Mahasiswa D-III Keperawatan Lolos PHBD
D-lll Keperawatan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta (UPNVJ) berhasil lolos tahap akhir PHBD setelah melewati tiga tahap.
Aspirasionline.com – Program Hibah Bina Desa (PHBD) adalah salah satu program dari Kementerian Riset, Teknlogi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) yang ditawarkan setiap tahun kepada organisasi mahasiswa baik Ikatan Organisasi Mahasiswa Sejenis (IOMS), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) maupun Lembaga Eksekutif Mahasiswa untuk berperan serta dalam memberdayakan masyarakat. PHBD diluncurkan mulai tahun 2011 guna memberikan motivasi dan menumbuhkan kepedulian mahasiswa dalam memberikan kontribusi pada pembangunan desa.
Pengusul PHBD merupakan kelompok mahasiswa aktif program Sarjana atau Diploma berbagai disiplin yang tergabung di dalam organisasi kemahasiswaan baik IOMS, UKM, maupun lembaga eksekutif mahasiswa dan disetujui oleh Pemimpin Perguruan Tinggi pelaksana. PHBD diikuti oleh mahasiswa berbentuk kelompok yang terdiri dari minimal tujuh orang dengan diketuai oleh satu orang, dan satu orang dosen pembimbing.
Melalui PHBD, diharapkan masyarakat sekitar dapat meningkat baik dari segi kesehatan, pendidikan dan pendapatan. Salah satunya ialah kelompok D-lll Keperawatan yang menghasilkan produk kompos, ecobrik, dan bank sampah. “Intinya adalah pemberdayaan masyarakat, sama seperti tugas kita, universitas sebagai pusat penelitian dan pengabdian,” ujar Diah Ratnawati selaku dosen pembimbing PHBD D-lll Keperawatan pada Kamis (24/8).
Persiapan awal PHBD yaitu mencari desa yang akan dijadikan sasaran, setelah itu konsultasikan dengan dosen pembimbing. D-III Keperawatan sendiri memilih desa pelosok di daerah Bogor karena desa di Limo sudah sering diberdayakan. “Sebenarnya ada Memorandum of Understanding (MoU) dari Dinas Kesehatan Kota Bogor untuk mencari desa binaan yang mempunyai riwayat kesehatan buruk dan ada yang bisa diberdayakan dari desa tersebut”, ungkap dosen mata kuliah keperawatan komunitas UPNVJ.
PHBD sendiri memiliki tiga proses yakni pra proposal, proposal, dan workshop. Tahap pra proposal dimulai dari bulan Februari hingga Maret, tahap proposal dimulai dari bulan Maret hingga April, dan tahap workshop dimulai dari bulan April hingga Mei. Sedangkan bulan Mei hingga Juni adalah pengumuman pendanaan.
Ketua PHBD D-lll Keperawatan mengungkapkan bahwa pada tahap pra proposal dari 2.874 proposal yang masuk sekitar 401 proposal yang lolos. Dari UPNVJ berhasil lolos lima kelompok yakni S1 Keperawatan, Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) , Teknik Industri, dan dua proposal dari D – III Keperawatan.
Setelah berhasil lolos tahap pra proposal maka tahap selanjutnya adalah tahap proposal. Pada tahap ini, proposal yang masuk lebih ketat lagi yakni hanya sekitar 200 proposal yang berhasil lolos. Selanjutnya tahap akhir dari PHBD adalah workshop. Pada tahap ini, dari sekitar 200 proposal yang masuk diseleksi lagi menjadi 100 proposal. Pada tahap ini hanya disediakan waktu dua minggu untuk menyediakan contoh program yang akan dibuat. Ketua PHBD D-III Keperawatan, Ulfah Eka Viani mengatakan bahwa tahap workshop merupakan tahap yang ringkih.
Penilaian pertama pada tahap workshop tidak hanya sebatas program apa yang akan dibuat tetapi juga sinkronisasi antara program yang akan dijalankan dengan jurusan. Penilaian kedua adalah melihat apakah programnya sudah jelas akan seperti apa. “Bakal kelihatan banget mana program yang dibuat oleh dosen atau mahasiswa,” ujar wanita kelahiran 30 Agustus 1996. Ia menambahkan bahwa hal tersebut terlihat jelas dari universitas lain yang kesulitan saat memaparkan.
Penilaian ketiga adalah apakah sinkron antara Rancangan Anggaran Biaya (RAB) dengan realitanya. “Contohnya ada kelompok PHBD dari universitas lain yang ingin membuat seragam kelompok. Hal ini tentu tidak sesuai dengan RAB,” ujar Diah pada Kamis (24/8).
Diah mengatakan bahwa kiat-kiat untuk lolos adalah sinkronisasi antara fenomena yang akan diangkat di desa dengan model kegiatan seperti apa yang pada akhirnya menghasilkan produk. Diah juga berharap untuk mendapat dukungan lebih dan dipermudah dalam hal koordinasi dari pihak kampus.
Reporter : Hasna Dyas Mayastika |Editor : Deden AQ