Mapala UPNVJ Wajib Penuhi Target 1300 Responden Setuju Sebagai Syarat Pembentukan UKM Baru
Mapala UPNVJ, sebutan baru bagi UKM pengganti Girigahana, ditargetkan mendapatkan 1300 responden mahasiswa yang setuju untuk bisa dibentuk di lingkungan UPNVJ oleh rektorat.
Aspirasionline.com – Akhir tahun lalu, tepatnya pada 29 September 2022, mantan Rektor Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta (UPNVJ) Erna Herawati, resmi membubarkan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang bergerak di bidang pecinta alam. Pembubaran tersebut mengakibatkan nihilnya sebuah wadah yang menunjang minat mahasiswa di bidang tersebut.
Berkaitan dengan hal tersebut, beberapa mahasiswa perwakilan dari Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES), Fakultas Teknik (FT), Fakultas Ilmu Komputer (FIK), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Fakultas Hukum (FH), Fakultas Kedokteran (FK), dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), membentuk tim khusus yang bertujuan untuk mendirikan sebuah UKM baru yang disebut Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) UPNVJ.
“Perwakilan dari tujuh fakultas itu tergabung dalam tim pembentukan UKM baru Mapala UPNVJ ini. Terus aku konsultasi ke teman-teman BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) UPNVJ, ke bagian sinergitas mahasiswanya,” ujar Muhammad Gilang Calon Ketua Umum Mapala UPNVJ pada Kamis, (8/6), melalui Zoom Meeting.
Melalui diskusinya bersama perwakilan dari Bidang Hukum dan Hak Asasi Mahasiswa BEM UPNVJ, Gilang mendapat informasi bahwa dalam rangka pembentukan UKM baru, diperlukan sejumlah 70 Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) dan proposal pengajuan. Persyaratan tersebut akhirnya disetujui oleh Gilang dan tim pembentuk lainnya.
Dengan bantuan BEM UPNVJ, pada Rabu, (7/6), Tim Pembentuk Mapala UPNVJ diberikan kesempatan untuk melakukan presentasi di hadapan Wakil Rektor (Warek) III Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama UPNVJ Ria Maria Theresa dan Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan, dan Kerja sama (AKPK) Intan Hesti Indriana beserta jajarannya.
Mereka menyampaikan visi dan misi pada presentasi tersebut di Gedung Nusantara 2, Kampus Pondok Labu UPNVJ, Jakarta Selatan.
Persyaratan Survei Sejumlah 1300 Responden Setuju
Pemaparan presentasi oleh Tim Pembentuk Mapala selanjutnya diakhiri oleh diskusi dua arah antara pihak Warek dan Biro AKPK. Kepada ASPIRASI, Gilang mengaku bahwa proposalnya tersebut disambut baik oleh pihak kampus.
“Mereka juga menjelaskan permasalahan-permasalahan kenapa Mapala sebelumnya dibekukan atau dibubarkan, kayak biar diantisipasi nih, di Mapala baru ini yang insyaallah aku pimpin ini kalau bisa jangan terulang lagi permasalahan tersebut,” ujar Gilang.
Diskusi tersebut berlanjut membahas mengenai program unggulan yang akan digarap oleh Mapala UPNVJ ke depannya. Seluruh diskusi berjalan lancar hingga pada sesi tanya jawab.
Pada sesi tersebut, pihak kampus menanyakan terkait bagaimana Tim Pembentuk Mapala mendapatkan sejumlah 70 KTM yang dicantumkan di proposal. Gilang, sebagai salah satu tim pengumpul KTM, menjawab bahwa dirinya melakukan pendekatan persuasif terhadap mahasiswa.
“Aku mintain KTM-nya dan aku jelasin kalau KTM ini untuk pembentukan UKM baru. ‘bersedia nggak kalau dipakai?’, terus jawabannya ‘bersedia’, terus aku input ke proposal itu,” tutur Gilang kepada ASPIRASI sambil memperagakan.
Namun, pihak Biro AKPK ternyata telah menghubungi salah satu mahasiswa yang KTM-nya telah dicantumkan di proposal tersebut. Ketika dihubungi, mahasiswa tersebut justru mengaku tidak mengetahui bahwa KTM tersebut digunakan untuk pembentukan UKM baru.
Adanya kekeliruan tersebut menyebabkan Biro AKPK memerintahkan Tim Pembentuk Mapala untuk membuat survei yang berisi seputar pengetahuan mahasiswa mengenai Mapala dan pentingnya Mapala di lingkungan kampus. Survei tersebut ditargetkan sejumlah 10% dari total mahasiswa UPNVJ, yaitu sebanyak 1300 responden mahasiswa yang setuju.
Setelah menyanggupi adanya persyaratan tersebut, esok harinya, tepatnya pada Kamis, (8/6), Tim Pembentuk Mapala melakukan konsultasi kepada Subkoor Kemahasiswaan Biro AKPK Deny Wijaya mengenai survei yang diadakan di Google Form.
Melalui konsultasi tersebut, Deny menambah beberapa poin pada survei tersebut, seperti nomor telepon, penyertaan KTM bagi pendaftar sejumlah 70 KTM dan siap untuk di telepon, adanya setting perekaman email, serta tambahan pertanyaan: apakah kamu mengetahui apa itu Mapala; kegiatan Mapala apa yang kamu ketahui; dan apakah kamu mau masuk Mapala.
Meskipun terasa semakin berat dan rumit, Tim Pembentuk Mapala tetap berusaha untuk menyanggupi permintaan tersebut dengan mulai merevisi survei dan mulai menyebarkannya pada mahasiswa.
Salah satu anggota Tim Pembentuk Mapala UPNVJ Alya Triananda menyampaikan bahwa kendala sebenarnya berasal dari penyebaran survei tersebut yang tidak bisa dilakukan secara langsung dikarenakan jadwal mendekati Ujian Akhir Semester (UAS) mengakibatkan hampir seluruh mahasiswa tidak berada di kampus.
“Ini ‘kan juga lagi minggu tenang ya, jadi mahasiswa itu dikit yang ke kampus, jadi kita nggak bisa yang kayak door to door ke kelas-kelas. Paling kita bisanya cuma minta online,” ungkap Alya pada Kamis, (8/6) di ruang sekretariat ASPIRASI.
Penyebaran survei yang dilakukan secepatnya, menurut Gilang, lantaran adanya target untuk dapat membentuk Mapala UPNVJ sebelum Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) berlangsung.
“Terus kita juga ngejar target sih untuk mengisi survei ini karena ‘kan bentar lagi pengen PKKMB ya, diharapkan kita (Mapala UPNVJ) ‘tuh udah disahin sebelum PKKMB, biar bisa ikut demo UKM,” tuturnya.
Menanggapi adanya persyaratan survei sejumlah 1300 responden mahasiswa yang setuju tersebut, Menteri Hukum dan Hak Asasi Mahasiswa BEM UPNVJ Masita Marasabessy, menyampaikan bahwa syarat tersebut sebenarnya masuk akal untuk melihat bagaimana kemauan mahasiswa dalam pembentukan Mapala. Ia juga menyatakan akan membantu menyampaikan survei tersebut kepada mahasiswa.
“Kalau dari BEM-U pasti sangat membantu karena dari awal kita selalu mendampingi teman-teman Mapala,” ujar Sita kepada ASPIRASI pada Kamis, (8/6) melalui WhatsApp.
Imbauan Pengisian Survei Bagi Mahasiswa
Berkaitan dengan syarat yang diberikan pihak kampus mengenai 1300 responden setuju dalam waktu secepatnya, Mapala UPNVJ meminta kepada mahasiswa UPNVJ untuk dapat mendukung Mapala UPNVJ beserta program-program yang akan dijalankannya.
Gilang menyampaikan bahwa konotasi Mapala tidaklah buruk, melalui Mapala mahasiswa dapat menyalurkan minatnya dan ikut serta mengimplementasikan nilai tridharma perguruan tinggi dan cinta terhadap tanah air.
“Nah, UKM Mapala baru nih akan mengimplementasikan nilai-nilai tersebut melalui beberapa program kerja unggulan yang pastinya akan mengajak mahasiswa dan ormawa (organisasi mahasiswa) ataupun UKM lain dalam program kerja unggulan tersebut,” ucapnya.
Dengan program-program yang nanti akan dijalankan, Gilang berharap bahwa mahasiswa UPNVJ dapat turut serta mengisi survei dan menyetujui adanya pembentukan Mapala UPNVJ yang baru. Kemudian, bagi mahasiswa yang memiliki minat di bidang pecinta alam, ia juga mengajak untuk bergabung saat adanya open recruitment nanti.
“Di survei tersebut kita ada pencantuman KTM dan nomor telepon apabila teman-teman ingin bergabung ke Mapala UPNVJ. Jadi kita menunggu kehadiran teman-teman untuk bergabung dan berpartisipasi aktif,” ujar Gilang penuh harap.
Berikut tautan survei yang bisa diisi oleh Kema UPNVJ: http://bit.ly/SurveyMapalaUPNVeteranJakarta
Selanjutnya, Hana, mahasiswi FIK UPNVJ tahun angkatan 2021 yang menjadi Tim Pembentuk Mapala, turut menyampaikan harapannya untuk Mapala UPNVJ ketika diwawancarai ASPIRASI pada Kamis, (8/6).
“Harapan saya Mapala yang lalu, yang udah dibubarkan jangan sampai dikaitkan lagi di dalam Mapala kita, karena kita udah berupaya untuk membangun kembali dan mewadahi teman-teman kita yang mempunyai bakat di pecinta alam, sayang aja kalau misalnya bakat itu nggak ada wadahnya,” tutupnya.
Foto: rimbakita.com
Reporter: Daffa Almaas. | Editor: Miska Ithra.