebagai salah satu rangkaian dari pelaksanaan Pemilihan Raya Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta (PEMIRA UPNVJ) tahun 2023, para pasangan calon (paslon) Ketua dan Wakil Ketua BEM UPNVJ menghadiri agenda debat terbuka pertama.
Debat terbuka pertama calon Ketua dan calon Wakil Ketua BEM UPNVJ digelar pada Jumat, (10/11) pukul 07.00 WIB yang bertempat di Auditorium Bhinneka Tunggal Ika, Kampus Pondok Labu UPNVJ, Jakarta Selatan.
Gelaran debat dihadiri oleh paslon nomor urut satu Masita Marasabessy dan Mohamad Faizul Amri Budianto, paslon nomor urut dua Thariq Rifqi Verdiansyah dan Anggun Dwi Kusumah, dan paslon nomor urut tiga Andrew Matthew Sianturi dan Rayhan Hidayat Pohan.
Berbagai lapisan mahasiswa, mulai dari perwakilan Organisasi Mahasiswa (Ormawa) tingkat fakultas sampai universitas, perwakilan Kelompok Studi Mahasiswa (KSM), perwakilan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), hingga Keluarga Mahasiswa (Kema) secara umum terlihat mengikuti langsung jalannya debat. Beberapa dari yang hadir juga terlihat ikut bertanya langsung ke para paslon untuk menguji kesiapan mereka.
Komitmen Kerja Para Paslon
Pasangan calon nomor urut satu dengan kabinetnya Sandya Karsa memaparkan program kerja unggulan mereka. Di antaranya adalah Beasiswa Advokasi, Sekolah Politik Veteran Jakarta, Pekan Kesehatan Veteran Jakarta, Ruang Kreasi Seni, dan Veteran Market Town.
Mohamad Faizul atau yang kerap disapa Izul selaku calon Wakil Ketua BEM UPNVJ dari nomor urut satu menjelaskan dengan adanya program kerja unggulan mereka, yaitu Sekolah Politik Veteran Jakarta, harapannya Kema akan mampu memahami isu-isu politik lebih dalam, termasuk isu kampus.
“Untuk sosial politik kabinet Sandya Karsa akan lebih ditekankan lag, dikuatkan lagi di internal UPNVJ, jangan hanya kita main di eksternal tanpa adanya internal yang kuat,” tegas Izul, Jumat (10/11).
Paslon nomor urut satu juga menuturkan bahwa akan ada pembekalan dan seleksi bagi calon fungsionaris di kabinetnya nanti.
“Mungkin yang menjadi evaluasi adalah pemberian pembekalan itu ada di pertengahan atau di akhir periode, yang mana seharusnya adalah pembekalan tersebut ada di awal,” tegas Masita sebagai calon Ketua BEM UPNVJ dari nomor urut satu pada Jumat (10/11) siang itu..
Debat kemudian berlanjut ke paslon nomor urut dua dengan nama kabinet Meraki Juang. Thariq dan Anggun memaparkan beberapa program kerja unggulan mereka, di antaranya Pendidikan Politik Pergerakan, Membangun Desa, serta Koordinasi dan Komunikasi Ormawa se-UPNVJ.
Thariq juga menyinggung terkait peranan BEM di tahun-tahun politik. Ia menekankan BEM UPNVJ tidak akan terikat dengan calon legislatif dan eksekutif di tahun-tahun politik.
“Tugas dan fungsi Ormawa di tahun politik adalah dengan menjaga marwah dari demokrasi di Indonesia,” tegasnya.
Paslon nomor urut tiga, Andrew Matthew Sianturi dan Rayhan Hidayat Pohan yang menamakan kabinetnya Kabinet Wilwatikta mengatakan ke depannya arah dan gerak politik mereka akan berkomitmen untuk tetap organik. Mereka berkomitmen untuk bisa terus independen dan terlepas dari segala bentuk intervensi.
“Kita berkomitmen, kita tidak berjanji tapi kita berkomitmen, artinya teman-teman bisa tegur langsung kami,” tegas Rayhan.
Terkait pengelolaan sumber daya manusia, Matthew menjelaskan akan membagi Satuan Pengendalian Internal (SPI) menjadi dua departemen, Departemen Pengembangan Kualitas dan Departemen Pengawasan. Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa nantinya akan menjaring mahasiswa yang memiliki minat dan memiliki kompetensi.
“Kita tidak akan pernah membatasi siapapun untuk menjadi bagian dari BEM UPNVJ, karena BEM UPN ada untuk orang-orang yang masih penasaran dan ingin menggali potensi diri.” tegas Matthew dalam paparannya.
Mempertanyakan Sikap Para Calon Wakil Ketua dan Relevansi Bela Negara
Berdasarkan pantauan ASPIRASI saat agenda debat hari itu, Anter Venus selaku Rektor UPNVJ terlihat tidak menghadiri lokasi acara. Namun, ketika tiba sesi pertanyaan wajib oleh Rektor, salah satu panitia acara ternyata dititipkan pertanyaan untuk diberikan kepada tiga pasangan calon.
Lewat titipan pertanyaan tersebut, Venus mempertanyakan sikap masing-masing paslon dalam melihat terminologi bela negara sebagai nilai yang diusung oleh UPNVJ. Ia bahkan menanyakan terkait adakah kemungkinan nilai-nilai baru yang dapat diusung oleh UPNVJ.
Para paslon kemudian menjawab pertanyaan tersebut dengan sebaik mungkin. Mereka terlihat bersepakat bahwa nilai-nilai bela negara masih relevan untuk diusung oleh UPNVJ.
Tidak ada satupun paslon yang beranggapan bahwa bela negara adalah nilai yang kuno dan usang. Masita mewakili paslon nomor urut satu mengatakan bahwa bela negara adalah wujud cinta pada negara dan nasionalisme. Hal ini juga disetujui oleh paslon selanjutnya.
“Bela negara adalah tanggung jawab atas apa yang negara berikan dan apa yang kita berikan kepada negara,” jawab Thariq mewakili paslon nomor urut dua.
Sedangkan paslon nomor urut tiga, berdasarkan jawaban yang dipaparkan oleh calon Ketua BEM-nya, menyamakan bela negara dengan bela rakyat.
“Bela negara itu bela rakyat, (masih) relevan, dan tidak selalu (tentang) angkat senjata,” ujar Matthew mewakili paslon nomor urut tiga.
Sesi pertanyaan kemudian berlanjut, di penghujung sesi tanya jawab salah satu mahasiswa terlihat mengajukan pertanyaan. Ia bertanya mengenai sikap para calon wakil ketua ketika ketuanya nanti terbukti melakukan pelanggaran atau sesuatu hal yang tidak etis.
Pertanyaan ini kemudian coba dijawab pertama kali oleh calon wakil ketua dari nomor urut tiga. Rayhan mengatakan akan mengoptimalkan peran Satuan SPI untuk melakukan pengawasan dan penindakan terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh fungsionaris BEM nantinya, termasuk juga Ketua BEM.
Rayhan juga menegaskan akan selalu mengingatkan Matthew sebagai ketua untuk tidak keluar dari batas-batas yang sudah ditentukan.
“Kita akan memberdayakan SPI, jadi SPI bukan hanya untuk staf atau kepala bidang saja, tapi juga untuk mengkoordinasi kita berdua juga agar tidak keluar dari batas-batas yang sudah ditentukan sejak awal,” tutur Rayhan selaku calon wakil ketua dari nomor urut tiga.
Setelah itu, jawaban berpindah pada calon wakil ketua dari nomor urut satu. Izul dengan tegas menjamin bahwa Masita sebagai ketua tidak akan melakukan pelanggaran etik seperti diskriminasi kaum disabilitas dan kaum rentan. Izul juga menuturkan bahwa nantinya akan ada Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku untuk semua jajaran kabinet BEM UPNVJ.
“Tidak ada tebang pilih dalam penegakan hukum,” tegas Izul menjawab.
Berlanjut pada jawaban dari calon wakil ketua nomor urut dua, Anggun mengungkapkan bahwa kalau pelanggaran etik yang dilakukan oleh Thariq sebagai ketua, nantinya akan tetap berpegang teguh pada aturan yang ada.
“Kalaupun mas Thariq nanti melanggar hal itu (aturan etik), ya sudah diberhentikan saja,” tegas Anggun.
Foto: ASPIRASI/Teuku Farrel.
Reporter: Teuku Farrel. | Editor: Vedro Imanuel.