Mozzafiato: Konser Paduan Suara Virtual Perdana dari PSM Gita Atvayatva
Kendati dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19, konser Mozzafiato PSM Gita Advayatva UPNVJ sukses digelar secara daring.
Aspirasionline.com – Paduan Suara Mahasiswa Gita Advayatva (PSMGA) Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ) kembali menggelar konser tahunannya. Berbeda dari tahun sebelumnya, kali ini konser dilakukan secara daring di kanal YouTube PSMGA pada Sabtu, (24/10) lalu.
Konser dibuka dengan PSMGA yang membawakan lagu nasional berjudul Ibu Pertiwi. Konser daring pun berjalan lancar dengan membawakan total sepuluh lagu dan ditutup dengan lagu OST Crayon Shincan.
Mozzafiato merupakan konser PSMGA yang digelar setiap tahunnya. Pada tahun keempat ini, PSMGA memilih tema ‘Harmoni Seribu Rasa: Laungkan Rasa Dengan Melodi’. Ketua Pelaksana Konser Virtual Mozzafiato, Jody Kurnia Alviansyah mengatakan bahwa Mozzafiato sendiri berasal dari Bahasa Italia yang memiliki arti ‘megah’ atau ‘mempesona’.
Jody juga menerangkan bahwa PSMGA mengharapkan konser kali ini dapat memukau dan menggugah perasaan orang-orang yang menontonnya. Selain itu, Jody juga berharap agar konser daring ini dapat meninggalkan kesan di setiap penonton virtual.
“Jadi konsernya virtual tetapi tetap kita kemas seperti konser-konser offline pada tahun sebelumnya,” ungkap Jody kepada ASPIRASI.
Jody menerangkan bahwa ada makna tersendiri bagi PSMGA ketika memilih Harmoni Seribu Rasa sebagai tema Mozzafiato tahun ini. Harmoni Seribu Rasa sendiri memiliki arti bahwa setiap orang pasti memiliki perasaan mulai dari sedih, senang, marah, hingga bersemangat. “Konsep ceritanya sendiri sih kita tuh menggambarkan perasaan seseorang yang pasti dialami setiap harinya dan dialami banyak orang,” terangnya.
PSMGA sendiri mengartikannya dengan bahwa ada banyak rasa yang bisa disatukan dalam satu melodi. Tema yang diangkat pun memiliki makna bahwa banyak perasaan yang dapat disuarakan dengan melodi. Hal ini dipertegas oleh arti kata dari laung sendiri dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah bersuara atau menyuarakan.
Persiapan Konser Virtual Pertama
Konser yang pada awalnya akan dilakukan secara offline seperti pada tahun-tahun sebelumnya. Kendati merebaknya wabah Covid-19, PSMGA pada bulan juli akhirnya memutuskan untuk merubah konsep menjadi konser virtual. Sebagai ketua pelaksana, Jody mengakui bahwa pada awalnya PSMGA masih awam dalam menggelar konser daring.
“Alhamdulillahnya engga jauh dari kita memutuskan keputusan itu, paduan suara dari UNS itu mengadakan virtual konser, kita banyak belajar dari virtual konsernya mereka. Jadi istilahnya kita engga awam banget gitu,” terang Jody.
Ketika ditanya mengenai kendala, Jody menerangkan bahwa kendala utama dalam pelaksanan konser daring ini adalah dana. Hal ini dikarenakan, dana usaha tidak dapat melakukan dana usaha secara langsung seperti pada tahun-tahun sebelumnya. “Kendala terbesar itu di masalah biaya, karena yang biasanya kita danusan secara langsung di kampus gitu kan sekarang udah ngga bisa danusan,” jelasnya.
Meskipun bukan kendala utama, Jody juga menyatakan bahwa kendala komunikasi masih menjadi persoalan dalam persiapan Mozzafiato tahun ini. Selama kurang lebih 10 bulan PSMGA mempersiapkan Mozzafiato, akhirnya konser digelar dengan sukses dan membawakan 10 judul lagu.
Sebagai konser daring yang pertama kali digelar PSMGA, pada awalnya banyak civitas akademika UPNVJ yang kaget dan bingung. “Mereka pada kaget sih serta bingung. Karena mereka belum pernah mendengar virtual konser, belum pernah mendengar virtual choir,” jelas Jody.
Kendati demikian, antusias civitas akademika UPNVJ terlihat dari respon positif yang diberikan kepada PSMGA. Banyak dari mereka yang tidak menyangka bahwa konser virtual dapat dikemas dalam bentuk yang sangat rapi.
Kedepannya, Jody berharap bahwa PSMGA bisa lebih berkembang dan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Ia juga berharap bahwa konser-konser PSMGA selanjutnya agar makin sukses dan lebih dikenal banyak orang.
“Semoga bisa jauh lebih berkembang, bisa jauh lebih tinggi berlayarnya, bisa lebih jauh dikenal banyak orang bisa jauh lebih bagus dari tahun ini bahkan tahun-tahun sebelumnya,” tutupnya.
Reporter: Dilla Andieni | Editor: Fadhila Wijaya.