UPNVJ Memasuki Tahun Politik, Lima Bakal Calon Rektor Menyampaikan Visi Misinya
Lima bakal calon rektor UPNVJ diberi kesempatan untuk memaparkan visi misi dan program kerja dalam agenda sidang terbuka Senat Universitas. Kegiatan tersebut dihadiri oleh jajaran senat, rektor, tenaga kependidikan, dosen, serta perwakilan mahasiswa.
Aspirasionline.com — Dalam rangka pemilihan rektor Universitas Pembangunan Negeri Veteran Jakarta (UPNVJ) periode 2022-2026, Senat Universitas melangsungkan sidang terbuka di Aula Bhineka Tunggal Ika pada Rabu (31/8). Pada kesempatan itu, kelima bakal calon rektor diberikan waktu untuk memaparkan visi misi dan program kerjanya.
Acara dibuka oleh Master Of Ceremony (MC) pukul 09.10 WIB, dimana tidak tepat dengan waktu yang sudah ditentukan di awal. Acara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Bela Negara, setelah itu dilanjutkan dengan pembacaan doa.
Ketua panitia pelaksana pemilihan rektor, Satria Yudhia Wijaya, mengawali acara dengan membacakan laporan perkembangan dari kegiatan tersebut. Ia mengemukakan bahwa proses pemilihan rektor sudah mulai dilaksanakan sejak bulan April, tetapi nyatanya tahap penjaringan bakal calon rektor sempat diperpanjang sebab terdapat tiga calon yang gugur pada seleksi administrasi.
Akhirnya setelah melalui proses penyeleksian yang cukup panjang, terpilihlah lima bakal calon rektor yang diantaranya ialah Anter Venus, Dudy Heryadi, Wahyu Sulistiadi, H. Abdul Halim, dan H. Taufiq Fredik Pasiak.
“Paparan visi misi dan program kerja ini akan digunakan untuk bahan dan pertimbangan para jajaran Senat Universitas dalam memilih kelima calon rektor,” ucap Jamal Widodo, perwakilan dewan pengawas UPNVJ.
Ia juga menambahkan, “Siapapun nanti yang akan terpilih di akhir, persatuan dan kesatuan antara civitas akademika harus tetap dijaga.”
Ketentuan pada agenda pada hari itu, bahwa para calon rektor hanya dapat memaparkan visi misi dan program kerjanya selama lima belas menit dan sesi tanya jawab juga hanya dibatasi sekitar enam menit dari setiap pertanyaan yang akan diajukan kepada bakal calon rektor.
Ketentuan lainnya ketika salah satu bakal calon rektor memaparkan visi misi dan program kerjanya, keempat bakal calon lainnya akan diminta untuk keluar ruangan terlebih dahulu guna menjaga integritas dan keadilan.
Pemaparan Visi Misi dan Program Kerja tiap Bakal Calon Rektor
Bakal calon rektor nomor urut satu, Anter Venus, menjadi orang pertama yang akan memaparkan visi misi dan program kerjanya. Ia menegaskan pembelajaran bermutu dan inovatif, program kemahasiswaan berprestasi, sarana prasarana pendidikan, serta organisasi dan sistem informasi menjadi beberapa strategi dari sekian banyaknya kerangka program kerja yang Ia tawarkan.
Menjawab pertanyaan terkait program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dari Bambang Waluyo sebagai ketua Senat Universitas, Venus mengemukakan bahwa tidak hanya kemampuan akademik yang mesti dimiliki oleh mahasiswa, tetapi juga kemampuan dan skill di luar bidang program studinya juga perlu dikejar lewat adanya MBKM tersebut.
“Rencana yang ada di masa kepemimpinan sekarang juga masih banyak yang perlu direalisasikan lebih lanjut dan saya akan menjadi bagian dari rencana itu,” ujarnya ketika menjawab pertanyaan dari perwakilan Senat Mahasiswa UPNVJ.
Setelah menghabiskan waktu lebih dari satu jam, Dudy Heryadi sebagai bakal calon rektor nomor urut dua melanjutkan sesi pemaparan. Selain berpegang pada visi untuk menjadikan UPNVJ sebagai kampus berkarakter bela negara, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ini juga mempunyai misi untuk meningkatkan kualitas dosen dan tenaga kependidikan melalui seminar atau pelatihan tertentu. Ia juga merasa bahwa kapasitas serta alokasi dana penelitian untuk para dosen perlu ditingkatkan lagi.
Keinginannya untuk mewajibkan mahasiswa aktif untuk bergabung dalam minimal satu organisasi atau unit kegiatan mahasiswa juga diutarakannya guna menciptakan lulusan yang unggul dan berkualitas. Sayangnya, waktu pemaparan sudah habis sebelum Dudy menyelesaikan program kerja lebih lanjut sehingga dihentikan.
Kendati begitu, sesi tanya jawab tetap dilanjutkan dengan mengundang banyak pertanyaan dari pihak. Salah satunya ialah terkait sarana prasarana. “Karena kampus yang terbatas, untuk menyiasati keterbatasan lahan, saya berencana jikalau membuat gedung lebih baik dibuat tinggi menjulang tingkat ke atas, di lantai paling bawah untuk lahan parkir,” ucapnya.
Setelah waktu istirahat pemaparan visi misi dan program kerja calon rektor UPNVJ dilanjutkan oleh Wahyu Sulistiadi. Ia memfokuskan perencanaannya untuk merealisasikan anggaran lewat sarana dan prasarana dari setiap fakultas. Bahkan, Ia berangan-angan untuk membangun kampus UPNVJ yang ketiga di lahan daerah Jonggol mesti tidak tahu bagaimana cara persis untuk mengimplementasikannya.
Sehabis menutup sesi pemaparannya dengan sebuah pantun, beberapa pertanyaan dari jajaran senat, rektor, maupun mahasiswa serta tenaga pendidikan berhasil dijawab. Salah satu perwakilan dosen UPNVJ, Imam Haryanto, juga turut mengajukan pertanyaan seraya mengkritik kinerja dari Wahyu selama menjabat menjadi dekan fakultas.
“Bagus pertanyaannya, tetapi tidak sesuai dengan fakta. Seorang rektor tidak boleh stay di tempat Pak, nanti tidak akan berkembang, seharusnya pimpinan ikut turun ke lapangan dan mengontrol. Bukan masalah diam di tempat, tetapi bagaimana kerja sama yang baik itu tercipta,” jawab Wahyu yang tidak terima atas perkataan yang menghakimi dirinya.
Sedikit berbeda dari bakal calon sebelumnya, Abdul Halim, bakal calon rektor nomor urut empat memiliki misi perubahan untuk kelembagaan menuju Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN BH), ia berencana untuk menyediakan beasiswa bagi dosen yang ingin melanjutkan jenjang pendidikan doktoral.
Dengan membawa embel-embel “kalau saya jadi rektor” di hampir setiap janji yang diutarakan, Halim merasa bahwa saling percaya dan kerja sama yang terjalin kuat menjadi pondasi utama terwujudnya visi dan misi yang dipaparkan.
“Hanya saya aja yang berpengalaman menjadi calon rektor, keempat lainnya tadi gaada yang berpengalaman,” ujar Halim seraya melempar candaan sembari tertawa.
Berada di penghujung acara, Taufiq Fredik Pasiak, bakal calon rektor nomor urut ke-5 turut menguraikan visi dan misi serta program kerjanya. Serupa dengan bakal calon sebelumnya, Taufiq memiliki program utama dalam peningkatan kesejahteraan lewat mengoptimalkan Badan Layanan Umum (BLU). Dekan Fakultas Kedokteran ini juga berjanji akan menaikkan anggaran mahasiswa, khusunya terkait program kerja organisasi atau unit kegiatan mahasiswa.
“Apapun nanti hasilnya kepercayaan yang akan diberikan kepada saya, buat saya bukanlah suatu hal yang jadi masalah, jabatan apapun itu adalah takdir saya,” kata Taufiq ketika menjawab salah satu pertanyaan dari perwakilan dosen.
Setelah usainya pemaparan terakhir dari Taufiq, pukul 17.26 WIB Bambang Waluyo selaku ketua Senat Universitas resmi menutup sidang terbuka pada hari itu. Yang kemudian akan dilanjutkan dengan sidang tertutup Senat Universitas di Ruang Rapat Nusantara 1.
Setelah pertimbangan yang matang lewat visi misi dan program kerja yang telah dipaparkan, lahirlah keputusan akhir. Dari hasil sidang tertutup malam itu, Senat Universitas yang diketuai oleh Bambang Waluyo mengumumkan ketiga nama calon rektor terpilih yaitu Anter Venus, Dudy Heryadi, dan H. Abdul Halim.
Tanggapan dan Harapan Perwakilan Keluarga Mahasiswa
Reporter ASPIRASI menyempatkan diri untuk mewawancarai beberapa perwakilan dari organisasi mahasiswa yang ikut menyaksikan pemaparan bakal calon rektor tadi.
Salah satunya adalah Fauzan Ahmat, Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) UPNVJ, yang mengutarakan bahwa keterbatasan waktu menjadi kendala yang signifikan. Akibatnya, penyampaian visi misi dan program kerja dari setiap bakal calon rektor kurang optimal.
Tidak hanya itu, menurut Bilal Sukarno, ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UPNVJ, penyampaian visi misi dari setiap bakal calon rektor masih bersifat normatif. Ia sendiri berharap agar Senat Universitas dapat memilih calon rektor yang terbaik, mengingat masa depan mahasiswa UPNVJ ada di tangan mereka.
“Jangan sampai ada keberpihakan tunggal dari Senat Universitas,” tegas Bilal pada saat itu.
Nantinya pada tanggal 8 Oktober 2022, ketiga calon rektor yang terpilih akan diundang oleh keluarga mahasiswa UPNVJ untuk menghadiri sidang terbuka.
“Karena sosialisasi visi misi saat ini kan yang hadir terbatas ya untuk undangan saja, nantinya dengan kegiatan sidang terbuka kita berharap calon rektor bisa mengenalkan lebih dalam lagi tentang apa yang mereka akan bawakan terhadap mahasiswa,” kata Fauzan.
Nantinya juga akan ada pakta integritas untuk calon rektor tandatangani sebagai bukti dari komitmen dan konsistensi akan visi, misi, serta program kerja yang telah disampaikan.
“Bagaimanapun yang akan menjadi rektor UPNVJ nanti kan pertanggungjawabannya juga ke mahasiswa,” tutup Bilal.
Reporter : Nayla Shabrina. | Editor : Tegar Gempa.