Dominasi FH Dalam Pimpinan Kepanitiaan Pemira

Berita UPN

Pemira tahun ini diwarnai oleh dominasi FH dalam pimpinan kepanitian. MPM selaku penyelenggara pemira mengatakan siap untuk mengawal agar panitia pemira tetap bersikap netral.

Aspirasionline.com − Pemilihan Raya (pemira) UPN Veteran Jakarta (Pemira-U) pada tahun 2021 sudah semakin dekat. Pada tahun ini, Pemira diselenggarakan secara daring. Selain itu, pada tahun ini pimpinan panitia Pemira didominasi oleh mahasiswa Fakultas Hukum (FH). Sebut saja Ketua Panitia Pelaksana (Panpel), Wakil Ketua Panitia Pengawas (Panwas), Ketua Panitia Kehormatan Penyelenggara Pemira (PKPP), dan Ketua Dewan Yudisial Pemira (DYP).

Ditanya mengenai dominasi mahasiswa FH pada Pemira tahun ini, Ketua MPM, Helmy Alkatiri malah mengajukan pertanyaan kembali kepada Keluarga Mahasiswa (KEMA) UPNVJ. Ia bertanya-tanya kepada mahasiswa terhadap antusiasme mereka terkait pelaksaan Pemira yang menurutnya merupakan suatu kegiatan yang bergengsi di kampus.

“Pemira itu kan lumayan vital, tapi yang banyak mencalonkan untuk ketua dan wakil tetap dari fakultas yang mendominasi, seperti FH dan FISIP,” ujar Helmy saat diwawancarai ASPIRASI pada Selasa, (9/11).

Helmy mengatakan bahwa hal ini kerap terjadi selama dua tahun terakhir. Meskipun sudah melakukan rekruitmen terbuka dengan melakukan perpanjangan pendaftaran. Lebih lanjut, Helmy menjelaskan bahwa tidak ada ketentuan khusus yang dilihat dari mahasiswa FH sehingga lebih diutamakan untuk menjadi bagian dari kepanitiaan pemira. Ia mengatakan bahwa semua calon ketua kepanitiaan pemira, akan mengikuti rangkaian pendaftaran yang alurnya sudah ditetapkan oleh MPM.

Namun, pihaknya selaku penyelenggara pemira tahun ini memang memilih mahasiswa yang lebih siap dan berkompeten di bidangnya. Hal ini dilakukan demi menyiapkan pemimpin yang berkualitas untuk UPNVJ.

“Ini bukan menyalahkan KEMA, ya, tapi kalo dilihat dari sisi kepekaan temen-temen mahasiswa, loh, bahwasanya kepanitian Pemira ini kan vital. Karena ini akan menyiapkan regenerasi pemimpin bagi UPN itu sendiri,” jelas pria kelahiran Bekasi tersebut.

Layaknya pemilihan kepanitiaan lainnya, Ketua Panpel, Panwas, PKPP, serta DYP juga mengadakan rekrutmen terbuka. Ketika ditanya mengenai MPM sebagai pihak yang melakukan open tender, seakan tidak memberikan representasi kepada fakultas lain, Helmy membantah. Menurutnya, MPM sesungguhnya terdiri dari tujuh anggota terpilih dari tiap fakultas yang sudah mewakilkan suara dari tiap fakultas.

“Hal seperti itu sudah mencakup semua fakultas dan tidak mendominasi hanya satu fakultas saja,” terang Helmy.

Helmy melanjutkan bahwa antusiasme yang minim merupakan sebuah kultur yang harus diubah karena kebiasaan ini sudah sering ditemukan di lingkungan UPN. “Kultur yang seperti ini tuh di UPN selalu pekat, bahwasanya pesta demokrasi itu enggak seperti pesta yang semuanya ingin andil berpartisipasi,” ujarnya.

Selaras dengan Helmy, mahasiswa FISIP, Fachrezzy Aulia Adhi juga mengungkapkan hal yang sama. Ia mengatakan, dominasi mahasiswa FH merupakan hal yang sangat wajar karena di lingkungan UPN sulit untuk membangkitkan semangat mahasiswa untuk ikut andil dalam pelaksanaan pemira.

“Jadi menurut saya, FH ini yang paling unggul dan siap lah hitungannya dalam masalah pemira ini,” ujar Adhi saat dihubungi ASPIRASI pada Jumat (19/11).

Lebih lanjut, ia mengapresiasi antusiasme mahasiswa FH dalam penyelenggaraan pemira tahun ini. Menurutnya, dominasi mahasiswa FH pada panitia pemira tahun ini bukan merupakan suatu masalah. “Meskipun tetap saja banyak sekali unsur dari FH yang terikat kepada pemira karena banyaknya panitia dari FH,” lanjut Adhi.

MPM Akan Mengawasi

Di lain sisi Helmy memastikan tidak ada Paslon BEM-U yang menunggangi panitia penyelenggara Pemira yang dominan berasal dari FH. MPM memastikan bahwa Pemira akan dilaksanakan secara netral sejak awal perekrutan.

“Tentu saja dari awal wawancara ya, semua yang mengikuti rekrutmen terbuka pas wawancara dari pimpinannya itu dipastikan semuanya bersikap netral,” jawab Helmy.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa MPM bukan hanya membentuk kepanitiaan pemira lalu membiarkan dan mendiamkannya saja. Namun, pihaknya akan tetap mengawal dan melihat kondisi jikalau terjadi ketidaknetralan dari panitia penyelenggara.

“Pun kalau itu terjadi dan ada buktinya, MPM yang akan bertanggung jawab,” tutup Helmy.

Reporter: Miska Ithra Syahirah | Editor: M. Faisal Reza.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *