UPNVJ Akan Berlakukan Program Pembelajaran Lintas Prodi

Berita UPN

Mulai awal tahun 2021, UPNVJ akan berlakukan Pembelajaran Luar Program Studi (PLPS). Saat ini pihak universitas sudah dalam tahap pematangan.

Aspirasionline.com- Kampus Merdeka adalah program anyar yang digaungkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim. Salah satu programnya, mahasiswa dapat mengambil pembelajaran lintas jurusan atau Pembelajaran Luar Program Studi (PLPS). Nantinya mahasiswa pada jenjang sarjana bisa mendapat kesempatan untuk belajar di luar program studinya selama tiga semester.

Wakil Rektor (Warek) I Bidang Akademik, Anter Venus mengatakan bahwa pihak kampus sudah menetapkan aturan terkait program PLPS. Menurut keterangannya, PLPS akan berlaku mulai semester depan.

“Pada prinsipnya universitas sudah membuka. PLPS boleh dilaksanakan dalam fakultas atau antarfakultas, karena ini kebijakan masing-masing fakultas mengenai bagaimana nanti fakultas menyikapi ini, mata kuliah apa saja (yang dapat diambil, red.),” tutur Venus saat ditemui ASPIRASI pada Selasa, (1/12).

Lebih lanjut, Venus mengatakan bahwa Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) dan Fakultas Kedokteran (FK) bukan merupakan peserta dalam program PLPS ini. Namun, menurutnya, FIKES dan FK dapat menampung mahasiswa dari prodi lain selama kedua fakultas tersebut bersedia.

“Tetapi jika mereka bersedia menampung mahasiswa dari prodi lain, boleh saja nanti kita tentukan. Karena mereka bukan bagian dari program Kampus Merdeka,” sambungnya.

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Dudy Heryadi mengatakan pihaknya juga sedang bersiap untuk melaksanakan program tersebut. Dedy mengatakan bahwa nantinya FISIP akan menerapkan Kurikulum Kampus Merdeka secara penuh. Draf program PLPS kini masih dalam tahap pembahasan. Saat ini, kata Dudy, berbagai rencana dan skenario terkait PLPS di FISIP sudah disiapkan dan tengah dalam tahap pematangan.

“Program ini termasuk dalam kebijakan kurikulum baru sehingga ada sedikit perbedaan dari kurikulum sebelumnya,” jelas Dudy saat dihubungi ASPIRASI pada Senin (30/11).

Lebih lanjut Dudy menjelaskan bahwa nantinya program ini akan terbagi ke dalam beberapa semester, yakni semester 3, 4, 5, dan 7. Dudy juga menjelaskan total SKS yang dapat diambil mahasiswa pada PLPS ini sekitar 20 SKS.

“Mahasiswa semester 6 diperbolehkan mengambil mata kuliah di perguruan tinggi lain sedangkan untuk mahasiswa semester 1 dan 2, PLPS belum berlaku,” pungkas Dudy.

Dudy juga menekankan bahwa program ini bersifat sukarela dan tidak wajib. Menurutnya, bagi mahasiswa yang hanya ingin fokus dengan program studinya diperbolehkan. Kendati demikian, Dudy mengimbau mahasiswa untuk mengikuti program ini dengan harapan mahasiswa dapat menambah ilmu baru dari bidang lain. “Mahasiswa juga nantinya akan diberikan panduan dalam memilih mata kuliah dalam program PLPS agar lebih efektif,” jelas Dudy.

Sita Narawita Puteri, mahasiswa di fakultas lain, menyambut baik program PLPS yang juga akan berlaku di fakultasnya. Menurutnya, dengan mengikuti program PLPS mahasiswa dapat memiliki nilai tambah dan ilmu yang lebih luas. Ia pun mengatakan program tersebut cukup menarik diikuti.

“Bagus sih misalnya anak Hukum Bisnis bisa jadi belajar Manajemen dan bisa jadi nilai tambahan dan menarik kalau diterapin menurut aku,” kata mahasiswa Fakultas Hukum 2019 itu.

Sudah Diterapkan Kampus Lain

Saat ini, beberapa kampus lain sudah mulai menjalankan program PLPS, salah satunya Universitas Indonesia (UI). Muhammad Badrian, mahasiswa Kriminologi FISIP UI semester 3, mengatakan bahwa dirinya tengah menjalani PLPS.

“Di UI, mata kuliah yang diambil di program PLPS harus serumpun. Sebagai contoh, jurusan saya termasuk dalam rumpun soshum (sosial humaniora, red.) yaitu Kriminologi, jadi cuma memilih mata kuliah dalam rumpun soshum saja,” jelas Badrian.

Badrian sendiri memilih mata kuliah Hukum Zakat dan Wakaf dari Fakultas Hukum. Ia mengatakan program PLPS di UI juga hanya bersifat sukarela berdasarkan kemauan mahasiswa.

Serupa juga dengan Erfan Nurtetha, mahasiswa FISIP UI. Ia menjelaskan bahwa masing-masing mahasiswa akan mendapatkan daftar-daftar mata kuliah yang dapat diambil pada program PLPS melalui Departemen Advokasi Kesejahteraan Masyarakat (Adkesma) mahasiswa di tiap angkatan. Selanjutnya, mahasiswa dapat memilih mata kuliah dari tiap fakultas sesudah berdiskusi dengan dosen pembimbing. Erfan juga menambahkan bahwa pengambilan matkul tersebut harus disesuaikan dengan SKS.

“Misalnya SKS lu semester ini tersisa 2 SKS dari 21 SKS sedangkan mata kuliah lintas jurusan yang lu mau itu 3 SKS, jadi gak bisa karena harus disesuaikan dengan jumlah SKS,” tutur Erfan.

Reporter: Cissa Mg, Mutiara Mg | Editor: Shafa Azzahra.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *