Jadi Tren Fesyen, Bagaimana Penggunaan Strap Mask yang Benar?

Forum Akademika

Penggunaan strap mask sebagai aksesoris “pasangan” masker sedang menjadi tren dan dipakai banyak masyarakat khususnya dikalangan anak muda.  Namun, akibat kesalahan pemakaian strap mask pun tidak bisa dihindari. Salah satunya akan membahayakan kesehatan bahkan dapat menjadi media penular covid-19.

Aspirasionline.com — Sejak proses penyebaran covid-19 yang tak kunjung usai, anjuran penggunaan masker pun mulai ditetapkan oleh World Health Organization (WHO), demi mencegah terjadinya penularan covid-19. Dalam hal ini, masker merupakan salah satu alat pelindung diri yang memiliki berbagai manfaat. Seperti mencegah masuknya droplet dari seseorang yang terinfeksi covid-19, agar tidak masuk ke dalam saluran pernapasan.

Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ), Afif Amir Amrullah mengungkapkan, selain mencegah penularan virus, penggunaan masker juga memiliki tiga fungsi lain, diantaranya sebagai alat untuk menyembunyikan identitas, mengurangi resiko ketika berinteraksi dengan orang lain, dan mencegah kejadian-kejadian akibat polusi.

Afif sendiri mengaku, ia memang sudah terbiasa menggunakan masker dalam kegiatan sehari-hari jauh sebelum pandemi. Mengingat dirinya yang memang sensitif terhadap asap rokok dan polusi.

“Sehingga, sebelum diberlakukannya penggunaan masker oleh pemerintah secara massif pun, saya sudah rutin menggunakan masker untuk mencegah kejadian-kejadian akibat polusi,” jelas Afif kepada ASPIRASI pada Kamis (17/6).

Adanya himbauan untuk menggunakan masker saat akan melakukan aktivitas di luar rumah pada saat ini, tentunya memiliki pengaruh dalam kehidupan. Salah satunya perubahan dalam tren fesyen.

Dengan adanya kewajiban tersebut, masker yang awalnya merupakan alat pelindung diri (APD) kini bertambah fungsi sebagai busana pelengkap sehari-hari. Hal tersebut secara tidak langsung menjadi penyebab munculnya beragam pilihan masker untuk disesuaikan dengan pakaian yang dipakai.

Selain beragamnya pilihan masker saat ini, berbagai jenis aksesoris yang tidak kalah diperlukan untuk melindungi diri dari covid-19 pun mulai bermunculan. Aksesoris ini tentunya juga mampu menunjang tampilan agar lebih menarik.

Tali masker atau yang biasa dikenal sebagai strap mask, menjadi salah satunya. Strap mask merupakan salah satu aksesoris “pasangan” masker yang saat ini sedang menjadi tren khususnya dikalangan anak muda. Bahan pembuatannya sendiri sangat beragam, biasanya ada yang terbuat dari rantai kecil, anyaman benang, juga manik-manik.

Strap mask digunakan karena diklaim memiliki banyak manfaat. Salah satunya dapat mengatasi kesulitan dalam menggunakan dan melepaskan masker khususnya bagi kaum perempuan muslim yang berhijab.

Hal ini seperti yang dirasakan Zainatul Sirti atau lebih sering disapa Oca, seorang mahasiswi UPNVJ yang sejak dua bulan lalu telah menggunakan strap mask. “Karena saya menggunakan kerudung, jadi agar saya tidak kesulitan dalam menggunakan dan melepaskannya, maka strap mask sangat membantu dalam penggunaan masker,” ujar perempuan itu pada ASPIRASI, Kamis, (17/06).

Dampak Negatif Penggunaan Strap Mask

Tidak melulu mendatangkan manfaat, strap mask yang memiliki berbagai manfaat tersebut pun, ternyata juga memiliki dampak negatif bila tidak digunakan dengan benar.

Menurut Oca, efektivitas dari strap mask tersebut dapat dipengaruhi oleh pribadi masing-masing penggunanya.  “Menurut saya strap mask membantu efektivitas masker. Tapi bisa mengurangi juga, karena ada beberapa orang yang kalau pakai strap mask jadi gaya-gayaan doang, biar kelihatan pake masker aja gitu. Tergantung pribadi masing-masing,” ujarnya.

Sementara bagi Afif, ia mengatakan bahwa apabila masker dilepas dan digantungkan ke bagian wajah  depan, kemudian masker dipakai kembali, akan ada kemungkinan bagian dalam masker terkontaminasi. Akibatnya, pemanfaatan dari masker akan berkurang,  bahkan beresiko menimbulkan komplikasi atau penularan covid-19.

“Kalau itu hanya sekedar dipakai ya intinya untuk sebagai fesyen gapapa, ya. Tapi ketika dilepas, kemudian ditaruh di depan badan dia, itu yang akan menjadi masalah. Harusnya dipakai secara continue apabila dia melakukan aktivitas diluar dan banyak orang,” tutur Afif.

Sebagai tambahan, Afif pun membagikan tips memakai masker yang benar untuk meminimalisir penularan covid-19. Ia menganjurkan untuk menjaga kesterilan masker bagian dalam, dan melepaskan masker hanya pada bagian strap nya saja.

“Yang penting bagian yang bersentuhan dengan hidung, bagian depan itu hendaknya jangan terkontaminasi atau kontak dengan tangan. Jadi, lepaskanlah hanya pada bagian talinya saja yang dipegang,” tutupnya.

Reporter: Verena Nisa | Editor: Azzahra Dhea.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *