Dua Mahasiswa UPNVJ Terbang ke Nepal

Berita UPN

Dua mahasiswa UPNVJ bersama 23 delegasi Indonesia lainnya telah melaksanakan program YOUCAN Global Heroes di Nepal. Program tersebut terdiri dari divisi pendidikan, divisi kesehatan, dan divisi ekonomi.

Aspirasionline.com – Dua mahasiswa Universtias Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta (UPNVJ) Galung Triko dan Ruru Navia Permata bersama 23 delegasi Indonesia lainnya akhirnya berangkat ke Nepal untuk program YOUCAN Global Heroes pada tanggal 26-31 Agustus 2017. Program ini diprakarsai oleh Youth Center to Act for Nation (YOUCAN) Indonesia, sebuah organisasi kepemudaan yang memiliki tujuan untuk memberdayakan anak muda Indonesia berkontribusi dikancah nasional maupun internasional.

Sebelumnya, kedua puluh lima delegasi ini terpilih melalui tahapan seleksi yang berhasil menyisihkan pendaftar lainnya, seperti mengirim Curriculum Vitae (CV), esai, dan membuat video. Setelah dinyatakan lolos, para delegasi ini mengikuti training dan workshop online di media sosial WhatsApp dan Skype secara rutin yang dipandu oleh Rebecca (Bangladesh) dan Ashit BK (Nepal).

Selama enam hari di Kathmandu, program yang dijalankan adalah program jangka pendek Human Development. Program ini dibagi menjadi tiga fokus bidang divisi yakni Divisi Pendidikan, Divisi Kesehatan, dan Divisi Ekonomi. Selama menjalankan program di Nepal, YOUCAN bekerjasama dengan Young Profesional Development Society Nepal (YPDSN). Sebelum pelaksanaan program, para delegasi melakukan diskusi, monitoring dan evaluasi (monev) dengan YPDSN. Mulai dari pemaparan program dari setiap divisi, koordinasi pelaksanaan dan pemantapan program, serta dialog tentang kondisi di Nepal.

Divisi Pendidikan melaksanakan program di Niharika Public School, Kathmandu. Kondisi sekolah tersebut tidak terlalu besar, hanya terdapat sepuluh kelas, satu ruang guru, dan halaman dengan luas sekitar 10 x 5 meter. Setiap kelas berukuran 4 x 3 meter yang di isi oleh rata-rata sepuluh sampai dua puluh siswa. Fasilitas penunjang belajar di sekolah ini sangat minim. Namun hal itu tidak menghalangi peserta untuk menjalankan program dengan alat-alat penunjang seadanya. Program yang dijalankan adalah “The Power of Dream”, yakni dimana teman-teman dari divisi pendidikan berusaha memotivasi dan menggugah rasa kepercayaan diri dan keberanian mengekspresikan impian dari dalam diri siswa. Menggambar dan menuliskan cita-cita dalam sebuah kertas dengan memberikan caption yang mendeskripsikan dirinya sebagai perwujudan cita-citanya. Pembelajaran yang diselingi dengan games dan ice breaking untuk tetap menjaga atensi dari siswa-siswa ini.

Bagi kelas yang tingkatan usianya lebih tinggi, peserta melakukan penambahan pembelajaran yaitu siswa-siswa kami minta untuk membuat Forum Group Discussion dan menuliskan daftar masalah-masalah yang ada di Nepal, kemudian didiskusikan dan dianalisis untuk mencari solusinya. Siswa disini berperan seolah-olah sebagai pemangku kebijakan atau pemimpin Nepal. Hal ini bertujuan untuk memupuk jiwa patriotisme bahwasanya mereka adalah generasi masa depan yang bertugas untuk membangun Nepal menjadi lebih baik.

Sedangkan Divisi Kesehatan melaksanakan programnya di Sekolah Bhanubakta, Kathmandu. Program tentang pentingnya Mandi, Cuci, Kakus (MCK) dan sikat gigi bagi siswa-siswi serta Medical Check up bagi para guru dan warga sekitar. Pelaksanaan berjalan lancar, dimana siswa-siswi dengan senang mengikuti kegiatan yang bersifat praktik langsung ini. Kondisi para guru dan warga yang melakukan medical check up kurang bagus. Mereka rata-rata mengalami tingkat kadar gula yang tinggi dalam tubuh karena mengkonsumsi alkohol dalam jumlah yang cukup banyak. Hal ini terbilang wajar karena minuman keras dan alkohol merupakan barang legal untuk dijual bebas di negara mayoritas agama Hindu dan Budha ini.

Program Divisi Ekonomi yaitu tentang training dan workshop pemanfaatan media sosial untuk mempromosikan pariwisata yang ada di Nepal. Kita mengetahui bahwa sektor pariwisata menjadi sumber pemasukan negara, karena di Nepal banyak objek-objek wisata. Namun kurang di-ekspose secara masif, oleh karena itu penggunaan media online sangatlah penting untuk memberikan dampak yang baik di sektor ekonomi. Media yang di gunakan adalah pemanfaatan media sosial, yaitu instagram (IG). Peserta workshop yang terdiri dari pelajar dan kalangan orang dewasa di Nepal dilatih untuk membuat short-video dan take a picture seputar promosi keindahan pariwisata Nepal, kemudian di-upload di akun IG @explorenepalnow disertai hashtag #explorenepalnow #letsvisitnepal. Hal ini bertujuan untuk mempromosikan pariwisata Nepal karena instagram merupakan media sosial dengan pengguna terbanyak kedua setelah facebook, karena ini merupakan market place yang sangat potensial untuk mempromosikan keindahan Nepal kepada masyarakat global.

Letak Geografis Nepal dikelilingi oleh pegunungan yang membentang, selain itu terdapat perbukitan, sungai, dan jurang. Nepal diapit oleh dua negara besar, sebelah utara berbatasan dengan China dan sebelah selatan berbatasan dengan India. Kondisi Nepal sendiri berdebu dan polusi, banyak jalan yang rusak, fasilitas kurang, lalu lintas berantakan, tingkat kriminalitas yang cukup tinggi, dan kemiskinan. Mayoritas masyarakat Nepal bekerja sebagai pedagang dan industri perhotelan tumbuh cukup subur di sini, karena Kathmandu merupakan ibukota yang menjadi destinasi favorit turis yang ingin berwisata ke kuil-kuil bersejarah dan mendaki ke pegunungan Himalaya maupun Everest.

Objek wisata yang terkenal di Nepal adalah basecamp Himalaya, pendakian Everest, Nagorwat, The Garden of Dream, Living Goddes, Pokhara, kuil-kuil seperti Pasuphati Nath, Boudha Nath, Pattan Durbar Square, dan Swayambunath.

Kondisi sosial budaya masyarakat Nepal terdiri atas masyarakat keturunan India, China (Tibet), maupun campuran keduanya. Setiap pagi sebelum melaksanakan aktivitas keseharian, orang-orang melakukan ritual doa di patung-patung dewa yang terdapat di samping rumah mereka.

Output kegiatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat Nepal maupun bagi para delegasi Indonesia. Selain sebagai menambah pengalaman serta wawasan global, kegiatan ini juga memperluas relasi internasional sebagai manusia yang diciptakan untuk saling mengenal, bahu-membahu, dan membantu tanpa membedakan latar belakang suku, agama, ras, bangsa, dan negara. Selain itu ikut mempromosikan dan memperkenalkan Indonesia kepada masyarakat Nepal.

Diakhir program delegasi Indonesia-Nepal saling menampilkan Performance Cultural, dimana peserta delegasi dari Indonesia menampilkan lagu wajib nasional, lagu-lagu daerah, Tari Nandak Betawi, Tari Bengkulu, dan Tari Bali. Ini sebagai upaya mempromosikan kebudayaan Indonesia juga mendukung program pariwisata pemerintah yaitu Wonderful Indonesia. Sedangkan Nepal mempersembahkan lagu lokal masyarakatnya sebagai ucapan terimakasih dan salam perpisahan kepada kami.

Kontributor : Galung Triko

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *