Perayaan Dies Natalis UPNVJ Ala Universitas dan Mahasiswa
Puncak acara Dies Natalis Kampus Hijau yang bertempat di Auditorium berlangsung meriah. Namun, di sisi lain sejumlah mahasiswa menjadikan hari tersebut untuk menyampaikan aspirasi dan kekecewaan terhadap UPNVJ.
Aspirasionline.com – Jumat (6/10) merupakan puncak dari acara Dies Natalis Penegerian Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta (UPNVJ) yang ke-3 dan 54 tahun berdirinya kampus UPNVJ. Rangkaian acara yang terangkum sejak 17 Agustus lalu, ditutup dengan berbagai macam penampilan baik dari mahasiswa maupun dosen UPNVJ. Bertempat di Auditorium UPNVJ terlihat ruangan dipadati oleh jajaran rektorat, dekanat, dosen, staf, dan mahasiswa.
Seperti dilansir dari upnvj.ac.id, acara diawali dengan sambutan Rektor UPNVJ, Eddy S. Siradj yang menyampaikan posisi UPNVJ pada tahun 2016 berada di peringkat 104 dari 3.244 Perguruan Tinggi se-Indonesia. Seluruh hadirin terlihat antusiasme terhadap jalannya acara. Di sisi lain, Organisasi Mahasiswa (ormawa) juga bersiap untuk merayakan Dies Natalis UPNVJ dengan caranya sendiri.
Berbeda jauh dengan perayaan yang dilangsungkan oleh universitas, perayaan Dies Natalais UPNVJ ala mahasiswa ini juga dimaksudkan untuk menyiratkan aspirasi dan kekecewaan mahasiswa terhadap UPNVJ yang dianggap tertinggal oleh Universitas Pembangunan Nasional (UPN) “Veteran” Yogyakarta, dan Jawa Timur karena masalah di universitas, masalah yang timbul di fakultas, dan masalah-masalah lainnya.
Perayaan ala mahasiswa ini berlangsung pada sore hari, terlihat di depan Fakultas Ilmu Komputer (FIK) mahasiswa yang merupakan ormawa dari Fakultas Teknik (FT) dan Fakultas Hukum (FH) berkumpul. Tepat pukul lima sore, mereka berjalan mengelilingi UPNVJ sembari menyanyikan lagu Selamat Ulang Tahun.
Selain itu, mereka juga membawakan spanduk putih yang bertuliskan ‘Selamat Ulang Tahun UPNVJ’ dan ‘Suara Kami dibungkam’. Dengan titik akhir di Lapangan Upacara UPNVJ, mereka berkumpul dan membaca bersama-sama Sumpah Pemuda dan dilanjutkan oleh pidato seorang mahasiswa. “Kami menolak dengan tegas atas hilangnya asas demokrasi dan hak berorganisasi,” ucap pria berbadan tinggi tersebut dengan tegas.
Reporter : Maharani |Editor : Donal