Aksi Kamisan UPNVJ: Bayang-Bayang Tiga Tahun Kepergian Lala

Kabar Sekitar

Rombongan mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta (UPNVJ) melakukan Aksi  Kamisan mengenang tiga tahun kepergian Lala.

Aspirasionline.com – Aksi Kamisan mengenang genap tiga tahun kepergian Lala dilakukan di depan musala Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES), Kampus Limo UPNVJ pada Kamis, 26 September 2024 lalu. 

Dalam balutan serba hitam, massa aksi menuntut kejelasan akan penyelesaian kasus yang terjadi menimpa Lala pada tahun 2021 silam.

Sebelumnya, Fauzia Nabila Luthfi atau kerap disapa Lala merupakan seorang mahasiswi  D3 Fisioterapi angkatan 2020 yang meninggal dunia saat mengikuti kegiatan pembaretan Resimen Mahasiswa (Menwa).

Tiga tahun setelah insiden, barisan mahasiswa kembali menuntut penyelesaian konkret pihak kampus dalam kegiatan Aksi Kamisan kemarin. Aksi bermula pada pukul 20.19 WIB dengan prakata yang disampaikan oleh Fadli Yudhistira selaku Koordinator Lapangan.

Fadli menuturkan, aksi ini telah digelar setiap tahunnya, khusus untuk mengenang kepergian Lala.

“Motifnya adalah karena memang ada peringatan 3 tahun almarhumah Lala, ya, yang dari tahun ke tahun selalu kita lakukan peringatan,” ucap Fadli pada Kamis, (26/9) lalu kepada ASPIRASI saat ditemui di lokasi aksi.

Tidak hanya Fadli, Charisa Sindy selaku Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa FIKES yang ikut hadir pada aksi pun memberikan pernyataan serupa. Bahkan, baginya aksi ini bisa menjadi sarana untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa, terlebih mahasiswa baru (maba).

“Jadi kita mau ngasih tau juga ke teman-teman maba kalau misalkan kita tiap bulan September tuh ada kegiatan untuk mengenang dari kakak tingkat kita sendiri,” jelas Charisa dalam sesi wawancara bersama ASPIRASI pada Kamis, (26/9).

Merujuk Aksi Kamisan pada Kamis, 19 September 2024 sebelumnya, Charisa memberikan pernyataan akan maksud dari persinggungan kedua aksi tersebut.

“Karena di sini kita menyadarkan temen-temen Kema (Keluarga Mahasiswa) dan juga temen-temen mahasiswa baru buat tidak membangkitkan kembali UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) Resimen Mahasiswa tersebut,” ujarnya.

Minimnya Transparansi Penyelesaian Kasus Lala

Salah seorang mahasiswa jurusan Hubungan Internasional angkatan 2022, Mierza Barvezian, yang turut menghadiri kegiatan Aksi Kamisan tersebut memberikan pandangannya terkait transparansi kasus Lala.

“Menurut pandangan saya sendiri ini belum, kampus ini belum transparan serta belum ada kejelasan yang pasti,” ujar Mierza berpendapat saat diwawancarai ASPIRASI pada Kamis, (26/9).

Dirinya beranggapan, masih belum ada sumber konkret yang menjelaskan duduk perkara kasus Lala sehingga banyak versi cerita yang beragam terkait kasus tersebut.

“Bahkan, adik korban sendiri mengaku belum mengetahui secara jelas apa yang menyebabkan kakaknya sendiri kehilangan nyawa,” ungkap Mierza lebih lanjut.

Pada kesempatan yang sama, adik dari korban, Fauzan Rahmat, yang tengah berkuliah di jurusan Teknik Perkapalan UPNVJ, angkatan 2024, mengatakan hal yang senada.

“Saya kurang tahu, karena saya tidak tahu jawaban atau yang diceritakan Menwa kepada keluarga atau ke pihak kampus dan ke keluarga mahasiswa lainnya sama atau tidak,” ungkap Fauzan kepada ASPIRASI pada Kamis, (26/9).

Tidak hanya itu, Fauzan juga turut menyayangkan pengaktifan kembali Menwa tanpa adanya Surat Keputusan (SK) keorganisasian yang jelas.

“Menwa saat ini masih aktif berjalan dan mempunyai anggota-anggota yang baru, tetapi tidak memiliki SK yang jelas dan tidak ada izin yang jelas dari pihak kampus atau pun rektorat,” singgungnya.

Pada akhirnya, Fauzan berharap Menwa akan mempertanggungjawabkan apa yang sudah mereka lakukan.

“Semoga Menwa masih mengikuti apa yang harusnya terjadi, yaitu dibekukan karena tidak memiliki izin dan SK-nya, dan Menwa harus memberikan pernyataan dan menemui Kema-Kema mahasiswa lainnya,” tandasnya.

 

Foto:Abdul Hamid

Reporter:Abdul Hamid | Editor:Natasya Oktavia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *