Seruan Bela Negara: Pernyataan Sikap Civitas Akademika dan Alumni UPNVJ atas Kemerosotan Demokrasi

Berita UPN

Berfokus pada pembebasan demokrasi dan pemilu berintegritas, perwakilan civitas akademika dan alumni UPNVJ menyuarakan pentingnya kredibilitas serta etika dalam berbangsa dan bernegara. 

Aspirasionline.com — Menyusul kampus lain yang telah menyerukan pernyataan sikap terkait melencengnya penyelenggaraan demokrasi di tengah iklim Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta (UPNVJ) ikut menggelar deklarasi yang diinisiasi oleh alumni dan perwakilan civitas akademika pada Selasa, (6/2) di depan Gedung Rektorat Kampus Pondok Labu, Jakarta Selatan.

Deklarasi ini dilaksanakan sebagai wujud keprihatinan atas kondisi demokrasi dan supremasi hukum di Indonesia yang dianggap bertentangan dengan prinsip-prinsip bela negara yang diyakini, sebagaimana disampaikan oleh Sri Lestari Wahyuningroem selaku perwakilan dosen dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

“Bagi kami, menjaga demokrasi adalah manifestasi dari pelaksanaan hak dan kewajiban kami sebagai warga negara,” ucap Sri saat membacakan deklarasi yang diserukan secara terbuka.

“Bagaimanapun juga politik elektoral adalah politik yang harus akuntabel terhadap masyarakat. Jadi kalau masyarakatnya menyatakan ada krisis di situ yang kita tau, ya, krisis terjadi,” imbuh Sri.

Prinsip Bela Negara Melawan Kemerosotan Demokrasi dan Supremasi Hukum 

Pihak civitas dan alumni menyerukan empat poin utama terkait perbaikan nilai-nilai demokrasi. Keempat poin tersebut memuat pernyataan yang mencakup etika berbangsa dan bernegara, penegakan supremasi hukum, partisipasi aktif masyarakat, dan mendukung kebebasan berpendapat.

Poin-poin pernyataan yang diserukan, di antaranya:

  1. Menuntut penyelenggara negara dan seluruh komponen bangsa untuk secara konsisten menjalankan amanat TAP NOMOR VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa.
  2. Mendukung segala upaya dari berbagai komponen bangsa untuk tegaknya hukum yang adil dan partisipasi aktif dalam pelaksanaan dan pengawasan pemilu.
  3. Mendorong dan mendukung perjuangan masyarakat untuk menjaga sendi-sendi demokrasi yang diarahkan untuk mewujudkan masyarakat adil, beradab, dan menjunjung etika berbangsa dan bernegara.
  4. Mendukung terjaminnya kebebasan berpendapat serta menolak berbagai upaya-upaya pembatasan terhadap suara-suara mereka yang berbeda dan kritis.

“Kami memanggil seluruh sivitas akademika dan masyarakat luas untuk ikut berupaya menegakkan sendi-sendi kehidupan sosial dan politik berdasarkan nilai-nilai demokrasi sebagai wujud sikap bela negara,” tutur Sri dalam pembacaan pernyataan sikap. 

Pada kesempatan yang sama, Bilal Sukarno selaku representasi dari alumni UPNVJ juga menerangkan bahwa seruan ini berangkat dari keresahan masyarakat mengenai kondisi Indonesia yang cukup mengkhawatirkan, khususnya dalam kontestasi pemilu.

“Ada potensi ketidaknetralan seorang presiden, ada potensi ketidaknetralan aparat penegak hukum dan seluruh komponen pejabat publik yang akhirnya nanti bisa mendistorsi hasil pemilu,” ujar Bilal saat diwawancarai ASPIRASI selepas deklarasi pada Selasa, (6/2).

Namun, pihak civitas merasa bahwa pernyatan sikap yang diserukan mesti dapat relevan sepanjang masa, mengingat setiap periode kepemimpinan ada kemungkinan memiliki kebobrokan yang sama.  

“Kita melihat tindakannya atau kebijakannya, bukan pada substansi merek-merek atau pelakunya, jadi abuse power bisa berlaku pada siapa pun juga,” ungkap Musa Maliki, perwakilan civitas dosen dari program studi Hubungan Internasional kepada awak media pada Selasa, (6/2). 

Keterlibatan Kampus dalam Menegaskan Pernyataan Sikap

Para pejabat kampus, khususnya jajaran rektorat UPNVJ secara langsung tidak ada keterlibatan yang spesifik selain menyediakan fasilitas untuk keberlangsungan acara. Kendatipun, menurut keterangan Sri, pihak rektorat turut mendukung adanya seruan moral serta pernyataan sikap terhadap isu penyelewengan demokrasi. 

“Jadi, setidaknya Pak Rektor punya komitmen juga terhadap hal yang sama dengan kita, dan tentu semua didukung dan difasilitasi,” tegas Sri ketika ditanyai perihal keterlibatan rektorat.

Tidak hanya civitas akademika dan alumni, keluarga mahasiswa UPNVJ juga ikut melibatkan diri dan turut berpartisipasi pada “Seruan Bela Negara”. Fadli Yudistira selaku koordinator UPNVJ Bergerak juga menerangkan bahwa nantinya akan diadakan lanjutan deklarasi dengan aksi turun ke jalan. 

“Besok akan melaksanakan aksi di Trisakti bersama kawan-kawan mahasiswa se-DKI tentang merespons bagaimana kita memandang pemilu dan demokrasi beberapa saat belakangan,” pungkas Fadli pada Selasa, (6/2). 

 

Foto: Fariz Putra.

Reporter: Rara Siti. | Editor: Nayla Shabrina.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *