Siklon Tropis Yvette Picu Banjir Bandang Bima dan Sumbawa

Nasional

Badan Nasional Penanggulangan bencana (BNPB) menjelaskan siklon tropis Yvette menjadi pemicu terjadinya banjir bandang di Bima dan Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Aspirasionline.com – Kepala Humas dan Pusat data informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan bahwa tingginya banjir yang melanda Kota Bima, Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Bima dipicu oleh curah hujan yang ekstrem pada Selasa hingga Rabu pagi, (20-21/12).

Siklon Torpis Yvette itu saat ini tepat berada di Samudera Hindia Selatan Bali, sekira 620 km sebelah selatan Denpasar dengan arah dan kecepatan gerak Utara Timur Laut telah menyebabkan hujan deras di wilayah Indonesia bagian selatan. Menurut BMKG, diprediksi siklon tropis itu pada 22 Desember 2016, masih berada di Samudera Hindia sekitar 590 km sebelah selatan Denpasar dengan arah dan kecepatan gerak Timur Laut dan kekuatan 85 km/jam (45 knot).

Dengan kondisi tersebut maka siklon tropis Yvette ini akan memberikan dampak terhadap cuaca di Indonesia berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat terjadi di wilayah Jawa Timur bagian Timur dan Selatan, Bali, NTB dan NTT. “Siklon Yvette berdampak terhadap cuaca Indonesia. Siklon ini bisa berdampak terjadinya angin kencang, gelombang laut tinggi, dan hujan lebat. Potensi dampak itu diperkirakan hingga 24 Desember,” ujar Prakirawan BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya Eko Prasetyo, Kamis (22/12), seperti yang dilansir dari Antara.

Selain itu kenaikan permukaan laut antara 2.5 – 4.0 meter di wilayah Laut Jawa bagian tengah dan timur, Samudera Hindia selatan Jawa Tengah hingga Jawa Timur, Perairan selatan Jawa Tengah hingga NTB, Selat Bali bagian selatan, Laut Sumbawa, Laut Flores bagian barat. Gelombang laut dengan ketinggian lebih dari 4.0 meter di wilayah Samudera Hindia selatan Bali hingga NTT dapat berpotensi menambah volume banjir yang terjadi. Hal ini diperparah dengan letak topografi Kota Bima yang berbentuk cekungan.

Akibat dari cuaca ekstem itu, hingga 21 Desember malam, Bima masih terendam banjir. “Listrik padam dan komunikasi sulit dilakukan. Bandara Bima belum dapat digunakan karena terendam banjir. 5 penerbangan hari ini dibatalkan,” tutur Sutopo.

Kepala BNPB telah memerintahkan Tim Reaksi Cepat BNPB untuk berangkat ke lokasi bencana dan memberikan bantuan. Sementara itu BPBD Provinsi NTB telah berkoordinasi dengan PLN NTB. Delapan genset di gudang BPBD NTB bersama dengan bantuan 2 truk logistik diberangkatkan ke Kota Bima pada malam ini.

Koordinasi dengan Dinas Kesehatan pun telah dilakukan untuk mengirim tenaga medis dan obat-obatan. Sedangkan kebutuhan mendesak saat ini adalah perahu karet, permakanan, air bersih, selimut, obat-obatan, genset, tenda, dan lainnya.

Reporter: Taufiq Mg. |Editor: Hersa
Foto: Sumber Istimewa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *