Debat Terbuka Pemira BEM-U: Melihat Perspektif Antar Paslon Terhadap Isu Kampus
Sabtu (13/11) telah berlangsung debat pertama paslon Ketua dan Wakil Ketua BEM UPNVJ 2021 yang diselenggarakan secara daring melalui zoom meeting dan disiarkan langsung di kanal youtube PEMIRA UPN Veteran Jakarta.
Aspirasionline.com — Tidak seperti potret Pemilihan Raya (PEMIRA) tahun sebelumnya—satu paslon yang melawan kotak kosong, PEMIRA tahun ini diwarnai dengan adanya dua paslon. Paslon nomor urut pertama, yaitu Agam M. Hadhid dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) 2019 dan wakilnya Adhitya Satrio W. F dari Fakultas Teknik (FT) 2019. Sementara, paslon nomor urut dua, yaitu Bilal Sukarno dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) 2019 dan wakilnya Ghatfhan Hanif dari Fakultas Hukum (FH) 2019.
Pada debat ini pun, kedua paslon saling menyampaikan visi dan misi, gagasan, pertanyaan, serta saran untuk menduduki kursi Ketua dan Wakil Ketua BEM UPN Veteran Jakarta Periode 2021/2022.
Dalam debatnya, salah satu calon ketua paslon nomor urut satu menyebutkan visi yang akan mereka bawa untuk satu tahun kedepan jika terpilih sebagai ketua dan wakil ketua BEM UPNVJ.
“Kami ingin menjadikan mahasiswa UPN Veteran Jakarta yang berkompeten, membangun kesadaran sebagai mahasiswa yang berjiwa bela negara dengan menjadikan Badan Eksekutif Mahasiswa untuk menampung semua inspirasi dan aspirasi demi membawa perubahan baik bagi mahasiwa UPN Veteran Jakarta,” ujar Agam.
Sementara, paslon nomor urut dua, dalam visinya mereka akan mewujudkan BEM UPNVJ sebagai simpul perjuangan dan kreativitas mahasiswa yang memiliki nilai kerakyatan, nilai intelektual, nilai inklusif, inovatif, dan berkelanjutan.
Sesi Tanya Jawab Antara Paslon
Dalam sesi tanya jawab panelis, kedua paslon diberikan pertanyaan mengenai langkah konkrit dalam mensinergikan mahasiswa UPNVJ. Agam, paslon nomor urut satu mengatakan, pihaknya memiliki sebuah program kerja Sinergi Mahasiswa (SIMAS) sebagai solusi dalam mensinergikan mahasiswa.
Agam menjelaskan, SIMAS merupakan sebuah proker yang mewadahi mahasiswa untuk saling bertemu dan berdiskusi yang berfokus pada pengenalan baik dari fakultas, jurusan, atau pun ormawa-ormawa di UPNVJ.
“Dengan SIMAS mahasiswa akan lebih mudah bersinergi dan mahasiswa akan lebih mudah memahami satu sama lain,” ujar Agam. Dengan itu mereka yakin sinergitas akan tercapai dengan cukup baik.
Di lain paslon, Bilal calon ketua dari paslon nomor urut dua menjelaskan, pihaknya dari awal telah mendesain bagaimana mereka mengkonsolidasikan diri mereka di awal.
“Jadi yang termuat dari simpul juang ini bukan gagasan dari kita berdua, tapi gagasan dari teman-teman yang mungkin sudah menuangkan gagasannya di sini (red. BEM UPNVJ). Pondasi awalnya adalah itu,” ucap Bilal.
Selain itu, Bilal menyebutkan pihaknya akan mencoba memisahkan kerja-kerja BEM Universitas, BEM Fakultas, dan Himpunan, Menurutnya, ketika fokus dan kerja-kerjanya berbeda namun memiliki orientasi kerja sama maka tidak akan tumpang tindih.
Persoalan lain yang juga dibahas, yaitu mengenai isu yang akan dikawal dari awal hingga akhir periode. Agam mengatakan bahwa pihaknya akan mengawal mengenai rendahnya aspek demokrasi yang ada di Indonesia sekarang dengan menawarkan diri menjadi agent of change yang memiliki kontrol sosial tinggi.
“Berdasarkan data yang telah disampaikan oleh banyak sekali lembaga survei, sekarang ini indeks demokrasi Indonesia sangat turun dan tingkat kepercayaan terhadap pemerintah juga sangat turun. Maka di sini kami sebagai mahasiswa benar-benar akan menawarkan diri sebagai agent of change yang punya kontrol sosial tinggi yang juga dianggap sebagai kaum intelektual oleh masyarakat Indonesia,” jelas Agam.
Sementara itu, pihak Bilal akan mengawal isu mengenai penyertaan mahasiswa dalam konteks bersuara. Menurutnya, selama ini BEM Universitas sering kali mengatasnamakan Keluarga Mahasiswa (KEMA) setiap turun ke jalan, tetapi tidak pernah melibatkan mahasiswa sedikitpun.
“Hasil akhirnya kita akan terus membersamai teman-teman mahasiswa supaya ketika kita turun aksi, ketika kita turun ke jalan, teman-teman mahasiswa benar-benar paham, dilibatkan, dan benar kita membawa keluarga mahasiswa UPNVJ bukan sekedar membawa nama institusi BEM semata,” jelas Bilal.
Sikap Paslon Terhadap Isu-Isu di Lingkungan Kampus
Ketika ditanya mengenai pro-kontra terhadap Permendikbud no. 30 tahun 2021 yang mengatur tentang tindakan kekerasan seksual di lingkungan kampus, kedua paslon berada di pihak pro terhadap aturan tersebut.
“Kami akan menyetujui peraturan ini tapi dengan bersyarat,” ucap Agam menjawab pertanyaan tersebut. Dalam pengimplementasiannya, paslon nomor urut satu akan melakukan koordinasi dengan lembaga dan organisasi yang berada di UPNVJ.
Berbeda dengan paslon nomor urut dua yang dengan tegas mendukung Permendikbud tersebut. “Sikap kami tegas, tetap mendukung Permen tersebut.” ungkap Bilal.
Pihaknya siap mengawal Permen tersebut berikut dengan lanjutan dan pengimplementasiannya. “Kita akan mendesak untuk mencoba bagaimana mahasiswa dilibatkan dalam pembentukan satuan tugas,” lanjutnya.
Pertanyaan selanjutnya berfokus kepada kemahasiswaan mengenai isu yang selalu terjadi di lingkungan kampus. Dalam penanganannya, paslon nomor urut dua membawa inovasi, yaitu menciptakan suatu gerakan sosial yang melibatkan KEMA UPNVJ.
“Kita melibatkan keluarga mahasiswa UPN Veteran Jakarta dari awal dan kita menciptakan suatu rumusan masalah yang jelas. Kita akan menciptakan suatu gerakan sosial, kita akan menciptakan suatu hal yang berkelanjutan,” jelas Bilal.
Tambahan jawaban pun datang dari paslon nomor urut satu, yang mengungkapkan akan turut serta melibatkan KEMA sebagai inovasi agar isu yang selalu terjadi di lingkungan kampus tidak terjadi pengulangan kembali.
Pelaksanaan debat calon ketua dan wakil ketua BEM UPNVJ pun berakhir kondusif, walau pada sesi awal moderator mengalami gangguan koneksi. Adapun gangguan kecil lainnya terlihat pada saat panitia mengganti timer pada sesi tanya jawab antar paslon dan sesi tanya jawab audiens yang mengakibatkan jeda waktu pada debat.
Reporter: Verena Nisa | Editor: Yurri Nurnazila